Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Selena Gomez Masih Ingin Punya Anak Meski Derita Gangguan Bipolar

vania dinda   |   HaiBunda

Sabtu, 11 Feb 2023 19:20 WIB

LOS ANGELES, CALIFORNIA - DECEMBER 03: Selena Gomez attends Variety's Hitmakers Brunch at City Market Social House on December 03, 2022 in Los Angeles, California. (Photo by Frazer Harrison/Variety via Getty Images)
Meski Miliki Gangguan Bipolar, Selena Gomez Akui Masih Ingin Jadi Seorang Bunda/Foto: Getty Images

Belum lama ini, aktris dan penyanyi Selena Gomez berbagi cerita tentang pengobatan untuk gangguan bipolarnya. Selena mengaku khawatir kondisinya itu akan menghambat kemampuan untuk hamil.

Dikutip dari Today, dalam wawancara dengan Rolling Stone pada 3 November lalu, Selena menceritakan suatu hari ia mengunjungi seorang temannya yang sedang menjalani program hamil. Sepulangnya dari sama, ia segera masuk ke mobilnya dan menangis.

Pasalnya, akibat gangguan bipolar yang ia alami, Selena harus melakukan perawatan dan meminum sejumlah obat. Akan tetapi, dua obat yang dia minum untuk gangguan bipolarnya menyebabkan kemungkinan besar ia tidak akan bisa hamil.

"Itu adalah hal yang sangat besar, saat ini dalam hidup saya," kata Selena, "bagaimanapun saya ditakdirkan untuk memilikinya, aku akan memilikinya," lanjutnya.

Bipolar dan kehamilan

Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), setiap tahunnya diperkirakan ada 500.000 Bunda hamil dan memiliki diagnosis psikiatris di Amerika Serikat.

"Ada obat-obatan yang dapat Anda gunakan selama kehamilan dan tidak hanya aman, namun disarankan agar seseorang dengan gangguan bipolar tetap minum obat selama kehamilan," Dr. Tiffany Moore Simas, ketua dan profesor di Departemen Obstetri dan Ginekologi di UMass Memorial Kesehatan.

"Ada stigma seputar minum obat selama kehamilan, tetapi Anda tidak dapat memiliki bayi yang sehat jika Anda sendiri tidak menjadi ibu yang sehat," tambahnya.

Lucy Hutner, seorang psikiater reproduksi yang berpraktik di New York City, juga menyetujuinya, "Setelah merawat banyak wanita dengan gangguan bipolar, saya dapat mengatakan mereka sering merasa sangat terstigmatisasi karena mereka merasa ada dalam beberapa kategori kondisi kesehatan mental lainnya," ungkapnya.

"Sering kali orang dengan gangguan bipolar merasa seperti ada dalam bayang-bayang," tambahnya.

Menurut Lucy, pasiennya paling sering menghadapi dua jenis stigma yaitu, jika ia didiagnosis dengan gangguan bipolar berarti ia tidak bisa menjadi orang tua yang baik, dan stigma yang kedua adalah ia tidak boleh minum obat selama kehamilan.

Padahal kedua stigma itu tidak benar, karena Lucy memiliki banyak pasien yang menjalani pengobatan namun tetap bisa memiliki kehamilan yang sehat dan juga janin yang sehat. Ketika menjadi orang tua pun mereka penuh kasih dan perhatian.

"Sebenarnya, gangguan bipolar adalah gangguan mental. Banyak orang yang mengalami gangguan jiwa," kata Lucy.

Sehingga dapat disimpulkan jika Bunda mengidap gangguan bipolar, itu tidak menghalangi Bunda untuk hamil dan tidak menghalangi Bunda untuk menjadi orang tua yang baik.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga yuk video tentang dampak ibu hamil yang alami gangguan mental pada janin.

