
kehamilan
Tradisi Melahirkan di Jepang, Tak Boleh Pakai Anti Nyeri dan Tak Didampingi Pasangan
HaiBunda
Sabtu, 14 Jan 2023 10:05 WIB

Tradisi melahirkan di setiap negara dapat berbeda, Bunda. Salah satu yang cukup menarik adalah tradisi melahirkan di 'Negeri Sakura', Jepang.
Dilansir Tokyo Review, Negara Jepang merupakan negara dengan tingkat kelahiran tanpa rasa sakit yang rendah di antara negara maju lainnya. Menurut laporan, hanya 5,2 persen ibu melahirkan yang diberikan anastesi epidural (anti-nyeri) pada 2016.
Japan Society for Obstetric Anesthesia and Perinatology mendata, hanya ada 160 rumah sakit dan klinik di Jepang yang menawarkan epidural atau atau gabungan anestesi epidural tulang belakang.
Bukan tanpa alasan tingkat anastesi epidural rendah di Negara Jepang, Bunda. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tradisi melahirkan di Jepang mengutamakan seorang wanita untuk merasakan sakit saat persalinan.
Beberapa dokter mengatakan bahwa kelahiran di Jepang pada dasarnya dipandang sebagai peristiwa 'alami', 'non-medis', dan dengan sedikit risiko.
Alasan tak pakai anti nyeri
Melansir dari The Bump, berdasarkan tradisi, sebagian besar wanita di Jepang memiliki tujuan untuk melahirkan tanpa obat penghilang rasa sakit. Tradisi ini berawal dari sebuah kepercayaan kuno Budha.
Menurut kepercayaan Budha, nyeri persalinan harus dirasakan seorang wanita sebagai ujian untuk mempersiapkan diri menjadi ibu. Ini berarti kebanyakan wanita di sana tidak akan mempertimbangkan anastesi epidural, bahkan bila dokter merekomendasikannya.
Saat ini, semakin banyak dokter di Jepang yang menganjurkan penggunaan epidural saat persalinan. Namun, masih ditemukan calon Bunda yang ingin mengikuti tradisi melahirkan tanpa obat anti-nyeri.
"Epidural harusnya menjadi cara bersalin yang aman dan nyaman bagi ibu dan anak. Kita seharusnya tidak sembarangan mengkritik. Justru sekarang kita harusnya memperdebatkan tentang bagaimana menggunakan sumber daya manusia yang diperlukan untuk membuat 'kelahiran tanpa rasa sakit' lebih tersedia," kata Ahli Anestesi Serabi Tanabe.
Tradisi melahirkan di Jepang tidak hanya terkait obat anti-nyeri. 'Negeri Sakura' ini memiliki beberapa tradisi melahirkan lainnya yang cukup unik., seperti tidak didampingi suami saat proses persalinan dan harus tinggal di rumah orang tua usai bersalin. Seperti apa tradisinya?
Baca halaman berikutnya ya.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Simak juga 7 tradisi unik dari berbagai negara dalam menyambut kelahiran anak, dalam video berikut:
TRADISI MELAHIRKAN DI JEPANG: TAK BOLEH DIDAMPINGI SUAMI SAAT BERSALIN
Tradisi Melahirkan di Jepang, Tak Boleh Pakai Anti-nyeri dan Tak Boleh Didampingi Pasangan/ Foto: Getty Images/iStockphoto
Tradisi melahirkan di Jepang
Ada beberapa tradisi melahirkan yang unik di Jepang selain tak menggunakan obat antinyeri saat bersalin. Berikut beberapa tradisi melahirkan di Jepang:
1. Suami tak boleh temani istri melahirkan
Tradisi melahirkan di Jepang juga tidak memperbolehkan suami berada di ruang bersalin, kecuali dia telah mengikuti kelas prenatal bersama istrinya.
2. Ibu baru melahirkan tinggal di rumah orang tuanya
Setelah bayi lahir, seorang ibu baru harus tinggal di rumah orang tuanya setidaknya selama sebulan. Ia dianjurkan beristirahat selama 21 hari untuk memulihkan diri dan menjalin ikatan bonding dengan anaknya. Sementara itu, anggota keluarga yang lain melakukan pekerjaan rumah.
3. Hidangan untuk teman yang menjenguk
Selama periode 21 hari ini juga akan disediakan hidangan untuk kerabat dan teman-teman yang berkunjung. Mereka akan diberi makan nasi merah dan hidangan kacang merah atau osekihan.
4. Kontes bayi menangis
Tradisi unik lainnya dari Jepang adalah kontes bayi menangis atau nakizumo. Ini adalah kompetisi antar bayi di mana pemenangnya adalah yang pertama kali menangis.
Orang Jepang percaya bahwa bayi yang sering menangis keras menandakan bahwa dia sehat dan akan tumbuh lebih cepat.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Ramai Ibu Hamil di Jepang Rentan Terkena Slapped Cheek Syndrome, Apakah Itu?

Kehamilan
7 Tradisi Hamil dan Melahirkan di Jepang, Bisa Makan Sushi tapi BB Tak Boleh Naik

Kehamilan
Pengalaman Bunda Hamil di Jepang, Utamakan Cara Alami Termasuk saat Terpapar COVID-19

Kehamilan
Banyak Perempuan Muda di Jepang Diperkirakan Tak akan Miliki Anak, Alasannya Mengejutkan

Kehamilan
Pengalaman Wanita RI Hamil & Melahirkan di Jepang, Dapat Tunjangan Sampai Rp50 Juta


7 Foto
Kehamilan
Hamil Anak Kedua, Intip 7 Potret Stylish Dinda Hauw saat Liburan ke Jepang
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda