Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Mengatur Keuangan untuk Program Hamil Anak Kedua Tahun 2023

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Rabu, 14 Dec 2022 16:45 WIB

Ilustrasi Suami Istri
Mengatur Keuangan untuk Program Hamil Anak Kedua Tahun 2023/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Pasangan suami istri yang berencana menambah momongan sebaiknya membuat perencanaan matang sebelum program hamil. Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan sebelum hamil lagi, terutama di tahun 2023.

Menurut Financial Planner, Putri Madarina, CFP®, tahun 2023 akan menjadi tahun yang menantang bagi beberapa orang. Bagi yang ingin program hamil atau promil anak kedua, mereka perlu mempersiapkan dana tambahan agar semua kebutuhan terpenuhi.

"Kalau menurut para ahli, tahun 2023 ini akan menantang bagi sebagian orang. Dari sisi finansial juga menantang," kata Putri saat dihubungi HaiBunda, belum lama ini.

Ada beberapa hal yang perlu disiapkan dari sisi finansial bila Bunda berencana menambah momongan di tahun depan. Berikut hal yang disiapkan dan perlu dipertimbangkan:

1. Menyiapkan dana darurat

Dana darurat menjadi sangat penting bagi Bunda yang ingin promil anak kedua. Setidaknya, dana darurat ini perlu disiapkan sampai 12 bulan bagi pasangan yang sudah memiliki satu anak dan ingin promil anak kedua.

"Kalau dari finansial, kita berpegangan sama dana darurat yang mesti disiapkan. Kita lihat kecukupannya seberapa jauh, apakah kita punya dana darurat sampai 3 atau sampai 6 bulan. Bahkan yang paling bagus itu sampai 12 bulan untuk keluarga yang sudah memiliki satu anak apalagi merencanakan menambah anak kedua," ujar Putri.

2. Membuat rencana keuangan untuk anak pertama

Setelah menyiapkan dana darurat, Bunda juga perlu memerhatikan rencana keuangan untuk anak pertama. Misalnya, biaya pendidikan anak pertama.

"Biasanya dana dibutuhkan itu ketika orang tua berencana memasukkan anaknya ke sekolah swasta karena perlu persiapan yang lebih matang dengan biaya yang pastinya lebih besar dibanding sekolah negeri," ungkap Putri.

"Kita perlu tarik selama setahun ke belakang. Artinya, dana ini harus sudah siap setahun sebelum anak masuk sekolah, mengingat ada uang pendaftaran, uang pangkal, dan lainnya. Bahkan bila perlu sudah disiapkan kurang lebih 6 bulan sebelum anak masuk sekolah."

Hal yang sama juga diungkapkan Financial Planner, Annisa Steviani, CFP®. Menurutnya, dana pendidikan perlu disiapkan sedini mungkin dalam perencanaan kehamilan. Selain biaya masuk sekolah, Bunda juga perlu menyiapkan dana pendidikan yang lebih tinggi, yakni biaya kuliah anak.

"SD sampai SMA masih bisa gratis di sekolah negeri. Kuliah kompetisinya lebih ketat lagi, jadi biaya kuliah harus siap," tulis Annisa di Instagram @annisast. Tim HaiBunda sudah mendapatkan izin untuk mengutipnya.

Selain biaya pendidikan, suami istri pun harus menyiapkan biaya lain terkait pengasuhan anak pertama, bahkan sampai anak kedua. Menurut Annisa, biaya ini menyangkut asuransi anak sakit seperti ASKES, serta biaya pengasuhan tambahan seperti uang untuk menggunakan jasa daycare, mempekerjakan pengasuh, atau asisten rumah tangga.

3. Dana untuk program hamil anak kedua

Nah, bila Bunda sudah memiliki bayangan tentang biaya pendidikan anak pertama, selanjutnya adalah mempersiapkan dana untuk program hamil. Persiapan sangat penting, terutama bila Bunda ingin menjalani promil khusus, seperti program inseminasi buatan.

Bunda perlu melakukan survei mendalam terkait biaya dari rumah sakit atau pengalaman orang yang sudah menjalani program. Terkadang, ada biaya tambahan tak terduga yang harus dikeluarkan.

"Misalnya, program inseminasi, ada yang menyarankan untuk melakukan akupunktur secara bersamaan selama menjalani program ini. Nah, biaya akupunktur ini kan belum masuk ketika survei, jadi ini perlu dipertimbangkan," kata Putri.

4. Dana yang dibutuhkan selama kehamilan

Dana yang dibutuhkan selama menjalani kehamilan ini dibagi menjadi beberapa list, yakni:

  • Biaya kontrol ke dokter
  • Biaya persalinan
  • Biaya perlengkapan bayi baru lahir

Ketiga biaya di atas sebaiknya sudah dipikirkan sebelum promil ya, Bunda. Coba buat daftar perlengkapan bayi yang dibutuhkan serta biayanya, biaya kontrol ke dokter atau bidan, serta biaya persalinan dengan normal atau metode operasi caesar.

"Kita bisa cek barang apa yang masih dimiliki Si Kakak, apakah ada yang bisa dipakai karena itu lumayan jadi kita enggak perlu beli lagi. Buat list perlengkapan bayi apa saja yang dibutuhkan, mulai browsing harganya dari sekarang. Browsing juga biaya persalinan dan rencana melahirkan seperti apa? di rumah sakit mana atau dengan bidan siapa," ujar Putri.

