KEHAMILAN
Obat Pencegah Kehamilan Dikonsumsi Tanpa Resep Dokter, Simak Risiko dan Efek Sampingnya
Asri Ediyati | HaiBunda
Selasa, 29 Aug 2023 19:00 WIBDi Indonesia, obat pencegah kehamilan banyak digunakan untuk mengatur jarak kehamilan. Di Indonesia salah satu obat pencegah kehamilan yang populer yaitu alat kontrasepsi hormonal.
Jenis kontrasepsi ini, disebut 99 persen efektif mencegah kehamilan bila diminum sesuai dengan petunjuk. Pil tersebut mengandung hormon yang mengatur menstruasi, mengurangi gejala PMS, menurunkan risiko kanker ovarium dan rahim, mengatasi jerawat dan mengobati endometriosis.
Dalam penggunaannya, Bunda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau bidan terlebih dahulu. Mengapa demikian?
Selama kunjungan, bidan atau dokter akan berbicara dengan Bunda tentang riwayat kesehatan, memeriksa tekanan darah, dan memberikan pemeriksaan apa pun yang mungkin Bunda perlukan.
Kebanyakan orang tidak memerlukan pemeriksaan panggul untuk mendapatkan obat pencegah kehamilan atau pil KB. Dokter atau bidan akan membantu memutuskan apa yang tepat untuk Bunda berdasarkan riwayat kesehatan Bunda.
Bunda mungkin bisa mendapatkan obat pencegah kehamilan atau pil KB hari itu juga saat janji temu. Atau Bunda akan mendapatkan resep pil KB dari bidan atau dokter, dan Bunda akan mengambil pil tersebut di toko obat atau apotek.
Amankah obat pencegah kehamilan dikonsumsi tanpa resep dokter?
Obat pencegah kehamilan tentu memiliki efek samping, sehingga konsultasi dengan dokter dan mendapatkan resep tertentu menjadi penting. Jika hanya pil tertentu yang disetujui untuk digunakan tanpa resep, orang mungkin tidak akan mendapatkan pil yang terbaik bagi mereka.
"Ada lebih dari 150 pil KB yang beredar di pasaran, belum lagi berbagai jenis KB, seperti cincin, koyo, suntikan, implan, dan IUD," kata Elizabeth Ruzzo, PhD, CEO dan pendiri adyn (merek alat kontrasepsi di AS), dikutip dari Verywell Health.
"Jika hanya ada satu formulasi yang tersedia tanpa resep, sulit untuk memahami bahwa satu ukuran tidak cocok untuk semua,” ungkapnya.
Risiko konsumsi obat pencegah kehamilan
Hampir semua bentuk alat kontrasepsi yang melibatkan estrogen dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan tertentu. Namun menurut ulasan di Planned Parenthood, risiko ini tidak umum terjadi. Dilansir Healthline, potensi efek samping pil KB yang lebih serius meliputi:
- gumpalan darah
- penyakit kandung empedu
- serangan jantung
- tekanan darah tinggi
- kanker hati
- stroke
Untuk meminimalkan risiko efek samping yang serius, pastikan untuk memberi tahu dokter jika Bunda:
- sedang menyusui
- sedang mengonsumsi obat epilepsi
- merasa tertekan atau telah didiagnosis menderita depresi
- menderita diabetes
- memiliki kolesterol tinggi
- menderita penyakit ginjal, hati, atau jantung
- baru saja mempunyai bayi
- baru saja mengalami keguguran atau aborsi
- minum suplemen herbal apa pun
- Bunda mungkin mengalami benjolan atau perubahan pada salah satu atau kedua payudara
Efek Samping Obat Pencegah Kehamilan
Segala bentuk kontrasepsi hormonal dapat menyebabkan berbagai efek samping. Sebagian besar gejalanya ringan dan dapat hilang setelah dua atau tiga bulan pertama penggunaan pil.
Ini termasuk:
- jerawat
- pendarahan atau bercak di antara periode menstruasi
- kembung
- tekanan darah di atas kisaran biasanya
- depresi
- kelelahan
- merasa pusing
- retensi cairan
- sakit kepala
- peningkatan nafsu makan
- insomnia
- melasma (bercak hitam di wajah)
- perubahan suasana hati
- mual
- nyeri tekan atau nyeri pada payudara
muntah - penambahan berat badan
Jika Bunda kesulitan menyesuaikan diri dengan pil atau Bunda mengalami efek samping yang berlangsung lebih dari tiga bulan, bicarakan dengan dokter. Mereka mungkin menyarankan untuk beralih ke metode kontrasepsi lain.
Jika Bunda memutuskan untuk berhenti minum pil, pastikan untuk menggunakan metode kontrasepsi cadangan, seperti kondom, untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan.
Dampak Penggunaan Jangka Panjang
Pil KB atau obat pencegah kehamilan ini umumnya aman dikonsumsi dalam jangka waktu lama. Namun, ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa hal itu mungkin meningkatkan risiko terkena beberapa jenis kanker.
Menurut American Cancer Society, mengonsumsi pil KB dapat meningkatkan risiko kanker payudara atau kanker serviks seiring berjalannya waktu. Semakin lama Bunda menggunakannya, semakin tinggi risikonya.
Namun, terdapat hasil penelitian yang bertentangan mengenai risiko ini: beberapa menunjukkan peningkatan risiko kanker payudara sementara yang lain tidak menunjukkan peningkatan risiko.
Meminum pil juga dikaitkan dengan penurunan risiko kanker lainnya. Sebuah penelitian besar dan jangka panjang baru-baru ini menemukan bahwa pil tersebut secara konsisten menurunkan risiko kanker ovarium dan endometrium.
Sebuah studi tahun 2017 menemukan penurunan serupa pada risiko kanker kolorektal terkait penggunaan pil.
Jika Bunda khawatir tentang risiko jenis kanker tertentu, bicarakan dengan dokter. Mereka dapat membantu Bunda mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mungkin meningkatkan risiko dan membantu Bunda memilih opsi yang dirasa nyaman.
Kesimpulannya, memang obat pencegah kehamilan atau pil KB merupakan cara yang efektif untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan dan diterima secara umum sebagai metode kontrasepsi yang aman. Namun, hal ini dapat menyebabkan efek samping yang serius dalam kasus yang jarang terjadi.
Bicaralah dengan dokter untuk mempertimbangkan manfaat dan risiko pil dan mendiskusikan alternatif lain, termasuk suntikan atau implan. Jadi, sebaiknya tidak sembarangan meminum obat pencegah kehamilan, baik itu kontrasepsi atau lainnya tanpa petunjuk dan saran dari dokter ya!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Simak video di bawah ini, Bun:
5 Rekomendasi Pil KB untuk Cegah Kehamilan, Aman dan Tidak Bikin Gemuk
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Bunda, Ini 2 Cara Cegah Kehamilan Usai Berhubungan Seks Tanpa Kontrasepsi
2 Cara Mencegah Kehamilan Usai Berhubungan Seks Tanpa Alat Kontrasepsi
3 Cara untuk Mencegah Kehamilan, Peluang Efektivitasnya Bisa Mencapai 99%
Metode Kontrasepsi yang Tepat untuk Tunda Kehamilan di Masa Pandemi
TERPOPULER
7 Potret Indah Permatasari Kenakan Hijab di Australia, Banjir Pujian Netizen
Ketahui Risiko bila Ibu Hamil Terpapar Pestisida pada Buah dan Sayur
Takut Bayi Kurang ASI? Teknologi Ini Jawab Kekhawatiran Para Bunda
Bayi Cegukan saat Tidur, Ini Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan
Hanya Hari Ini! Belanja Super Hemat di Transmart Full Day Sale, Diskon Hingga 70%
REKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Susu UHT untuk Anak & Panduan Memilih yang Terbaik
KinanREKOMENDASI PRODUK
Review Professional Air Fryer Oxone vs Glasstop Smart Fryer, Mana Pilihan Bunda?
Tim HaiBundaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Lipstik Glossy Tahan Lama, Cocok Dipakai Seharian
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
3 Pilihan Cooler Bag untuk ASI, Mana yang Paling Praktis & Tahan Lama?
Ratih Wulan PinanduREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Makeup Remover, Bersihkan Riasan untuk Kulit Berminyak hingga Kering
Amira SalsabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
Deretan Anak Artis yang Calon Dokter, Intip 5 Potretnya
Bayi Cegukan saat Tidur, Ini Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan
Takut Bayi Kurang ASI? Teknologi Ini Jawab Kekhawatiran Para Bunda
Ketahui Risiko bila Ibu Hamil Terpapar Pestisida pada Buah dan Sayur
7 Potret Indah Permatasari Kenakan Hijab di Australia, Banjir Pujian Netizen
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Nikita Buat Laporan ke KPK, Pengacara Reza: Ini akan Jadi Fitnah Jika..
-
Beautynesia
BeauPicks: 7 Beauty Brand Lokal yang Merilis Produk Parfum, Wajib Coba!
-
Female Daily
Kolaborasi BLP Beauty dan Du Anyam Hadirkan Sinergi “Be The Strength in You: Berdaya Lewat Berbagi”
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
7 Aktor Cina Ganteng yang Wajahnya Bikin Bingung, Mirip Kayak Kembar
-
Mommies Daily
8 Rekomendasi Brand Pakaian Dalam untuk Remaja Pria dan Wanita