[Gambas:Video Haibunda]



MESKI MILIKI GANGGUAN BIPOLAR, SELENA GOMEZ AKUI MASIH INGIN MENJADI SEORANG IBU

NEW YORK, NEW YORK - FEBRUARY 23: Selena Gomez is seen on set for

Meski Miliki Gangguan Bipolar, Selena Gomez Akui Masih Ingin Jadi Seorang Bunda/Foto: Getty Images

Gangguan bipolar dan kehamilan

Dilansir dari Tommy's, sebagian besar wanita dengan gangguan bipolar bisa memiliki kehamilan dan bayi yang sehat, tetapi ada beberapa risiko yang harus diperhatikan.

Jika mengalaminya, Bunda mungkin akan mendapati adanya beberapa gangguan menjadi selama kehamilan, tetapi risikonya akan lebih tinggi setelah melahirkan, karena besar kemungkinan mengalami depresi pasca melahirkan.

Beberapa obat yang digunakan untuk mengobati gangguan bipolar juga membawa risiko bagi Si Kecil. Tetapi dokter spesialis dapat membantu Bunda dan ada juga beberapa hal yang dapat Bunda lakukan untuk tetap sehat.

Banner Hari Valentine

Dokter dapat membantu Bunda dengan membuat beberapa pilihan tentang bagaimana Bunda ingin mengelola kondisi Bunda selama kehamilan. Namun, bila Bunda ingin mencoba obat lain, seharusnya dilakukan sebelum Bunda hamil, karena ini termasuk dalam perencanaan kehamilan.

Sebelum hamil Bunda bisa melakukan pengobatan untuk memastikan kondisi Bunda dan Si Kecil nantinya. Selain itu, Bunda juga bisa berusaha untuk lebih stabil, agar bisa memahami tanda-tanda saat Bunda kambuh dari gangguan bipolar tersebut.

Oleh karena itu, karena Bunda tidak mungkin tahu kapan Bunda akan hamil, jadi sebaiknya tetap gunakan kontrasepsi sampai Bunda konsultasikan dengan dokter tentang perawatan Bunda ketika hamil nanti. Jika Bunda sudah hamil, segera beri tahu dokter yang menangani Bunda, dan jangan berhenti minum obat tanpa dibicarakan dengan dokter.

Setelah berbicara dengan dokter dan psikiater, Bunda bisa minta dirujuk ke tim kesehatan mental perinatal. Karena mereka adalah profesional kesehatan mental dengan minat khusus pada kehamilan dan persalinan. Jika tidak ada, Bunda mungkin dapat menemui psikiater perinatal lebih sering.

Dengan begitu, Bunda bisa mengambil keputusan apakah Bunda akan tetap meminum obat meskipun bisa berisiko bagi Si Kecil atau risiko bagi Bunda dan Si Kecil menjadi sakit jika Bunda tidak meminum obat. Bunda bisa mendiskusikan pada dokter tentang risiko dan manfaat yang terbaik diantara keduanya.

Selain bantuan dari dokter dan psikiater, Bunda juga bisa meminta dukungan dari keluarga dan teman sebelum, selama, dan setelah kehamilan. Bicarakan dengan mereka tentang apa yang Bunda rasakan dan kekhawatiran yang Bunda tentang kehamilan, seperti yang nantinya Bunda akan menjadi seorang ibu, gangguan bipolar Bunda, dan mengapa hal itu dapat memengaruhi Bunda.

Mereka akan lebih memahami perasaan Bunda dan memberikan dukungan yang lebih baik. Namun, di luar dari dukungan secara eksternal, Bunda juga bisa lho merawat diri sendiri dengan melakukan beberapa cara sederhana berikut ini.

  • Membuat buku harian tentang suasana hati yang sedang Bunda rasakan
  • Hindari situasi stres jika memungkinkan
  • Lakukan latihan relaksasi
  • Luangkan waktu untuk diri sendiri
  • Makan dan berolahraga secara teratur
  • Jangan merokok, minum alkohol, atau mengonsumsi obat-obatan terlarang
  • Minum minuman yang mengandung asam folat
  • Minum obat untuk menghindari kambuh dari gangguan bipolar

Itulah beberapa cara merawat diri yang dapat Bunda lakukan di rumah. Akan tetapi, Bunda tetap harus konsultasikan dengan dokter untuk mengatasi gangguan bipolar yang Bunda hadapi dan kehamilan yang Bunda inginkan.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda