Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Kisah Wanita yang Kulitnya Menebal Seperti Menua setelah Melahirkan

ANNISAAFANI   |   HaiBunda

Selasa, 11 Oct 2022 21:05 WIB

Lyna Sabran
Kisah Wanita yang Alami Kulit Menebal Seakan Menua Setelah Melahirkan/Foto: Instagram @lynasabran

Ada banyak pengalaman menarik dari wanita setelah melahirkan. Salah satunya cerita dari Bunda asal 'Negeri Jiran' Lyna Sabran, yang mengalami perubahan kulit seakan menua usai melahirkan.

Mengutip Mstar, Lyna mengatakan bahwa kulitnya baik-baik saja selama masa kehamilan. Namun setelah anaknya lahir, semua berubah. "Muka saya sewaktu mengandung baik-baik saja. Setelah melahirkan anak ketiga, kulit berangsur jadi menebal dan berkerut," tulisnya.

Wanita asal Malaysia itu awalnya tidak menyadari perubahan tersebut. Namun, orang-orang sekitar terus menegurnya dengan kondisi tersebut. "Saya tidak begitu sadar sampai orang sekeliling yang memberitahu," terangnya.

Lebih lanjut, Lyna menceritakan apa saja yang ia rasakan pada kulitnya yang menua. Menurutnya, kulit yang tiba-tiba menebal dan menghasilkan banyak minyak. "Di awal-awal, kulit menebal dan menyebabkan penumpukan sebum (minyak wajah) sampai membengkak di bawah kulit."

"Kulit jadi sangat berminyak, menebal, dan kerut pun terbentuk," ujarnya.

Kondisi tersebut awalnya dianggap baik-baik saja. Lyna sendiri berpikir itu semua terjadi karena adanya perubahan hormon pasca persalinan.

"Saya pikir karena hormon dan faktor genetik. Sebagai almarhum ibu, bapak, dan saudara juga mengalami hal serupa," ujar wanita berusia 37 tahun tersebut.

Bagi Lyna, kondisi kulit tersebut bukan hal yang mengganggu. Ia tetap menjalani hari-hari seperti biasa.

Sampai pada akhirnya, ia mulai aktif membuat konten di TikTok. Dari media tersebut, banyak yang penasaran dan menyarankan perawatan padanya.

Berangkat dari sanalah, Lyna pada akhirnya tergerak untuk melakukan mencari tahu tentang kondisi kulit yang dialaminya.

"Itu turning point saja tergerak untuk perawatan. Saya mengunjungi klinik kesehatan, lalu saya tanya pada dokter tentang kulit."

Melihat kulit Lyna, dokter kemudian merujuknya pada ahli kulit. Setelah melewati serangkaian pemeriksaan, ia didiagnosa Sebaceous gland hyperplasia (SGH).

Lyna lantas menjalani perawatan agar kulitnya kembali seperti kondisi awal. Dengan upaya tersebut, kini kondisi kulitnya juga membaik dan mendapat banyak pujian.

"Saya bagikan di TikTok mengenai SGH. Banyak yang cerita pengalaman serupa dan menebarkan pesan positif," tuturnya.

Baca kelanjutanya di halaman berikut ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen. 

Simak juga 5 kandungan skincare yang tidak aman untuk bumil dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



PERUBAHAN KULIT IBU HAMIL

Conceptual shot of Acne & Problem Skin on female face.

Kisah Wanita yang Alami Kulit Menebal Seakan Menua Setelah Melahirkan/Foto: Getty Images/iStockphoto/Boyloso

Melansir laman Timesofindia, perubahan fisik, hormonal dan imunologis yang terjadi pada fase ini juga akan menyebabkan perubahan pada ibu hamil.

1. Tahi lalat

Pada masa kehamilan, wanita mengalami segala macam perubahan pada tahi lalat, mulai dari ukuran, bentuk, hingga warna. Namun, sebagian besar perubahan ini bersifat sementara ya Bunda.

Perubahan ini terjadi karena peregangan kulit, terutama di area payudara dan perut. Jadi, Bunda tidak khawatirkan dengan perubahan tahi lalat. Namun, tidak selamanya hal ini juga aman. Sebab beberapa perubahan tersebut, bisa menjadi tanda munculnya potensi kanker kulit.

Sebaiknya cari tahi lalat mana yang tidak simetris, memiliki batas dan memiliki kebanyakan berwarna serta memiliki diameter lebih dari 6 mm. Bunda bisa melakukan pemeriksaan rutin jika mengalaminya karena cara ini bisa membantu mengekangnya pada tahap awal.

2. Linea nigra

Banyak dari ibu hamil yang muncul seperti noda cokelat vertikal pada perutnya atau yang disebut linea nigra. Garis hitam itu terbentuk karena perubahan hormonal, Bunda. Bukan hanya di perut, garis serupa juga bisa terlihat pada pinggul dan paha.

Perubahan tersebut merupakan bagian alami dari kehamilan sehingga Bunda tidak perlu cemas. Garis-garis ini akan memudar setelah melahirkan. Namun, beberapa wanita juga mengalami eksim dan penggelapan kulit.

Jadi, jika hal ini terjadi pada Bunda dengan kondisi yang tidak terkendali, segera konsultasikan kepada dokter agar mendapat beberapa pelembap atau salep.

Banner Skincare Ibu Hamil

3. Skin tags (daging tumbuh)

Pertumbuhan kutil kecil, kenyal, dan tidak berbahaya sama seperti tahi lalat. Bunda tidak perlu khawatir jika mengalaminya karena ini umum terjadi saat fase kehamilan. Biasanya muncul di bawah lengan dan payudara.
Sebagian besar hal ini terjadi selama trimester kedua dan ketiga karena peningkatan kadar hormon estrogen dan progesterone. Tidak ada cara untuk mencegahnya tumbuh ya Bunda, tapi skin tags ini akan menghilang setelah kehamilan dan berkonsultasi dengan dokter.

4. Stretch marks

Selama kehamilan, perubahan pada kulit yang muncul juga ada stretch mark atau distensae ya Bunda. Peregangan kulit ini berfungsi memberi ruang pada bayi yang sedang tumbuh. Karena rahim mengembang, otot-otot perut juga meregang.

Melansir laman Americanpregnancy.org, hampir 90 persen ibu hamil akan mengalami stretch mark, seperti garis merah muda atau kemerahan yang mengalir di perut atau payudara.

Peregangan kulit ini juga umum terjadi pada area bokong dan pinggul. Kemerahan akan kembali normal setelah Bunda melahirkan, tapi bekasnya akan tetap ada selamanya. Jika khawatir dengan bekasnya, cukup oleskan salep untuk mempercepat proses penyembuhan.

5. Jerawat

Ibu hamil tidak jarang mengalami jerawat karena hormon kehamilan sangat memengaruhi hal ini. Jerawat yang muncul pada masa kehamilan tentu berbeda dengan jerawat pada masa remaja karena wabah jerawat ini bisa sangat sulit untuk ditangani dan bisa bertahan selama masa kehamilan, Bunda.

Jalan terbaik yang bisa Bunda lakukan adalah dengan tidak melakukan perawatan jerawat apapun sendiri. Konsultasikan kepada dokter kulit untuk mendapat perawatan yang tepat.


(AFN/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda