
kehamilan
9 Bahan Kimia Berbahaya saat Promil, Terdapat di Produk Apa Saja?
HaiBunda
Senin, 16 Oct 2023 21:35 WIB

Konsepsi dan kehamilan adalah tahapan yang penuh harapan dan kebahagiaan dalam hidup seorang wanita. Tetapi, di tengah kegembiraan ini, penting untuk memahami betapa pentingnya menjaga kesehatan Bunda dan bayi yang dikandung.
Salah satu aspek kunci yang perlu diperhatikan adalah menghindari paparan bahan kimia berbahaya. Pengaruh paparan bahan kimia berbahaya dapat berdampak signifikan terhadap kesuburan pria dan wanita, serta kesehatan perkembangan janin yang sedang tumbuh.Â
Namun, jangan sampai kekhawatiran merusak momen kebahagiaan yang saat ini hadir dalam hidup Bunda. Kami akan membagikan informasi yang dapat membantu Bunda memahami pentingnya berhati-hati terhadap bahaya lingkungan, mengidentifikasi bahan kimia tertentu yang sebaiknya dihindari saat mencoba hamil atau selama kehamilan.
Bahan kimia yang harus diwaspadai saat promilÂ
Seperti yang dilansir dari Motherly, selama proses konsepsi dan kehamilan, sangat penting bagi Bunda untuk memperhatikan bahaya paparan bahan kimia berbahaya.
Untuk menjaga kesehatan Bunda dan bayi yang dikandung, disarankan untuk menghindari sejumlah bahan kimia tertentu. Berikut adalah panduan tentang bahan kimia yang sebaiknya dihindari:
1. Ftalat (Phthalate)
Phthalates adalah pengganggu hormon utama yang dapat berdampak negatif pada perkembangan reproduksi bayi laki-laki selama kehamilan dan berpotensi mempengaruhi perkembangan sistem saraf.
Phthalates sering ditemukan dalam produk pewangi sintetis dan plastik lembut, seperti tirai kamar mandi. Cara menghindari paparan phthalates yaitu dengan menghindari penggunaan produk yang mencantumkan 'wewangian' atau 'parfum' sebagai bahannya.
Jauhi pengharum ruangan, plug-in beraroma, dan kantong sampah yang berbau harum. Pilih perlengkapan binatu dan pembersih yang bebas dari pewangi.Â
2. Pewangi/parfum
Pewangi atau parfum sering kali dijaga sebagai informasi yang dilindungi oleh hak paten oleh produsen produk, sehingga perusahaan tidak diharuskan mengungkapkan bahan apa yang digunakan di bawah label tersebut. Istilah 'wewangian' atau 'parfum' bisa saja mengandung bahan kimia seperti ftalat dan beragam lainnya.Â
Cara menghindarinya bisa dengan memeriksa komposisi produk, jika ada istilah wewangian atau parfum, Bunda bisa pertimbangkan untuk mencari produk pengganti. Atau jika Bunda menyukai aroma, maka pilihlah produk yang menggunakan 100Â persen minyak esensial.Â
3. BPA dan turunannya
Bisphenol-A (BPA) dan turunannya sering ditemukan dalam wadah plastik kaku, tambalan gigi, pelapis makanan kaleng, dan kertas kwitansi. Paparan BPA dapat berdampak negatif pada kesuburan dan folikel ovarium pada wanita.
Untuk menghindari BPA, Bunda bisa menggunakan botol air dan wadah makanan dari kaca atau baja tahan karat. Hindari plastik, terutama saat makan di luar, dan jangan panaskan makanan dalam plastik.Â
4. Triclosan
Triclosan sering ditemukan dalam sabun antibakteri, pasta gigi jenis tertentu, dan produk perawatan pribadi lainnya, beberapa penelitian menunjukkan bahan kimia ini dapat berdampak pada kesuburan wanita, termasuk mengganggu fungsi ovarium, kesuburan pria, dan perkembangan reproduksi pria.
Untuk menghindarinya, perhatikan label produk dan hindari yang mengandung triclosan dalam komposisinya.Â
Lalu apakah ada bahan kimia lainnya yang berbahaya bagi Bunda yang sedang menjalankan program hamil? Simak lanjutannya di halaman berikut, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
BAHAN KIMIA LAINNYA YANG BAHAYA SAAT PROMIL
9 Bahan Kimia Berbahaya saat Promil, Terdapat di Produk Apa Saja?/Foto: Getty Images/iStockphoto/whyframestudio
Ternyata cukup banyak jenis bahan kimia yang dianggap berbahaya bagi Bunda yang sedang promil, selain beberapa bahan sebelumnya, berikut adalah beberapa bahan kimia lainnya yang perlu Bunda waspadai dan jauhi selama promil.
5. Paraben
Paraben umumnya digunakan sebagai pengawet dalam kosmetik, produk perawatan pribadi, dan makanan olahan. Seperti ftalat, paraben adalah pengganggu endokrin dan antiandrogenik, yang berpotensi menyebabkan masalah pada perkembangan reproduksi.
Untuk menghindari paraben, pastikan Bunda membaca label produk dan hindari bahan-bahan yang mencantumkan kata paraben, seperti metilparaben, propilparaben, isopropilparaben, isobutilparaben, butilparaben, atau natrium butilparaben.
6. PFAS (Per- and polyfluoroalkyl substances)
Zat kimia yang tahan lama ini biasanya ditemukan pada peralatan masak anti lengket, barang-barang yang anti air, serta pakaian dan furnitur tahan noda. Paparan PFAS yang terjadi pada masa kehamilan telah terbukti mempengaruhi kesehatan reproduksi dan kesuburan pria.
Untuk menghindari paparan PFAS, hindari peralatan masak anti lengket yang dilapisi teflon atau PFAS lainnya.Â
7. VOC pada cat dan noda
Senyawa organik volatil (VOC) dalam cat dan noda dapat menguap menjadi udara, mengakibatkan pencemaran udara dalam rumah. Paparan VOC dapat berdampak buruk pada kualitas udara dalam rumah dan kesehatan pernapasan. Saat melukis atau merenovasi, pastikan untuk memilih cat dan noda dengan kadar VOC yang rendah atau bebas VOC.
Untuk menghindari paparan senyawa organik volatil (VOC), hindari mengaplikasikan cat atau noda baru saat sedang mencoba hamil atau sedang hamil.Â
8. Formaldehida, VOC, dan penghambat api pada furnitur baru
Membeli furnitur baru saat hamil, terutama untuk kamar bayi, adalah hal yang biasa. Namun, perlu diingat bahwa furnitur kayu pabrikan, seperti yang terbuat dari MDF atau kayu rekayasa, sering mengandung bahan kimia seperti formaldehida dan VOC. Formaldehida digunakan dalam lem untuk mengikat serpihan kayu, dan penghambat api sering digunakan pada furnitur berlapis kain seperti sofa dan kursi.
Formaldehida bisa berdampak negatif pada perkembangan dan kehamilan, termasuk risiko kelahiran prematur. Penggunaan bahan penghambat api juga dapat memengaruhi perkembangan saraf. Untuk menghindari hal ini, pilih furnitur kayu solid atau bekas. Pastikan furnitur memiliki sertifikasi seperti Green-Guard Gold dan sertifikasi rendah bahan kimia lainnya.Â
Baca Juga : Bolehkah Rebonding atau Smoothing saat Hamil? |
9. Herbisida dan pestisida
Herbisida dan pestisida sering ditemukan dalam jumlah yang lebih tinggi pada makanan non-organik, termasuk produk pangan, daging, dan makanan olahan. Bahan ini juga dapat disemprotkan di lapangan golf, taman, area umum, dan peternakan. Dalam dosis tinggi, paparan pestisida dapat menyebabkan gangguan perkembangan saraf, perubahan fungsi kekebalan tubuh, dan efek buruk pada reproduksi.
Untuk menghindari herbisida dan pestisida, pilih makanan organik jika mungkin. Hindari penyemprotan herbisida dan pestisida di halaman rumah. Selalu gunakan sepatu saat berada di taman, lapangan golf, atau tempat umum. Dan pertimbangkan untuk menginstal filter air yang kuat di rumah, terutama jika tinggal di dekat peternakan. Langkah-langkah ini dapat membantu melindungi Bunda dan calon bayi dari paparan herbisida dan pestisida berbahaya.
Penting untuk diingat bahwa setiap individu berbeda, dan reaksi terhadap bahan kimia tertentu dapat bervariasi. Selalu konsultasikan dengan dokter Bunda. Menghindari paparan bahan kimia berbahaya adalah langkah pertama yang penting dalam menjaga kesehatan ibu dan bayi yang sedang dikandung.
Saksikan pula video tentang peralatan rumah tangga yang berbahaya untuk ibu hamil:
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
17 Makanan Bantu Tingkatkan Kesuburan saat Jalani Program Hamil

Kehamilan
10 Persiapan Sebelum Jalani Program Hamil

Kehamilan
Pentingnya Pemeriksaan Andrologi bagi Calon Ayah

Kehamilan
Saat Program Hamil, Dukungan untuk Suami Juga Penting Diberikan

Kehamilan
Just for Fun! Nama-nama Ibu yang Diprediksi Hamil di 2018


5 Foto
Kehamilan
5 Gambar Test Pack Positif Hamil, Tak Selalu Muncul Dua Garis Lho
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda