Bunda suka minum kopi atau minuman berkafein lainnya? Konsumsi kafein sebaiknya dibatasi dulu saat Bunda sedang hamil ya.

Kafein merupakan stimulan alami yang banyak ditemukan di tanaman teh, kopi, dan kakao. Kafein bekerja dengan menstimulasi otak dan sistem saraf pusat, untuk membantu seseorang yang mengonsumsinya tetap waspada hingga dapat mencegah timbulnya kelelahan.

"Efek utama kafein adalah pada otak. Ini dapat merangsang otak dengan memblokir efek adenosin, yaitu neurotransmitter yang membuat otak rileks dan membuat seseorang merasa lelah," kata ahli diet Alina Petre, MS, RD (NL), dikutip dari Healthline.

Penelitian terbaru menemukan bahwa kafein memiliki beragam manfaat bagi kesehatan. Namun, ada juga beberapa efek samping negatif akibat mengonsumsinya, Bunda.

Minum kopi atau teh yang mengandung kafein tergolong aman, terutama saat hamil. Namun, ada batas takaran yang aman agar tidak memengaruhi janin.

Ibu hamil minum kopi mengandung kafein

Konsumsi kafein selama hamil harus dibatasi ya, Bunda. American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyarankan ibu hamil tidak mengonsumsi lebih dari 200 miligram (mg) kafein per hari.

Sementara itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan batasan jumlah kafein yang bisa dikonsumsi Bunda hamil, yakni tidak lebih dari 300 miligram per hari. Rekomendasi dari WHO ini juga sama dengan yang dijelaskan oleh DR. Dr. H. Imam Rasjidi, SpOG (K) Onk dalam buku Panduan Kehamilan Muslimah.

"Sebuah penelitian menunjukkan bahwa minum kopi dengan jumlah sedang tidak mengganggu ibu dan bayi selama kehamilan. Jumlah konsumsi kopi disarankan tidak lebih dari 300 mg kafein per hari, setara dengan kira-kira 3 cangkir kopi," tulis Imam Rasjidi.

Efek kopi pada ibu hamil

Konsumsi kopi mengandung kafein selama hamil bisa berdampak pada Bunda. Ada beberapa efek negatif konsumsi kopi berkafein bagi ibu hamil, yakni:

1. Meningkatkan risiko keguguran

Dilansir laman American Pregnancy Association (APA), pada tahun 2008, dua penelitian mengenai efek kafein terkait keguguran menunjukkan hasil yang signifikan, namun berbeda. Sebuah studi yang dirilis oleh American Journal of Obstetrics and Gynecology menemukan bahwa perempuan yang mengonsumsi 200 mg atau lebih kafein setiap hari, dua kali lebih mungkin mengalami keguguran dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi kafein sama sekali.

Studi lain yang diterbitkan dalam Epidemiology menunjukkan, tidak ada peningkatan risiko pada perempuan yang minum kopi dalam jumlah minimal setiap hari (200-350 mg per hari). Meski hasil kedua penelitian berbeda, pada akhirnya banyak pakar yang merekomendasikan batas konsumsi kafein selama hamil.

2. Meningkatkan tekanan darah

Mengutip Mayo Clinic, kafein dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah yang singkat, namun dramatis. Hal ini tentu harus dihindari selama masa kehamilan ya, Bunda.

Beberapa peneliti percaya bahwa kafein dapat memblokir hormon yang membantu menjaga arteri tetap melebar. Sementara yang lain berpendapat bahwa kafein bisa menyebabkan kelenjar adrenal melepaskan lebih banyak adrenalin, sehingga tekanan darah dapat naik.

3. Membuat Bunda sulit tidur

Sudah banyak diketahui, minum kopi mengandung kafein bisa menyebabkan seseorang sulit tidur. Kafein bekerja dengan cara memblokir adenosin di sel-sel otak, sehingga Bunda tidak merasa kantuk.

Adenosine adalah bahan kimia pemicu tidur yang diproduksi di otak selama kita terjaga. Biasanya, adenosin akan menumpuk di otak saat seseorang terjaga. Semakin banyak penumpukannya, semakin Bunda mengantuk dan ingin tidur. Tapi, ketika kafein masuk ke tubuh, ia akan menghalangi proses tersebut, yang artinya Bunda jadi sulit tidur.

Kesulitan tidur saat hamil bisa memicu banyak masalah dan keluhan. Selain tubuh menjadi lemak, kurang tidur bisa membuat Bunda sakit kepala dan mudah merasa mual.

4. Menyebabkan sering buang air kecil (BAK)

Kafein bersifat diuretik atau dapat meningkatkan produksi urine, Bunda. Efek diuretik ini biasanya terjadi ketika seseorang sudah banyak mengonsumsi kafein.

Sering buang air kecil selama hamil bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, apalagi bila baby bump sudah besar. Selain bisa bikin sering BAK, konsumsi kafein pada beberapa orang juga dapat memicu rasa mulas.

Efek kopi pada janin

Selain pada ibu hamil, konsumsi kopi mengandung kafein juga berdampak pada janin. APA menjelaskan bahwa kafein yang dikonsumsi ibu dapat melewati plasenta lalu sampai ke bayi. Bayi dalam kandungan belum memiliki enzim untuk memetabolisme kafein, Bunda.

Nah, berikut beberapa efek kopi mengandung kafein pada janin:

1. Menyebabkan berat bada lahir rendah (BBLR)

Dalam laporan terbaru yang diterbitkan JAMA Network Open menunjukkan bahwa sedikit saja kafein yang dikonsumsi selama hamil, bisa memengaruhi berat lahir Si Kecil. Studi yang diikuti lebih dari 2.000 wanita di 12 lokasi klinis di Amerika Serikat ini menemukan, perempuan yang mengonsumsi rata-rata 50 mg kafein per hari, akan melahirkan bayi dengan berat 2,3 ons lebih ringan daripada bayi yang lahir dari perempuan tidak minum kafein.

2. Meningkatkan risiko kelahiran prematur hingga gangguan pertumbuhan

Menurut WHO, proses metabolisme kafein dalam darah akan melambat secara signifikan selama hamil. Konsumsi kafein dengan dosis berlebihan, tidak baik untuk kesehatan janin, dan berisiko menimbulkan komplikasi.

"Hasil dari beberapa penelitian observasional menunjukkan bahwa kelebihan asupan kafein mungkin berhubungan dengan hambatan pertumbuhan, penurunan berat badan lahir, kelahiran prematur, atau lahir mati," tulis WHO dalam laman resminya.

Dokter Imam Rasjidi dalam bukunya, setuju dengan pernyataan WHO terkait dampak kafein pada janin. Selain mengganggu perkembangan, kafein yang dikonsumsi berlebihan selama hamil juga dapat menyebabkan kecacatan.

"Dampak kafein bagi ibu hamil adalah dapat meningkatkan detak jantung dan metabolisme pada tubuh, sehingga menyebabkan stres yang mengganggu perkembangan janin," tulisnya.

"Di lain pihak, dampak kafein bagi janin adalah dapat menyebabkan kecacatan, persalinan prematur, berat badan lahir rendah, sindrom kematian bayi mendadak (SIDS), dan detak jantung meningkat. Kafein juga dapat mengambil cairan dan kalsium dari tubuh yang diperlukan untuk kesehatan janin dan ibu hamil," sambungnya.

Penting diperhatikan ketika minum kopi saat hamil

Minum kopi saat hamil tidak dilarang, asalkan tidak melebihi takaran yang dianjurkan, Bunda. Perlu diketahui ya, jumlah kafein dalam minuman seperti kopi, dapat bervariasi.

Bunda perlu jeli dalam memilih minuman mengandung kafein saat hamil. Berikut hal penting yang perlu diperhatikan sebelum minum kopi atau teh berkafein:

1. Bila konsumsi minuman instan atau kopi kekinian, penting untuk mengetahui mereknya dan kadar kafein dalam minuman.
2. Cara penyajiannya juga harus diketahui, apakah diseduh atau tidak.
3. Perhatikan ukuran cangkir karena tidak semua cangkir kopi memiliki ukuran yang sama. Pastikan ukuran cangkir tidak lebih dari takaran yang direkomendasikan.
4. Minumlah air putih atau air mineral sebelum dan setelah minum kopi berkafein.
5. Bila khawatir dengan dampak dan efek sampingnya, Bunda bisa konsultasikan dulu ke dokter sebelum minum kopi berkafein.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!