Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Ini Alasan Mengapa Belum Ada Pil KB yang Aman untuk Pria

Siti Masitoh   |   HaiBunda

Kamis, 10 Nov 2022 20:21 WIB

Oral contraceptive pill on pharmacy counter with colorful pills strips background.
Ini Alasan Mengapa Belum Ada Pil KB yang Aman untuk Pria/Foto: iStock

Tahukah Bunda? Untuk mencegah kehamilan, penggunaan alat kontrasepsi telah dilakukan sejak 1850 SM. Sepanjang sejarah, alat kontrasepsi sebagian besar bertanggung jawab pada pengendalian kelahiran pada wanita.

Alat pengendalian kelahiran yang paling umum terbagi menjadi tiga yakni sterilisasi, pil, dan LARCs atau kontrasepsi reversibel jangka panjang seperti (IUD).

Padahal dalam mencegah kehamilan, bukan wanita saja yang berperan tapi juga pria. Beberapa pria memang sudah menggunakan kondom atau menjalani operasi sterilisasi untuk mencegah kelahiran. Namun, penggunaan pil KB untuk pria nampaknya belum terlihat sampai saat ini, Bunda. Kenapa ya?

Adakah pil KB untuk pria?

Melansir laman Webmd, penelitian menunjukkan bahwa akan banyak pria yang menyambut baik kehadiran pil KB berbasis hormon. Namun, untuk menghasilkan pil KB pria yang aman, andal, dan efektif tidaklah mudah atau rumit.

Agar pil menjadi efektif, setidaknya ada beberapa hal yang bisa dilakukan jika pil tersebut benar-benar ada, seperti bisa memperlambat atau menghentikan pembuatan dan pembentukan sperma, menghentikan sperma untuk meninggalkan tubuh memperlambat sperma agar tidak sampai ke tujuan, dan mencegah sperma membuahi sel telur.

Sejauh ini sebagian besar percobaan yang dilakukan adalah dengan suntikan, bukan menggunakan pil. Beberapa pil berpotensi menimbulkan masalah pada hati pria. Selain itu, efek samping lain adalah munculnya jerawat serta perubahan suasana hati.

Penelitian terbaru terhadap pil KB pria 

Melansir laman Healthline.com, terdapat penelitian terbaru yang menunjukkan keamanan beberapa formulasi baru mengenai kontrasepsi pria, termasuk dua formulasi oral (pil) dan gel topikal.

Pil pertama adalah dimethandrolone undecanoate (DMAU) yang telah lulus uji keamanan manusia. Ada juga obat lainnya yang lebih baru, 11-beta-MNTDC. Namun, keduanya ini masih dalam tahap pengembangan.

Selain itu, ada formulasi gel topikal, NES/T yaitu kombinasi hormon progestin dan testosterone yang berkembang pesat. Formulasi tersebut juga sudah lulus uji keamanan. Ketiga metode ini sebenarnya bekerja dengan cara yang sama.

“Pada dasarnya mereka bergantung pada hal yang sama dengan kontrasepsi hormonal wanita yakni hormon eksogen, testosteron sebagai lawan estrogen, plus progestin,” kata Dr. Stephanie Page, seorang profesor kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Washington.

Namun, ini bisa mengganggu hormon baik pada pria dan wanita, lho. Kontrasepsi wanita akan menimbulkan efek penambahan berat badan, kemurungan, kolesterol tinggi, dan pembekuan darah.

Klik halaman berikutnya untuk tahu lebih lanjut mengenai pil KB pada pria.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga yuk video tentang pakai alat kontrasepsi, 5 Bunda seleb ini tetap hamil.

[Gambas:Video Haibunda]



PIL KB PRIA

ilustrasi seks/pasangan suami istri

Ini Alasan Mengapa Belum Ada Pil KB yang Aman untuk Pria/Foto: Getty Images/Edwin Tan

Penyebab sulitnya penemuan pil KB untuk pria

Kontrasepsi pria akan menimbulkan efek disfungsi ereksi dan libido yang lebih rendah dan menjadi hambatan serius untuk perkembangan. “Masalahnya adalah bahwa setiap kali ada upaya untuk mencoba membuat obat, efek sampingnya terlalu besar. Terutama penurunan libido, peningkatan disfungsi ereksi yang pada dasarnya berjalan seiring dengan hormon yang sama, seperti testosteron, yang bertanggung jawab untuk produksi sperma,” jelas Dr. Tomer Singer, direktur endokrinologi reproduksi dan infertilitas di Lenox Hill Rumah Sakit di New York City.

Banner Hari Ayah

Namun, penelitian baru mengenai 11-beta bisa membantu menghilangkan ketakutan akan efek samping yang melemahkan. Hal ini didasari pada uji coba kecil terhadap 40 peserta, dengan hanya lima pria yang melaporkan dorongan seksnya sedikit berkurang.

Dua orang melaporkan mengalami disfungsi ereksi ringan dan selebihnya tidak ada satu pun dari peserta yang memilih untuk berhenti minum obat karena efek samping tersebut. Bagi pria yang mencari metode kontrasepsi, pilihannya cukup terbatas.

Hanya ada kondom dan di sisi lain spektrum ada vasektomi. Prosedur bedah tersebut dirancang menjadi sangat efektif dan juga permanen.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda