KEHAMILAN
Mengenal Sindrom Aspirasi Mekonium: Penyebab, Gejala, & Cara Mengatasinya
Melly Febrida | HaiBunda
Kamis, 27 Apr 2023 13:35 WIBJanin dengan air ketuban hijau saat proses persalinan sering membuat cemas. Ada yang bilang kondisi ini disebabkan janin stres sehingga mengeluarkan tinja mekonium yang nantinya bisa terjadi sindrom aspirasi mekonium (SAM). Namun, apa penyebab, gejala dan cara mengatasinya? Simak faktanya berikut ini.
Mekonium merupakan feses berwarna hijau tua yang diproduksi usus janin sebelum lahir. Bayi setelah lahir baru akan mengeluarkan kotoran mekonium ini selama beberapa hari pertama kehidupannya.
Tapi, pada janin yang stres bisa mengeluarkan mekonium ini sebelum atau selama kelahiran. Kotoran mekonium ini kemudian bercampur dengan cairan ketuban yang mengelilingi janin.
Penyebab sindrom aspirasi mekonium
Adapun janin yang menghirup campuran mekonium dengan cairan ketuban inilah yang dikenal dengan sindrom aspirasi mekonium (SAM).
Karen Gill adalah dokter anak bersertifikasi mengatakan bahwa SAM ini seringkali tidak mengancam jiwa, namun dapat menyebabkan komplikasi kesehatan pada bayi baru lahir. Apabila SAM ini parah atau tidak diobati dapat berakibat fatal, Bunda.
Baca Juga : Sindrom Aspirasi Mekonium (ASM) |
Mekonium ini zat yang kental dan lengket, jika masuk ke paru-paru dapat membuat bayi sulit untuk mengembang paru-paru segera setelah lahir.
SAM ini dapat terjadi pada janin yang stres. Umumnya stres ini terjadi ketika jumlah oksigen yang tersedia untuk janin berkurang. Namun, beberapa penyebab lainnya bisa juga membuat janin stres:
- Kehamilan yang melewati tanggal jatuh tempo (lebih dari 40 minggu).
- Persalinan yang sulit atau lama.
- Masalah kesehatan tertentu yang dialami ibu, antara lain hipertensi (tekanan darah tinggi) atau diabetes.
"Janin tidak mulai memproduksi mekonium sampai akhir kehamilan, sehingga saat kehamilan melewati tanggal jatuh tempo, janin berpotensi terpapar mekonium untuk jangka waktu yang lebih lama," kata Gill dilansir dari Healthline.
Semakin tua usia kehamilan maka jumlah cairan ketuban juga berkurang, yang memusatkan mekonium. Akibatnya, SAM lebih sering terjadi pada bayi yang terlambat lahir dibandingkan bayi baru lahir cukup bulan. SAM jarang terjadi pada bayi yang lahir prematur.
Gejala SAM yang paling menonjol ini adalah gejala pernapasan. Bayi mungkin bernapas dengan cepat atau mendengus saat bernapas. Bahkan pada beberapa bayi baru lahir kemungkinan berhenti bernapas jika saluran udaranya tersumbat mekonium. Bayi juga dapat menunjukkan gejala berikut:
- Warna kulit kebiruan, yang disebut sianosis.
- Pincang.
- Tekanan darah rendah.
Melansir laman Hopkinsmedicine, sindrom aspirasi mekonium menjadi penyebab utama penyakit parah dan kematian pada bayi baru lahir, terjadi pada sekitar 5 persen hingga 10 persen kelahiran. Ini biasanya terjadi ketika janin stres selama persalinan, terutama ketika bayi melewati tanggal jatuh tempo.
Untuk mengetahui cara mengatasi sindrom aspirasi mekonium, klik halaman berikutnya.
Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu hamil lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.
Saksikan video tentang 5 tanda ketuban pecah:
CARA MENGATASI SINDROM ASPIRASI MEKONIUM