5. Manfaatkan asuransi perusahaan dan BPJS

Dalam perencanaan finansial untuk promil, Bunda juga perlu mempertimbangkan asuransi dari perusahaan dan pemerintah (BPJS Kesehatan). Kedua jenis asuransi ini dapat meringankan biaya selama kehamilan hingga proses persalinan.

Asuransi dari perusahaan

Bunda dapat mengecek asuransi di perusahaan tempat bekerja, seperti apa saja fasilitas yang diberikan untuk meringankan beban saat kontrol sampai melahirkan.

"Sangat bisa digunakan fasilitas dari asuransi swasta dari perusahaan, bahkan mungkin ada sebagian yang memang kebetulan pindah kerja dan itu dijadikan salah satu pertimbangan. Misalnya, di usia berapa pun kehamilan karyawan baru, biaya persalinan tetap bisa di-cover perusahaan," ujar Putri.

Jaminan kesehatan atau BPJS Kesehatan juga dapat menjadi pilihan asuransi untuk meng-cover biaya melahirkan. Lalu mana yang lebih baik, BPJS Kesehatan atau asuransi swasta?

Simak penjelasan lengkap, di halaman berikutnya.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga besaran biaya yang dibutuhkan bila Bunda ingin melahirkan dan didampingi doula, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

CARA MENGATUR DANA UNTUK PERSIAPAN MELAHIRKAN ANAK KEDUA

Ilustrasi Suami Istri

Mengatur Keuangan untuk Program Hamil Anak Kedua Tahun 2023/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Jaminan dari BPJS Kesehatan

Selain asuransi perusahaan, Bunda juga bisa memanfaatkan BPJS Kesehatan untuk meng-cover biaya kontrol hingga persalinan. Tapi, Bunda perlu melakukan survei terlebih dulu untuk memastikan manfaatnya.

"Kita harus survei terlebih dulu ke rumah sakit yang memang menerima BPJS dan perlu mengetahui prosedur seperti apa, karena kemungkinan membutuhkan proses yang lebih panjang. Jadi, tidak bisa tiba-tiba datang ke rumah sakit mau melahirkan dengan BPJS, kita perlu tanya langsung dulu," ungkap Putri.

Banner Tips Melahirkan Normal Tanpa Epidural

Lalu apa asuransi swasta di luar perusahaan dapat digunakan untuk cover biaya promil hingga persalinan?

Menurut Putri, sebenarnya fungsi asuransi adalah mengganti kerugian atau antisipasi hal-hal yang tidak terduga. Dalam hal ini, melahirkan adalah sesuatu yang terencana dan sifatnya tidak dadakan.

"Konsep seperti ini kalau di asuransi swasta justru jatuhnya lebih mahal kalau dihitung. Jadi asuransi yang swasta lebih cocok apabila kita menggunakan semestinya, misalnya untuk asuransi kesehatan umum atau kecelakaan yang kita tidak rencanakan," ungkapnya.

Selain asuransi untuk kontrol dan melahirkan, pasangan suami istri juga perlu memikirkan biaya vaksin atau imunisasi. Biaya tambahan mungkin dibutuhkan untuk vaksin ibu hamil dan anak yang sudah lahir.

"Biaya hamil dan melahirkan (bisa di-cover BPJS atau asuransi kantor), vaksin jangan lupa," ujar Annisa.

Cara membagi proporsi dana untuk persiapan melahirkan

Pasti ada biaya tambahan yang perlu disiapkan sebelum Bunda merencanakan hamil anak kedua di tahun depan. Proporsi harus disisihkan dengan memotong alokasi budget yang dimiliki sekarang.

"Kira-kira apakah proporsi masih sesuai atau tidak? Misalnya, proporsi yang banyak digunakan oleh perencana keuangan itu 50:20:30, mulai 50 advanced (kebutuhan pokok), 20 untuk investasi, sedekah, dan lainnya, lalu 30 untuk cicilan produktif, seperti KPR atau kendaraan bermotor.

Nah, kalau Bunda tidak punya cicilan, dana tersebut bisa dialokasikan untuk program hamil. Jadi, pemasukan yang dimiliki tetap 100 persen, tinggal bagaimana kita mengaturnya agar tidak memberatkan cash flow yang saat ini sudah berjalan.

Perkiraan dana yang perlu disiapkan untuk perencanaan hamil anak kedua

Menurut Putri, setiap orang memiliki preferensi dan variabel yang berbeda dalam menentukan budget. Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan untuk memperkirakan budget ini, Bunda.

"Variabel ini dapat berupa, apakah biaya di-cover atau tidak, apakah berencana melahirkan dengan BPJS atau asuransi perusahaan, apa pilihan melahirkan yang memungkinkan, dan kita perlu melihat kondisi bayinya nanti setelah lahir," kata Putri.

"Segala kemungkinan perlu diperhitungkan atau diambil yang worse scenario-nya. Jadi kalau benar-benar terjadi, kita sudah lebih siap menghadapinya," sambungnya.


(ank/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda