KEHAMILAN
Banyak Perempuan Muda di Jepang Diperkirakan Tak akan Miliki Anak, Alasannya Mengejutkan
Nurul Jasmine Fathia | HaiBunda
Selasa, 03 Oct 2023 18:35 WIBNegeri matahari terbit atau Jepang dikenal dengan masalah krisis populasi, khususnya pada tingkat usia produktif dan anak-anak. Hal ini bisa terjadi karena banyak penduduk di Jepang yang menolak untuk memiliki anak
Sepertiga perempuan muda di Jepang, bahkan diperkirakan tak akan miliki anak. Kira-kira apa alasannya? Simak artikel ini sampai tuntas untuk mengetahui jawabannya, Bunda.
1. Peran gender yang kurang seimbang
Melansir dari Asia Times, salah satu alasan perempuan muda di Jepang diperkirakan tak akan miliki anak karena peran gender yang kurang seimbang. Peran laki-laki di Jepang dalam hal mengurus rumah dan anak dipercaya masih sangat rendah.
Hal tersebut membuat perempuan diberikan beban yang lebih berat untuk mengurus rumah tangga. Memiliki anak hanya akan menambah beban tersebut, maka dari itu banyak perempuan muda yang lebih memilih untuk tidak memiliki momongan.
2. Biaya hidup dan pendidikan yang tinggi
Sebagai negara yang tergolong maju, biaya hidup serta pendidikan di Jepang juga sudah mencapai angka yang tinggi. Hal ini menjadi salah satu pertimbangan bagi perempuan muda untuk memiliki anak.
"Selama ini ada banyak halangan bagi para pemuda yang ingin memiliki anak. Termasuk kekhawatiran finansial, pendidikan, sosial,” kata Chisato Kitanaka, profesor sosiologi di Universitas Hiroshima, dikutip dari Frontline.
Melansir dari Times of India, biaya pendidikan di Jepang selalu meningkat berkali-kali lipat setiap tahunnya. Seiring dengan peningkatan biaya pendidikan, tingkat populasi penduduk pun ikut menurun drastis.
3. Menunda pernikahan
Alasan lain yang membuat perempuan muda di Jepang diperkirakan tak akan miliki anak karena banyak dari mereka yang menunda pernikahan. Sejalan dengan peran gender yang kurang seimbang, membuat banyak perempuan di Jepang menjadi takut terhadap pernikahan.
Menunda pernikahan untuk waktu yang cukup lama secara tak langsung juga membuat tingkat kesuburan seorang wanita menjadi berkurang. Bekurangnya tingkat kesuburan tentunya akan membuat wanita kesulitan untuk memiliki keturunan.
Menunda pernikahan sebetulnya hal yang cukup umum dilakukan, di beberapa negara tak sedikit pula perempuan yang menunda untuk mendapatkan kehamilan hingga usia 40 tahunan. Namun, biasanya perempuan yang menunda untuk hamil telah memiliki rencana untuk mendapatkan kehamilan lewat program hamil seperti IVF.
Sayangnya di Jepang program hamil seperti IVF atau pembekuan sperma menjadi hal yang sangat jarang dilakukan. Hal ini karena biaya yang dibutuhkan sangat tinggi dan membuat banyak pasangan tidak tertarik untuk melakukannya.
Lalu, bagaimana pemerintah Jepang mengatasi hal ini? Simak lebih lengkap pada halaman selanjutnya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

UPAYA PEMERINTAH JEPANG ATASI KRISIS POPULASI