
kehamilan
Perlukah Jalani Pemeriksaan Papsmear saat Hamil? Simak Prosedur dan Manfaatnya
HaiBunda
Senin, 10 Jul 2023 21:25 WIB

Pemeriksaan papsmear merupakan prosedur medis untuk mendeteksi kanker serviks atau perubahan-perubahan abnormal pada sel-sel serviks secara dini. Pertanyaanya, perlukah Bunda menjalani pemeriksaan papsmear selama kehamilan?
Usia akan menentukan seberapa sering Bunda harus menjalani papsmear. Secara umum, perempuan di usia 21 hingga 29 tahun perlu mendapatkan pemeriksaan papsmear setidaknya satu kali setiap tiga tahun. Sedangkan di usia 30 hingga 65 tahun, disarankan pemeriksaan papsmear dilakukan bersamaan dengan tes HPV setiap lima tahun sekali.
Ada juga Bunda yang perlu melakukan papsmear setiap tahun berdasarkan rekomendasi dokter Ob-Gyn. Untuk mengetahui frekuensi ideal pemeriksaan pap smear Bunda bisa berkonsultasi dengan dokter ya.
Jika Bunda bertanya-tanya perlukah menjalani pemeriksaan papsmear selama hamil, faktanya melansir dari Verywell Family, sebagian besar dokter memang merekomendasikan pemeriksaan papsmear pada awal kehamilan sebagai bagian dari perawatan prenatal rutin.
Pap smear selama kehamilan
Jika Bunda sedang hamil dan belum melakukan papsmear dalam beberapa tahun terakhir, dokter mungkin akan merekomendasikan untuk melakukan papsmear selama kunjungan prenatal pertama. Mengutip dari What to Expect, hal ini diperlukan sebagai bagian dari tes dan skrining prenatal.
Namun, jika Bunda pernah melakukan pemeriksaaan pap smear sebelum kehamilan dan hasilnya normal, Bunda dapat melakukan papsmear pada trimester kedua tau pada periode pasca persalinan.
Sama seperti pemeriksaan papsmear di luar kehamilan, papsmear saat hamil juga berguna untuk mendeteksi perubahan serviks yang tidak normal sedari dini. Papsmear juga berguna sebagai skrining beberapa penyakit IMS dan infeksi seksual lainnya.
Bagaimana papsmear selama kehamilan dilakukan?
Bagi Bunda yang sudah pernah menjalani papsmear sebelum kehamilan, pemeriksaan papsmear saat kehamilan dilakukan dengan cara yang sama. Bunda akan berbaring di atas meja pemeriksaan, merentangkan kaki dan meletakkannya di sanggurdi.
Seprai pun diletakkan di atas paha Bunda , kemudian dokter, bidan, atau perawat akan menggunakan alat medis yang disebut spekulum, bersama dengan lubrikasi, untuk memeriksa serviks Bunda. Kemudian, mereka akan menggunakan sikat atau spatula kecil untuk mengambil sampel sel dari serviks Bunda untuk pengujian.
Beberapa orang tidak merasakan apa-apa saat melakukan papsmear, sementara yang lain merasa sedikit tidak nyaman. Semakin Bunda mampu merilekskan otot tubuh dan vagina, semakin nyaman tes pap smear yang berlangsung
Jika hasil pemeriksaan pap smear tidak normal
Jika sel abnormal ditemukan selama Bunda melakukan pap smear rutin pada kunjungan pranatal pertama, cobalah untuk tidak terlalu khawatir ya, Bunda. Hasil tes pap smear terkadang tidak normal karena iritasi, infeksi (seperti infeksi jamur), polip, atau kista jinak. Perubahan hormonal selama kehamilan juga dapat memicu hasil pap smear abnormal pada beberapa Bunda.
Saat pap smear menunjukkan kelainan, dokter Bunda mungkin akan segera melakukan tes kedua yang disebut kolposkopi untuk melihat serviks lebih dekat. Tes ini masih aman selama kehamilan, karena hanya melihat bagian luar serviks.
Bergantung pada hasil kolposkopi, dokter mungkin akan merekomendasikan pap smear lanjutan dalam setahun. Jika mereka khawatir bahwa sel-sel abnormal tersebut dapat menjadi kanker, biopsi atau prosedur pembedahan mungkin akan ditunda hingga Si Kecil lahir. Tidak akan apa-apa untuk menunggu, karena kanker serviks berkembang dengan lambat.
Apakah papsmear dapat menyebabkan keguguran?
Bunda mungkin pernah mendengar mitos yang menyebutkan bahwa pemeriksaan papsmear dapat menyebabkan keguguran atau masalah kehamilan lainnya. Itu semua mitos ya, Bunda.
Bunda tidak perlu khawatir, papsmear saat kehamilan sangat aman dan tidak meningkatkan risiko keguguran. Beberapa Bunda mungkin mengalami bercak atau pendarahan ringan setelah papsmear seperti setelah berhubungan seksual atau pemeriksaan panggul.
Namun Bunda tidak perlu khawatir. Hal itu terjadi karena serviks memang menjadi lunak dan membesar selama kehamilan sehingga menjadi sangat sensitif dan mudah teriritasi.
Biasanya, pendarahan ringan setelah pemeriksaan pap smear tidak berarti ada masalah. Ini bisa bertahan selama satu hingga dua hari dan akan berubah warna menjadi coklat dengan cepat. Namun untuk memastikannya, Bunda bisa berkonsultasi dengan dokter Bunda.
Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu hamil lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.
(pri/pri)ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
4 Tips agar Bunda Siap Jalani Tes Pap Smear untuk Pertama Kalinya

Kehamilan
Pentingnya Pemeriksaan Pap Smear untuk Cegah Kanker Serviks, Ini Manfaat & Prosedurnya

Kehamilan
Usia dan Waktu Terbaik Lakukan Pap Smear, Bunda Perlu Tahu

Kehamilan
9 Penyebab Keguguran, dari Faktor Genetik hingga Penyakit Kronis

Kehamilan
Catat Bunda, Ini 4 Nutrisi Penting untuk Ibu Hamil 2 Bulan


5 Foto
Kehamilan
5 Potret Qurrotuayun Istri Qibil The Changchuters Jalani Trimester 2, Dipuji Makin Cantik
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda