KEHAMILAN
Dampak Kurang Asupan Gizi Saat Melahirkan, Proses Lama dan Makin Sakit
Arina Yulistara | HaiBunda
Minggu, 11 Dec 2022 13:25 WIBBunda diperingatkan agar tidak kekurangan asupan gizi saat melahirkan. Coba pahami dampak kurang asupan gizi ketika persalinan.
Umumnya, ibu hamil hanya mengonsumsi sekitar 30 kalori per jam menjelang persalinan. Padahal kebutuhan Bunda saat persalinan bisa mencapai 50 hingga 100 kalori per jam.
Sementara rata-rata proses persalinan dapat memakan waktu hingga 8 jam. Ini artinya total kebutuhan kalori perlu mencapai 800 kalori selama proses persalinan.
Ketika kekurangan asupan gizi saat melahirkan maka bisa membuat proses persalinan semakin lama dan menyakitkan. Bahkan bisa menyebabkan trauma hingga depresi.
Untuk itu, Bunda dianjurkan memenuhi asupan gizi jelang melahirkan yang membantu mempermudah prosesnya. Tidak hanya latihan fisik, asupan gizi sangat penting bagi Bunda yang mau melahirkan.
Pahami dampak kurang asupan gizi saat melahirkan.
Kontraksi semakin sulit
Ahli gizi sekaligus dosen program studi gizi di Universitas Esa Unggul Jakarta, Nadiyah S.Gz, M.Si, C,Ht, CSRS, menuturkan kalau kurangnya asupan gizi saat melahirkan bisa membuat kontraksi semakin sulit. Ini karena kadar glukosa darah dan tingginya kadar laktat dalam darah.
Kelelahan dan mudah marah
Kadar glukosa darah yang menurun menyebabkan kelelahan, mudah marah, hingga depresi. Hal tersebut juga meningkatkan kelelahan otot serta menyebabkan tidak cukupnya kontraksi rahim.
Persalinan yang lama
Dilansir dari situs resmi Mother dan Child Nutrition, dampak kekurangan asupan gizi saat melahirkan juga bisa membuat proses persalinan semakin lama. Hal ini karena kondisi fisik Bunda yang mudah lelah dan tidak kuat untuk mengejan karena kurang nutrisi dalam tubuh.
Klik halaman selanjutnya ya, Bunda.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Simak mengenai informasi persalinan lainnya dalam video di bawah ini:
(rap/rap)
SOLUSI AGAR TIDAK KURANG GIZI SAAT MELAHIRKAN