KEHAMILAN
Tanda Jantung Bayi Lemah Dalam Kandungan dan Cara Mengetahuinya
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Sabtu, 11 Nov 2023 07:40 WIBJantung janin lemah dalam kandungan bisa menandakan adanya masalah pada bayi, Bunda. Lalu apakah ada tanda-tanda jantung bayi lemah dalam kandungan? Bagaimana cara mengetahuinya?
Jantung janin lemah dapat menandakan detak jantung janin yang lebih lambat dari seharusnya atau disebut bradikardia janin (fetal bradycardia). American College of Obstetrics and Gynecology (ACOG) mendefinisikan bradikardia janin sebagai detak jantung kurang dari 110 denyut per menit (bpm).
Dilansir laman Cincinnati Children's Hospital Medical Center, bradikardia janin adalah jenis detak jantung tidak teratur yang dikenal sebagai aritmia janin. Kondisi ini termasuk jarang terjadi, seringkali bersifat sementara, dan tidak berbahaya.
Namun, ditemukan juga kasus di mana bradikardia janin terjadi secara persisten, yakni tidak kunjung membaik. Kondisi tersebut mungkin memerlukan pengobatan sebelum dan sesudah bayi dilahirkan. Perlu diketahui juga, detak jantung janin yang lemah selama tujuh minggu pertama dilaporkan bisa meningkatkan risiko keguguran.
Jenis bradikardia janin atau jantung bayi lemah
Ada empat jenis bradikardia janin yang perlu Bunda ketahui, yakni:
1. Sinus bradikardia
Sinus bradikardia terjadi ketika detak jantung janin terus berada di bawah 110 bpm, meskipun pemompaan jantung yang diatur oleh sistem konduksi listrik yang mengoordinasikan kontraksi di berbagai ruang jantung berfungsi normal.
2. Blok Atrioventrikular (AV)
Blok atrioventrikular derajat pertama terjadi ketika sinyal listrik antara ruang atas (atrium) dan ruang bawah (ventrikel) jantung bertahan lebih lama dari yang seharusnya. Kondisi ini memperlambat detak jantung.
3. Partial Heart Block
Partial Heart Block atau derajat kedua terjadi ketika sinyal listrik dari ruang atas jantung (atrium) terhambat untuk mencapai ruang bawah (ventrikel).
4. Complete Heart Block
Complete Heart Block atau derajat tiga terjadi ketika sinyal listrik dari ruang atas jantung (atrium) tidak pernah mencapai ruang bawah (ventrikel). Ketika ini terjadi, ruangan-ruangan tersebut berdetak secara terpisah. Tanpa sinyal listrik antar ruang, detak jantung jadi melambat.
Penyebab detak jantung bayi lemah
Penyebab bradikardia janin bervariasi berdasarkan jenisnya. Berikut beberapa penyebabnya:
- Gawat janin.
- Penyakit autoimun yang diidap ibu.
- Pengaruh obat yang digunakan selama hamil.
- Stres saat hamil.
Pada kondisi heart block atau blok jantung, penyebabnya kebanyakan adalah penyakit autoimun yang diidap ibu.
Tanda jantung bayi lemah dalam kandungan
Tanda jantung lemah di dalam kandungan dapat dirasakan melalui gerakan janin, yang biasanya mulai dirasakan antara usia kehamilan 18 sampai 25 minggu. ACOG menyarankan ibu hamil untuk menghitung gerakan atau tendangan janin untuk memastikan kondisinya.
Idealnya, Bunda merasakan setidaknya 10 gerakan dalam waktu 2 jam. Bila tidak merasakannya meski telah diberikan jeda waktu dan hari untuk pengecekan kedua, Bunda sebaiknya segera ke dokter ya.
Detak jantung janin yang hilang atau terasa lemah bisa menjadi pertanda adanya masalah, misalnya janin tidak berkembang hingga keguguran.
Cara mengetahui jantung bayi lemah dalam kandungan
Sebenarnya, tanda jantung bayi lemah dalam kandungan yang cukup akurat hanya bisa terdeteksi melalui pemeriksaan medis. Berikut beberapa cara memeriksa detak jantung janin:
1. Auskultasi
Auskultasi merupakan pemantauan eksternal janin. Jika kehamilan berjalan normal, maka kemungkinan besar dokter akan memeriksa detak jantung bayi dengan stetoskop khusus atau alat genggam yang disebut USG Doppler.
"Dokter terkadang menyebut jenis pemantauan detak jantung janin ini sebagai auskultasi," kata James Beckerman, MD, FACC, dokter ahli jantung di Providence Heart and Vascular Institute at St. Vincent Medical Center di Portland, dilansir Web MD.
2. Pemeriksaan Doppler
Pemeriksaan Doppler adalah tes yang menggunakan gelombang suara untuk memeriksa detak jantung janin, Bunda. Ini merupakan jenis USG yang menggunakan perangkat genggam untuk mendeteksi perubahan gerakan yang diterjemahkan sebagai suara.
Kebanyakan ibu hamil pertama kali mendengar detak jantung bayinya saat pemeriksaan rutin menggunakan Doppler. Tes ini biasanya dilakukan pada trimester kedua, atau minggu ke-13 sampai 28 kehamilan.
3. Fetal Echocardiography
Dikutip dari Healthline, Fetal Echocardiography atau EKG pada janin merupakan pemeriksaan yang mirip dengan USG, dan biasanya dilakukan pada trimester kedua, antara minggu ke-18 sampai ke-24.
Melalui pemeriksaan ini, dokter dapat melihat aliran darah yang melalui jantung janin. Pemeriksaan ini juga memungkinkan dokter untuk menemukan kelainan pada aliran darah atau detak jantung.
Tidak semua ibu hamil memerlukan EKG janin. Biasanya, dokter merekomendasikan pemeriksaan ini bila merasa tidak yakin dengan tes sebelumnya.
Pemeriksaan lain mungkin direkomendasikan dokter untuk mengetahui kondisi janin, misalnya analisis kromosom, MRI, atau USG dengan resolusi tinggi.
Tips memantau perkembangan janin
Memantau perkembangan janin sangat penting selama kehamilan, terutama untuk mendeteksi secara dini tanda jantung bayi lemah dalam kandungan. Pemantauan dapat berupa kunjungan sesuai jadwal ke dokter, melakukan pemeriksaan kehamilan, serta menghitung gerakan janin setiap harinya.
Selain itu, jangan lupa untuk menjalan pola hidup sehat selama hamil ya, Bunda. Pastikan untuk mendapatkan nutrisi yang cukup, memenuhi asupan cairan, terus bergerak aktif, istirahat cukup, dan hindari stres.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/rap)