KEHAMILAN
Tahap Oogenesis pada Perempuan Mulai dari Kandungan hingga Bayi Baru Lahir
Melly Febrida | HaiBunda
Jumat, 08 Dec 2023 20:35 WIBSelama ini yang kita ketahui bahwa kehamilan terjadi ketika sel telur bertemu dengan sperma. Namun, seperti apa tahap terbentuknya sel telur pada perempuan yang dikenal dengan oogenesis? Yuk ketahui tahap oogenesis dari kandungan hingga bayi baru lahir.
Mengutip Medicinet, oogenesis berasal dari bahasa Yunani, 'oo' adalah telur dan 'genesis' adalah terjadinya sesuatu. Maka oogenesis berarti proses terjadinya atau pembentukan sel telur.
Pembentukan sel telur pada manusia itu sudah dimulai sejak di dalam kandungan, yaitu di dalam ovari janin perempuan. Kemudian berhenti sementara ketika bayi dilahirkan.
Tahap oogenesis pada perempuan
Mengutip Diktat Ajar Laboratorium Reproduksi Fakultas Peternakan Universitas Udayana, proses oogenesis kemudian berlanjut kembali saat perempuan memasuki masa pubertas, oogenesis ditandai dengan menstruasi yang dialami.
Oogenesis ini bentuk gametogenesis yang berbeda dengan spermatogenesis. Gametogenesis pada pria disebut spermatogenesi, sedangkan pada perempuan disebut oogenesis.
Oogenesis terjadi di lapisan ovarium terluar. Mengutip detikcom, oogenesis terjadi pada saat janin berusia 5 bulan yang dimulai ketika oogonium melakukan pembelahan mitosis dan menghasilkan sekitar 1-2 juta oogonium hingga bayi lahir dan akan berkurang menjadi sekitar 300.000 saat berusia 7 tahun.
Oogenesis dimulai dengan pembentukan bakal sel-sel telur yang disebut oogonia. Oogonia bersifat diploid dengan 23 pasang kromosom.
Pada akhir bulan ketiga usia fetus, semua oogonia yang bersifat diploid ini telah selesai dibentuk dan siap memasuki tahap pembelahan.
Semua oogonia membelah secara mitosis dan menghasilkan oosit primer. Pada perkembangannya, semua oosit membelah secara meiosis, tetapi hanya sampai fase profase. Pembelahan meiosis akan berhenti hingga bayi perempuan lahir.
Seperti diketahui oosit merupakan sel telur yang belum matang dan nantinya berkembang sekaligus matang di lapisan luar ovarium.
Jumlah oosit primer ini akan terus menurun dan tersisa hanya 300-400 saja yang bisa bertahan hingga menjadi folikel matang. Folikel matang adalah kantong kecil yang memiliki dinding sel dan di dalamnya terdapat satu sel telur.
Sel telur ini yang kemudian akan dilepaskan selama masa subur atau reproduksi. Karenanya proses oogenesis dibutuhkan agar sel telur menjadi matang sehingga bisa terjadi pembuahan.
Berikut tiga tahap dalam proses oogenesis:
1. Tahap penggandaan
Tahap ini dimulai pada masa perkembangan janin. Sel primordial dalam sel telur akan mengalami pembelahan mitosis.
Pada tahap ini sel membentuk jutaan oogonia atau sel induk telur (oogonium), yang bersifat diploid.
2. Tahap pertumbuhan
Tahap pertumbuhan berlangsung cukup lama, dibandingkan tahap sebelumnya. Pada tahap ini, oogoium akan berkembang menjadi oosit primer yang bersifat diploid.
Oosit primer ini berukuran besar karena mengandung komponen sitoplasmik yang lebih banyak. Oosit primer akan berada dalam keadaan istirahat sampai seorang anak perempuan mengalami masa puber, yang ditandai dengan haid.
3. Tahap pematangan
Pada tahap pematangan, oosit primer mengalami pembelahan meiosis I, lalu menghasilkan oosit sekunder yang berukuran besar dan badan polar yang berukuran kecil.
Tahapan ini dimulai saat anak memasuki masa puber. Pada tahap pematangan, terjadi perubahan hormonal di tubuh seorang anak perempuan.
Pada tahap pembelahan meiosis II, oosit sekunder akan membelah menjadi dua sel, yakni yang berukuran normal disebut ootid dan satu lagi berukuran lebih kecil yang disebut badan polar sekunder.
Badan polar tersebut bergabung dengan dua badan polar sekunder lainnya yang berasal dari pembelahan badan polar primer, sehingga diperoleh tiga badan polar sekunder.
Ootid lalu mengalami perkembangan lebih lanjut menjadi ovum yang matang. Sedangkan ketiga badan polar akan mengalami degenerasi (hancur).
Dari penjelasan di atas, oogenesis hanya menghasilkan satu ovum dan dapat hidup 14 jam. Jika ovum yang telat matang tidak dibuahi, maka sel telur tersebut akan mati dan luruh bersama dengan dinding rahim pada awal siklus haid.
Dalam proses oogenesis, hormon yang mempengaruhinya adalah:
- FSH (Follicle Stimulating Hormone) yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel folikel sekitar sel ovum.
- LH (Luteinizing Hormone) berfungsi merangsang terjadinya ovulasi, yakni proses pematangan sel ovum.
- Estrogen adalah hormon yang dihasilkan folikel graff dan dirangsang oleh FSH di dalam ovarium. Hormon ini berfungsi untuk menimbulkan sifar kelamin sekunder.
- Progesteron ialah hormon yang dihasilkan oleh korpus luteum, yang berfungsi untuk menghambat sekresi FSH dan LH. Hormon ini juga berfungsi untuk menebalkan dinding endometrium.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)