KEHAMILAN
Seberapa Aman Obat Penunda Kehamilan pada Kesuburan & Kesehatan Rahim? Bunda Perlu Tahu
Asri Ediyati | HaiBunda
Senin, 24 Jul 2023 20:00 WIBObat penunda kehamilan adalah salah satu jenis kontrasepsi oral berupa pil. Kontrasepsi ini menggunakan hormon untuk mencegah kehamilan. Orang menyebutnya pil karena tersedia dalam bentuk pil yang mudah diminum.
Obat ini mencegah kehamilan 99 persen saat meminumnya dengan tepat waktu, persis seperti yang ditentukan yakni hingga 120 jam (5 hari) setelah hubungan seks tanpa kondom.
Biasanya juga ada yang menyebut obat ini sebagai kontrasepsi darurat, jenis kontrasepsi yang dapat digunakan dalam situasi darurat saat tidak menggunakan kontrasepsi biasa.
Umumnya, cara kerja obat ini dengan mencegah atau menunda ovulasi, tapi tidak menyebabkan aborsi. Ya, obat penunda kehamilan ini tidak dapat mengganggu kehamilan yang sudah mapan atau membahayakan embrio yang sedang berkembang, Bunda.
Baca Juga : Cegah Kehamilan dengan Pil Kontrasepsi Darurat |
Jenis obat penunda kehamilan
Ada 2 jenis obat penunda kehamilan. Namun di Indonesia, ada beberapa merek yang tersedia di apotek. Dua jenis itu adalah sebagai berikut:
1. Levonorgestrel
Ada jenis obat penunda kehamilan yang mengandung levonorgestrel, versi sintetis (buatan manusia) dari hormon progesteron alami yang diproduksi oleh ovarium.
Menenggak obat penunda kehamilan itu dapat menghentikan atau menunda pelepasan sel telur (ovulasi). Obat ini harus diminum dalam waktu 72 jam (3 hari) setelah berhubungan seks untuk mencegah kehamilan. Dan itu tidak mengganggu metode kontrasepsi biasa Bunda.
2. Uliprostal asetat
Kemudian ada jenis obat yang mengandung ulipristal asetat, yang menghentikan kerja progesteron secara normal. Ini juga bekerja dengan menghentikan atau menunda pelepasan sel telur. Obat ini harus diminum dalam waktu 120 jam (5 hari) setelah berhubungan seks untuk mencegah kehamilan.
Nah, seberapa aman sih penggunaan obat penunda kehamilan? Adakah efeknya pada kesuburan dan kesehatan rahim?
Seberapa aman obat penunda kehamilan?
Pil KB aman bagi kebanyakan orang. Tetapi Bunda mungkin bertanya-tanya seberapa aman kontrasepsi ini untuk tubuh, terutama rahim.
"Semua metode kontrasepsi dianggap oke untuk wanita sehat. Mereka bahkan lebih aman daripada menjalani kehamilan dan persalinan," kata Colleen Krajewski, MD, asisten profesor Kebidanan, Ginekologi, dan Ilmu Reproduksi di University of Pittsburgh, dikutip dari WebMD.
Namun, semua bentuk kontrasepsi memiliki risiko yang terkait dengannya. Setiap orang berbeda, dan beberapa efek yang Bunda perhatikan mungkin bergantung pada gejala yang dialami sebelum mulai meminum pil. Tetapi beberapa perubahan umum terjadi:
1. Bisa hamil. Obat ini tidak terus melindungi dari kehamilan, jika melakukan hubungan seks tanpa kondom setiap saat setelah minum pil darurat, Bunda bisa hamil. Obat penunda kehamilan ini tidak dimaksudkan untuk digunakan sebagai bentuk kontrasepsi biasa. Namun Bunda dapat menggunakan kontrasepsi darurat lebih dari satu kali dalam satu siklus menstruasi jika memang diperlukan.
2. Siklus mungkin menjadi tak teratur. Beberapa pendarahan tidak teratur, juga dikenal sebagai bercak dapat terjadi setelah Bunda meminum pil kontrasepsi darurat.
Baca kelanjutannya di halaman berikutnya ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)
EFEK SAMPING OBAT PENUNDA KEHAMILAN