
kehamilan
5 Tips Persiapan Kehamilan untuk Pasangan Suami Istri dari Aspek Psikologi
HaiBunda
Kamis, 17 Feb 2022 18:40 WIB

Perencanaan kehamilan sangat penting dilakukan pasangan yang baru menikah, Bunda. Melalui perencanaan yang tepat, kita bisa mencegah stunting dan melahirkan anak sehat.
Psikologi Klinis, Inez Kristianti, M.Psi, Psikolog mengatakan, banyak manfaat bisa didapatkan pasangan suami istri yang merencanakan kehamilan. Salah satunya adalah menyiapkan diri untuk menjadi orang tua.
"Manfaatnya banyak sekali, artinya dari psikologis menjadi orang tua akan lebih siap. Tapi, terkadang kita kurang memerhatikan kesiapan psikologis. Padahal, menjadi orang tua adalah sebuah tanggung jawab," kata Inez dalam Konferensi Pers Virtual Durex BKKBN IBI Klikdokter dan KlikKB via Zoom, Senin (14/2/22).
Selain itu, persiapan kehamilan yang baik juga bisa mencegah baby blues hingga depresi pasca melahirkan, Bunda. Tak hanya itu, pasangan suami istri juga bisa mempersiapkan masa depan anak sejak merencanakan kehamilan.
"Ketika menjadi orang tua, kita sendiri merasa lebih sejahtera dan risiko postpartum depression atau baby blues berkurang dengan antisipasi, ujar Inez.
"Kesiapan psikologis juga tidak bisa dipisahkan dari kesiapan finansial. Artinya, kita perlu mempersiapkan dari banyak lini, seperti pendidikan anak atau bagaimana mendidik. Jadi, bukan cuma memberi makan, tapi menjadi orang tua yang hadir, peka terhadap emosi anak, dan memberikan pendampingan yang sesuai," sambungnya.
Selain mencegah stunting, perencanaan kehamilan juga dapat memberikan manfaat lain untuk anak lho. Si Kecil bisa mendapatkan pendidikan seksual karena orang tua sudah siap.
"Pendidikan seksual bisa dilakukan pada orang tua yang sudah mempersiapkan diri. Jadi, kita perlu mempersiapkan kehamilan karena dampaknya bukan ke kita tap juga ke generasi berikutnya," kata Inez.
Tips persiapan kehamilan dari aspek psikologi
Dalam kesempatan ini, Inez juga memberikan tips untuk pasangan suami istri yang ingin mempersiapkan kehamilan dari aspek psikologis. Berikut 5 tipsnya:
1. Perlu ingat bahwa persiapan keluarga adalah tanggung jawab bersama
Sebelum merencanakan kehamilan, Ayah dan Bunda perlu mengingat bahwa persiapan membangun keluarga adalah tanggung jawab bersama ya. Terkadang, kita masih memiliki pandangan bahwa perencanaan kehamilan adalah urusan perempuan, padahal sebenarnya itu tanggung jawab bersama.
"Dua-duanya perlu menghayati dan bertanya kepada diri sendiri terkait pemahaman dan makna menjadi orang tua. Misalnya, kenapa ingin punya anak? Kenapa rencananya satu tahun lagi? Supaya kita bisa menghayati peran orang tua itu sebagai sesuatu yang lebih bertanggung jawab," ungkap Inez.
Tips lainnya bisa dibaca di halaman berikutnya ya, Bunda.
Simak juga perjalanan panjang Dea Ananda hamil anak pertama, dalam video berikut:
PENTINGNYA KOMUNIKASI UNTUK MENYELESAIKAN KONFLIK
Persiapan Kehamilan untuk Pasangan Suami Istri dari Aspek Psikologi/ Foto: iStock
2. Pemahaman akan peranan yang setara antara suami istri dalam proses kehamilan dan parenting.
Pasangan suami istri mesti memahami pentingnya peran masing-masing dalam proses kehamilan. Meski yang hamil adalah istri, suami juga memiliki tanggung jawab yang setara nih. Hal ini juga berlaku dalam mendidik anak atau dunia parenting ya.
"Sehingga dengan memahami hal ini, penghayatan sebagai satu tim yang bekerja sama itu akan menjadi penting," ujar Inez.
3. Mengetahui perubahan yang diekspektasikan saat menjalani kehamilan dan setelah kelahiran
Pasangan umumnya akan mengalami perubahan selama masa kehamilan dan setelah melahirkan. Pasangan akan menjadi tidak terlalu berisiko ketika mereka memiliki pemahaman yang tepat tentang ekspektasi ini, Bunda.
4. Kemampuan komunikasi dan penyelesaian konflik
Saat merencanakan kehamilan sangat dibutuhkan kerjasama sebagai tim. Dalam perjalanan, mungkin ada hal yang bisa menimbulkan konflik antar pasangan suami istri.
"Konflik itu tidak apa-apa ya, tetapi yang penting bisa diselesaika secara seha bersama-sama," kata Inez.
5. Manajemen ekspektasi
Manajemen ekspektasi adalah bagaimana kita bisa menghadapi kenyataan yang tidak sesuai dengan rencana. Misalnya, Ayah dan Bunda berencana memiliki anak dua tahun lagi tapi ternyata tidak terwujud.
Dalam kondisi ini, pasangan suami istri harus bisa menyikapinya dengan baik, apa yang harus dilakukan? Bagaimana pasangan bisa saling mendukung?
"Di situ kemampuan dan kedewasaan diuji. Tapi tidak perlu khawatir karena dengan mempersiapkan diri secara psikologis, semua bisa diatasi," ungkap Inez.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Bunda dengan Thalassemia, Masih Boleh Hamil atau Tidak?

Kehamilan
11 Persiapan Hamil Anak Pertama: Panduan Promil 2023, Makanan, Vitamin & Biaya

Kehamilan
17 Makanan Bantu Tingkatkan Kesuburan saat Jalani Program Hamil

Kehamilan
10 Persiapan Sebelum Jalani Program Hamil

Kehamilan
Saat Program Hamil, Dukungan untuk Suami Juga Penting Diberikan


5 Foto
Kehamilan
5 Gambar Test Pack Positif Hamil, Tak Selalu Muncul Dua Garis Lho
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda