Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Usia dan Waktu Terbaik Lakukan Pap Smear, Bunda Perlu Tahu

vania dinda   |   HaiBunda

Jumat, 07 Apr 2023 22:05 WIB

Ilustrasi Pemeriksaan USG
Foto: Getty Images/iStockphoto

Jika kanker serviks dideteksi lebih awal, ada kemungkinan yang jauh lebih besar untuk berhasil diobati. Untuk itu, bagi para Bunda disarankan untuk mulai melakukan skrining pap smear pada usia 21 tahun.

Pap smear pertama kali tersedia pada 1950-an. Meskipun kanker payudara saat ini menjadi penyebab utama kematian akibat kanker di kalangan wanita, kanker serviks juga adalah salah satu penyebab paling umum selama beberapa dekade ini.

Peneliti memperkirakan bahwa skrining kanker, yang sering kali menyertakan pap smear, dikaitkan dengan 70 persen tingkat penurunan insiden kanker serviks dan prospek orang yang mengidapnya.

Usia dan waktu terbaik lakukan pap smear

Dikutip dari Healthline, pap smear, juga disebut tes pap atau smear serviks, yang menguji sel-sel abnormal di serviks. Pap smear juga dapat mengidentifikasi infeksi dan peradangan vagina.

Pap smear digunakan untuk menyaring kanker serviks, yang paling umum pada orang yang berusia lebih dari 30 tahun. Namun, pap smear tidak sama dengan tes human papillomavirus (HPV). 

Tes HPV biasanya digunakan untuk mereka yang berusia 21 tahun ke atas dengan hasil pap smear abnormal dan mereka yang berusia 30 tahun ke atas. Kadang-kadang, dokter Obstetri dan Ginekologi (OB-GYN) dapat menggabungkan kedua tes tersebut jika Bunda ingin melakukan keduanya.

Para ahli telah menetapkan jadwal kapan dan seberapa sering orang harus melakukan pap smear. Itu Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan A.S. memberikan rekomendasi untuk pap smear bagi Bunda yang tidak memiliki risiko yang diketahui.

Persiapan pap smear

Untuk meningkatkan keakuratan pap smear, ada beberapa hal yang harus Bunda hindari selama sekitar 48-72 jam sebelum tes, di antaranya termasuk:

  • Hubungan seksual
  • Douching
  • Penggunaan tampon
  • Cangkir menstruasi
  • Pelumas vagina
  • Sabun atau pembersih vagina

Jika memungkinkan, Bunda juga harus menghindari tes saat sedang menstruasi.

Prosedur pap smear

Saat Bunda menjalani pap smear, Bunda akan diminta untuk berbaring di meja pemeriksaan dengan lutut di atas. Bunda akan meletakkan kaki di setiap sisi meja. Kemudian Bunda harus menggeser bokong Bunda ke ujung meja.

Dokter akan memasukkan spekulum logam atau plastik ke dalam vagina agar tetap terbuka. Lalu, dokter akan menggunakan swab untuk mengikis beberapa sel dan lendir di serviks.

Kebanyakan orang tidak mengalami rasa sakit selama tes, tetapi Bunda mungkin merasakan sedikit kesemutan, tekanan, atau kram seperti menstruasi. Ini biasanya bersifat sementara dan akan hilang setelah prosedur berlangsung.

Dokter akan mengirimkan sampel ke laboratorium untuk dievaluasi di bawah mikroskop. Jika perlu, dokter juga dapat melakukan tes HPV.

klik halaman selanjutnya yuk Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Saksikan video tentang manfaat lakukan USG sebelum hamil:

[Gambas:Video Haibunda]



USIA DAN WAKTU TERBAIK LAKUKAN PAPSMEAR

Ilustrasi Pemeriksaan USG

Foto: Getty Images/iStockphoto

Setelah pap smear

Bunda dapat melanjutkan aktivitas normal segera setelah menjalani pap smear. Bunda mungkin mengalami sedikit pendarahan vagina setelah tes, tetapi beri tahu dokter jika Bunda mengalami pendarahan yang berlebihan.

Dikutip dari Cancer.Net, jika hasil pap smear menunjukkan sel abnormal dan tes HPV positif, dokter mungkin akan menyarankan satu atau lebih tes tambahan. Pap smear adalah alat skrining yang sangat baik, tetapi tidak sempurna. 

Kadang-kadang hasilnya normal bahkan ketika ada sel-sel serviks yang abnormal. Mendapatkan hasil abnormal tidak selalu berarti Bunda menderita kanker serviks.  Sebaliknya, itu berarti beberapa sel berbeda dari sel lainnya. Hasil abnormal juga dikenal sebagai hasil positif.

Banner THR

Terkadang hasil tes pap smear tidak memuaskan. Ini belum tentu menjadi alasan untuk khawatir, karena ada beberapa hal yang dapat memengaruhi, termasuk:

  • Tidak cukup sel serviks yang dikumpulkan untuk melakukan tes yang akurat.
  • Sel tidak dapat dievaluasi karena darah atau lendir.
  • Kesalahan dalam mengelola tes.

Jika hasil tes Bunda tidak memuaskan, dokter mungkin ingin segera mengulang tes atau meminta Bunda kembali lebih cepat dari jadwal tes ulang yang biasanya. 

Meskipun begitu, skrining rutin itu penting, jadi bicarakan dengan dokter tentang seberapa sering Bunda harus menjalani tes pap smear. Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua perubahan serviks dapat ditemukan dengan skrining rutin dan diobati lebih awal sebelum menjadi kanker.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda