Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Setelah Keguguran Tanpa Kuret, Apakah Bisa Langsung Hamil Lagi?

Melly Febrida   |   HaiBunda

Jumat, 06 Oct 2023 17:25 WIB

Kram perut sebagai tanda keguguran
Promil setelah keguguran tanpa kuret/ Foto: Getty Images/iStockphoto/bymuratdeniz

Kebanyakan ibu yang mengalami keguguran tanpa kuret merasa was-was saat merencanakan kehamilan berikutnya. Ada pertanyaan yang mengganjal, apakah keguguran tanpa kuret bisa langsung hamil lagi?

Tidak semua keguguran memerlukan Dilatasi dan Kuretase (D&C) alias kuret. Dokter mungkin merekomendasikan D&C jika pasien mengalami keguguran tidak lengkap. Yakni keguguran yang meninggalkan beberapa jaringan di dalam rahim.

Eric Surrey, Ahli endokrinologi Reproduksi bersertifikat dan Spesialis Kesuburan yang berpraktik di Colorado Center for Reproductive Medicine (CCRM) di Lone Tree, Colorado, mengatakan bahwa tidak semua wanita yang mengalami keguguran tidak lengkap memerlukan D&C.

"Terkadang sisa hasil konsepsi akan keluar secara alami dalam waktu satu atau dua minggu. Dokter Anda mungkin juga meresepkan obat yang mendorong leher rahim Anda terbuka dan rahim Anda berkontraksi sehingga jaringan yang tertinggal dapat dikeluarkan," kata Surrey dikutip dari WhattoExpect.

Namun jika kedua opsi tersebut tidak berhasil, maka pasien mungkin memerlukan D&C.

Pada keguguran yang tidak lengkap ini, jika ada jaringan yang tertinggal sering kali disertai rasa sakit dan perdarahan yang berkepanjangan. Ini dapat membuat menstruasi tidak kembali normal. Kondisi tersebut juga dapat mencegah seseorang untuk hamil lagi. Dan terkadang bisa menyebabkan infeksi.

Secara umum, jika keguguran terjadi cukup dini, yang paling umum itu menunggu kehamilan mengalami keguguran secara alami. Sedangkan untuk keguguran pada trimester pertama atau jika terjadi keguguran yang terlewat, biasanya direkomendasikan D&C.

Hamil lagi Tanpa Kuret, Bisakah?

Garis waktu untuk berhubungan intim setelah keguguran itu tergantung bagaimana seseorang pulih. 

Angela Chaudhari, MD, seorang ahli bedah ginekologi dan asisten profesor di Departemen Obstetri dan Ginekologi di Fakultas Kedokteran Universitas Northwestern Feinberg di Chicago merekomendasikan untuk mengunjungi Obgyn untuk janji tindak lanjut sekitar dua minggu setelah keguguran.

Kunjungan ini juga untuk memastikan apa masih ada sisa kehamilan atau tidak. Jika semuanya tampak baik-baik saja rahim sudah kosong, umumnya dokter akan memberikan lampu hijau untuk berhubungan intim dan hamil lagi.

Namun, ia mencatat bahwa orang yang menjalani D&C mungkin perlu menunggu beberapa minggu lebih lama untuk mengontrol perdarahan.

Sementara itu, Brian Levine, MD, MS, FACOG,  Dokter Spesialis Obstetri-Ginekologi mengatakan nasihat tentang jarak kehamilan setelah keguguran beragam. Ada yang merekomendasikan satu sampai tiga bulan, ada pula yang menyarankan menunggu selama enam bulan. 

Meski demikian, American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menegaskan tidak ada alasan medis untuk menunda kehamilan pasca keguguran. Namun, ACOG menyarankan wanita mungkin ingin menunggu sampai mengalami satu siklus menstruasi sehingga dapat menentukan tanggal kehamilan berikutnya dengan lebih akurat.

"Karena orang lanjut usia berisiko lebih tinggi mengalami keguguran berulang, usia merupakan faktor penting dalam menentukan berapa lama harus menunggu. Selain itu, kesuburan mulai menurun setelah usia 30 tahun, sehingga mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk hamil," jelas Levine dilansir Verywellfamily.

Meskipun demikian, kata Levine, tidak semua orang harus kembali hamil setelah keguguran. Selain dampak emosional dari keguguran, mungkin ada alasan fisik untuk menundanya.

Jika keguguran disebabkan oleh suatu kondisi medis, Bunda mungkin disarankan untuk mengobati kondisi yang mendasarinya sebelum hamil lagi. Misalnya, Bunda mungkin menunggu sebelum mencoba hamil lagi jika mengalami keguguran karena kondisi seperti:

  • Gangguan imunologi
  • Serviks yang tidak kompeten
  • Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
  • Masalah tiroid
  • Diabetes yang tidak terkontrol
  • Kelainan rahim

Menunggu atau Langsung Hamil

Lulu Zhao, MD, FACOG, FASAM, Dokter Spesialis OB-GYN mengatakan bahwa menunggu hamil setelah keguguran mungkin menjadi pilihan bijak demi kesehatan emosional dan fisik. Tapi, lebih dari itu, menunggu juga memberi waktu pada hormon untuk menetap.

Beberapa orang berovulasi segera setelah dua minggu setelah keguguran, tetapi umumnya dibutuhkan waktu empat hingga enam minggu agar siklusnya kembali.

"Mengatur ulang" tubuh dengan membiarkan siklus menstruasi penuh terjadi akan menurunkan kemungkinan hasil positif palsu pada tes kehamilan, yang bisa terjadi jika hormon akibat keguguran belum hilang dari tubuh," ujar Zhao dilansir dari Parents.

Zhao bilang dengan penyetelan ulang ini mungkin juga memungkinkan Bunda untuk menghitung tanggal jatuh tempo dengan lebih tepat.

Sebenarnya memilih kapan mencoba hamil lagi setelah keguguran itu tergantung masing-masing. Namun, sering kali menunggu itu bukan karena alasan medis. Kemungkinan Bunda bisa segera menantikan kehamilan yang sehat kembali setelah secara emosial siap.

Semoga informasi mengenai kondisi keguguran tanpa kuret, apakah aman untuk hamil kembali bisa membantu Bunda promil dengan lebih sehat.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda