Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Persiapan Program Hamil Anak Laki-laki Menurut Dokter, Coba Cara Alami Bun

Nanie Wardhani   |   HaiBunda

Kamis, 12 Oct 2023 17:35 WIB

Ilustrasi Ibu Hamil
Persiapan Program Hamil Anak Laki-laki Menurut Dokter/Foto: Getty Images/iStockphoto
Jakarta -

Mendambakan anak laki-laki adalah keinginan yang alami bagi banyak orang tua. Meskipun tidak ada jaminan pasti dalam menentukan jenis kelamin bayi, beberapa orang mencari panduan dari dokter untuk meningkatkan peluang hamil anak laki-laki. 

Menurut Dr. Jodie Horton MD seperti yang dilansir dari Today, "Terdapat beberapa saran yang bisa dicoba untuk mendapatkan anak laki-laki, tetapi sayangnya, tidak ada bukti pasti bahwa semua metode ini benar-benar berhasil." 

Meskipun demikian, banyak orang tetap mencoba meski belum ada bukti ilmiah yang mendukung.

Persiapan program hamil anak laki-laki

Menurut Dr. Horton, untuk orang tua yang ingin meningkatkan peluang memiliki anak laki-laki, mereka dapat mempertimbangkan metode seleksi jenis kelamin melalui fertilisasi in vitro.

Namun, jika Bunda ingin alternatif yang lebih alami dan ekonomis, berikut beberapa metode yang diyakini oleh beberapa orang tua dapat membantu mereka dalam usaha untuk hamil anak laki-laki.

Pola makan bantu tingkatkan peluang hamil anak laki-laki 

Menyesuaikan pola makan dapat membantu meningkatkan peluang Bunda untuk hamil anak laki-laki secara alami.

Sebuah penelitian menyatakan bahwa meningkatkan asupan kalori dan rutin sarapan sereal dapat meningkatkan peluang memperoleh anak laki-laki.

Para peneliti menduga hal ini disebabkan oleh kadar gula dalam darah yang lebih tinggi di tubuh Bunda dapat berpengaruh pada jenis kelamin calon bayi. 

Selain itu walaupun tidak ada bukti ilmiahnya, banyak yang berpendapat bahwa makanan yang meningkatkan kadar basa dalam tubuh wanita dapat membantu memiliki anak laki-laki. Karena lingkungan dengan pH tinggi dianggap ideal untuk hamil anak laki-laki.

Ini adalah beberapa makanan yang sebaiknya Bunda tambahkan ke pola makan Bunda:

  1. Buah-buahan dan sayuran, terutama buah jeruk, sayuran berdaun hijau.
  2. Makanan yang mengandung potasium, seperti pisang, alpukat, dan salmon.
  3. Makanan yang bersifat basa seperti kacang-kacangan, biji-bijian, dan biji-bijian.

Untuk menjaga lingkungan dengan pH yang mendukung kehamilan anak laki-laki, ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari:

  1. Produk susu (yogurt, keju)
  2. Telur
  3. Daging
  4. Makanan olahan

Karena sperma laki-laki tumbuh subur di lingkungan basa, jadi Bunda harus menghentikan konsumsi produk susu, yang membuat tubuh menjadi asam.

asian chinese young mother putting her infant baby boy in crib in bedroomIlustrasi/ Foto: iStock

Metode terbaik promil bayi laki-laki berdasarkan siklus menstruasi bulanan 

Berikut tiga metode berbeda yang mungkin bisa Bunda pertimbangkan.

1. Metode Shettles

Metode ini dikembangkan oleh Dr. Landrum B. Shettles pada tahun 1960-an, fokusnya adalah menentukan waktu yang tepat untuk berhubungan intim guna meningkatkan peluang memiliki anak laki-laki atau perempuan.

Pasangan yang ingin mencoba metode ini sebaiknya berhubungan seks pada hari ovulasi wanita dan beberapa hari setelahnya, hingga tiga hari kemudian. Mereka juga sebaiknya menghindari berhubungan seks antara periode menstruasi dan menjelang ovulasi.

Dasarnya adalah mengandalkan kecepatan berenang sperma laki-laki, sehingga saat sel telur dilepaskan, sperma laki-laki lebih dekat daripada sperma penghasil perempuan.

2. Metode Whelan

Metode ini berbeda dari metode Shettles. Bunda perlu melacak suhu basal tubuh Bunda (saat Bunda dalam keadaan istirahat penuh, biasanya di saat bangun tidur di pagi hari) selama beberapa bulan untuk menentukan kapan ovulasi terjadi. Kemudian, untuk mencoba hamil anak laki-laki, disarankan untuk berhubungan seks sekitar empat hingga enam hari sebelum ovulasi.

3. Metode Babydust

Metode ini dikembangkan oleh Kathryn Taylor, seorang ahli mikrobiologi. Bunda perlu mencatat kadar hormon luteinisasi (hormon yang memicu ovulasi) dua kali sehari selama minimal tiga bulan sebelum mencoba hamil.

Ini dapat dilakukan dengan alat ovulasi di rumah. Setelah itu, berhubungan seks selama masa ovulasi dan hindari berhubungan dua atau tiga hari sebelum ovulasi jika Bunda ingin meningkatkan peluang memiliki anak laki-laki.

Saat berada dalam masa subur paling tinggi, biasanya pasangan meningkatkan frekuensi hubungan seks untuk meningkatkan peluang hamil. Namun, Dr. Horton menjelaskan bahwa jika tujuan Bunda adalah mendapatkan anak laki-laki, disarankan untuk mengurangi frekuensi hubungan seks.

Menurutnya, dengan berhubungan seks lebih jarang, pasangan Bunda akan memiliki jumlah sperma yang lebih banyak. Jadi, dengan berkurangnya frekuensi hubungan seks, jumlah sperma laki-laki dapat meningkat, dan ini dianggap dapat membantu meningkatkan peluang sperma laki-laki untuk mencapai sel telur dan membuahinya.

Meskipun tidak ada jaminan bahwa metode ini akan menghasilkan anak laki-laki, metode tersebut dapat membantu Bunda lebih memahami siklus kesuburan, pola makan, dan cara tubuh bekerja, yang bisa membantu Bunda dalam upaya mendapatkan anak sesuai keinginan Bunda.

Sebelum Bunda mulai merencanakan untuk memiliki anak laki-laki dengan mencoba salah satu metode ini, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. 

Menurut Dr. Horton, sebaiknya Bunda dalam kondisi kesehatan terbaik sebelum hamil. Penelitian telah menunjukkan bahwa semakin Bunda sehat, baik secara fisik maupun mental, semakin besar kemungkinan Bunda untuk berhasil hamil.

Ini berarti perlu memperhatikan perawatan pra-kehamilan, mengurangi stres, membuat perubahan positif dalam gaya hidup, dan menangani masalah kesehatan jika diperlukan. Hal ini akan membantu memastikan kehamilan yang lebih baik bagi Bunda dan calon bayi Bunda.


Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda