
kehamilan
Hipertiroid saat Hamil: Penyebab, Gejala, Dampak bagi Janin & Cara Mengatasinya
HaiBunda
Kamis, 08 Jun 2023 21:15 WIB

Hipertiroid bisa juga dialami Bunda saat hamil. Pasalnya, selama kehamilan, hormon tiroid berfluktuasi. Namun, Bunda perlu mengetahui apa penyebabnya, gejalanya, dampaknya untuk janin dan cara mengatasinya. Â
Kelainan hormon tiroid ini terjadi karena kehadiran dua hormon kehamilan yakni estrogen dan human chorionic gonadotropin (hCG). Dan untungnya, kelainan tiroid bisa diobati secara aman dengan obat-obatan selama kehamilan, untuk meminimalkan risiko pada ibu hamil maupun janinnya.
Hipertiroid saat hamil
Pada trimester pertama, hCG – yang mirip dengan TSH – merangsang produksi hormon tiroid. Dan selama kehamilan, peningkatan kadar estrogen menghasilkan hormon yang membantu mengangkut hormon tiroid dalam darah.
Jennifer Leighdon Wu, Dokter kandungan/ginekolog bersertifikat, mengatakan bahwa tiroid ibu hamil bisa menjadi terlalu aktif selama kehamilan jika tubuh memproduksi terlalu banyak hormon hCG. Kondisi ini disebut tirotoksikosis transien gestasional.Â
"Jika tingkat hCG menjadi sangat tinggi, itu dapat merangsang tiroid Anda, menyebabkan hipertiroidisme," kata Leighdon dikutip dari Whattoexpect.
Penyebab hipertiroid pada ibu hamil
Menurut National Institutes of Health, hipertiroidisme ini terjadi pada sekitar satu hingga empat dari setiap 1.000 kehamilan.Â
Hipertiroidisme biasanya disebabkan penyakit Graves (gangguan autoimun) pada ibu hamil, yakni ketika sistem kekebalan membuat antibodi yang disebut thyroid-stimulating immunoglobulin (TSI) yang menyebabkan tiroid memproduksi hormon tiroid secara berlebihan.Â
Sedangkan hipertiroidisme selama kehamilan yang dikaitkan dengan hiperemesis gravidarum (mual dan muntah yang parah) jarang terjadi. Kedua kondisi tersebut dipicu kadar hCG yang lebih tinggi.
Gejala hipertiroidisme pada kehamilan
Ibu hamil sebaiknya segera menghubungi dokter jika mengalami gejala di bawah ini:
- Detak jantung tidak teratur atau meningkat
- Kelelahan
- Gugup
- Mual atau muntah yang parah
- Sulit tidur
- Penurunan berat badan atau kenaikan berat badan lebih sedikit daripada kehamilan 'khas'
Melansir BabyCenter, jika ibu hamil memiliki penyakit Graves yang sudah ada sebelumnya, mungkin benar-benar melihat perbaikan dan bahkan pengurangan gejala pada trimester kedua dan ketiga, karena tubuh menekan sistem kekebalan tubuh selama kehamilan.Â
Dan jika kondisi ibu hamil dikaitkan dengan hiperemesis gravidarum, kemungkinan akan hilang bersamaan dengan mual dan muntah pada trimester kedua karena kadar hCG yang lebih rendah.
Dampaknya ke janin?
Jangan anggap sepele hipertiroidisme ini, jika tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi serius pada ibu hamil dan janin. Untuk ibu hamil, masalah yang dihadapi meliputi seperti dilansir Marchofdimes:
1. Preeklamsia
Ini adalah kondisi tekanan darah serius yang dapat terjadi setelah minggu ke-20 kehamilan atau setelah melahirkan (disebut juga postpartum preeclampsia). Itu terjadi ketika ibu hamil mengalami tekanan darah tinggi dan tanda-tanda bahwa beberapa organnya, seperti ginjal dan hati, mungkin tidak bekerja secara normal.
Tekanan darah tinggi (juga disebut hipertensi) terjadi ketika kekuatan darah terhadap dinding pembuluh darah terlalu tinggi. Ini dapat membuat jantung stres dan menyebabkan masalah selama kehamilan.
2. Hipertensi paru
Ini adalah sejenis tekanan darah tinggi yang terjadi di arteri di paru-paru dan di sisi kanan jantung.
3. Solusio plasenta
Ini merupakan kondisi serius, ketika plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum lahir. Plasenta tumbuh di dalam rahim (rahim) dan memasok bayi dengan makanan dan oksigen melalui tali pusat.
4. Gagal jantung
Ini adalah saat jantung tidak dapat memompa cukup darah ke seluruh tubuh.
5. Badai tiroid
Inilah saat gejala tiba-tiba menjadi jauh lebih buruk. Ini jarang terjadi, tetapi kondisi yang mengancam jiwa selama kehamilan. Ibu hamil yang mengalami badai tiroid berisiko tinggi mengalami gagal jantung.
Untuk janin, beberapa masalah ini rawan dialami pada ibu hamil yang mengalami hipertiroid:Â
- Lahir prematur
- Gondok
- Berat lahir rendah
Ilustrasi Ibu Hamil dan Dokter/ Foto: Getty Images/iStockphoto/ |
Ini adalah saat bayi lahir dengan berat kurang dari 2,5 kilogram:
Masalah tiroid
Antibodi yang menyebabkan penyakit Grave melewati plasenta selama kehamilan. Ibu hamil yang memiliki penyakit Graves selama kehamilan, bayinya berisiko mengalami kondisi tiroid selama dan setelah lahir.
Jika ibu hamil menjalani pengobatan untuk penyakit Graves dengan yodium radioaktif sebelum hamil, bayi berisiko terkena penyakit Graves.
Keguguran atau lahir mati
Keguguran adalah ketika bayi meninggal dalam kandungan sebelum 20 minggu kehamilan. Lahir mati adalah ketika bayi meninggal dalam kandungan setelah 20 minggu kehamilan.
Cara mengatasi hipertiroidisme selama kehamilan
Jika hipertiroidismenya ringan, kemungkinan besar ibu hamil tidak memerlukan perawatan apa pun. Kasus yang lebih parah memerlukan obat antitiroid yang disebut propylthiouracil (PTU) dalam dosis efektif terendah untuk trimester pertama.
Setelah trimester pertama, jika perlu, dokter mungkin akan mengalihkan ke obat antitiroid methimazole (Tapazole, Northyx). Ibu hamil tetap harus memeriksakan diri ke dokter secara teratur untuk memastikan obat dan dosisnya masih tepat untuk Bunda.
Dalam kasus yang jarang terjad, jika ibu hamil tidak menanggapi pengobatan atau mengalami efek samping yang parah, kemungkinan memerlukan pembedahan untuk mengangkat sebagian tiroid.
Dengan hipertiroidisme, jika ibu memiliki antibodi spesifik yang dapat merangsang tiroid, maka hal ini juga dapat mempengaruhi tiroid bayi. Bayi mungkin memiliki antibodi yang bersirkulasi selama beberapa minggu setelah lahir dan dalam hal ini, memerlukan pemantauan ekstra.
Perlu diketahui juga bahwa setelah kehamilan, banyak gejala kelainan tiroid yang mirip dengan depresi pasca persalinan (PPD). Jika ibu hamil mengalami salah satu dari gejala di atas, pastikan untuk memberi tahu dokter agar dapat menerima diagnosis dan mendapatkan perawatan yang dibutuhkan.
Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu hamil lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.
(pri/pri)ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
7 Ciri-ciri Tidak Cocok Minum Susu Hamil yang Bisa Dikenali

Kehamilan
Vagina Kering saat Hamil, Berbahayakah? Kenali Penyebab & Cara Mengatasinya

Kehamilan
Keluar Darah saat Hamil Muda, Normalkah? Kenali Penyebab & Cara Mengatasinya

Kehamilan
5 Kebiasaan Makan saat Hamil yang Berisiko pada Kesehatan & Tumbuh Kembang Janin

Kehamilan
5 Penyebab Paling Umum Flek saat Hamil 2 Bulan, Bedakan dengan Pendarahan ya Bun


5 Foto