Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

3 Tahap Oogenesis, Proses Terbentuknya Sel Telur pada Wanita

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Minggu, 08 May 2022 07:00 WIB

Image of a woman in a white dress and 3d model of the reproductive system of women above her hands. Concept of a healthy female reproductive system.
3 Tahap Oogenesis, Proses Terbentuknya Sel Telur pada Wanita/ Foto: Getty Images/iStockphoto/SvetaZi
Jakarta -

Proses pembentukan sel telur ternyata sudah terjadi saat bayi perempuan dalam kandungan. Tanda-tandanya mulai terlihat saat wanita memasuki masa pubertas, Bunda.

Nah, proses terbentuknya sel telur ini dikenal dengan oogenesis. Mengutip Medicinet, oogenesis berasal dari Bahasa Yunani, 'oo' adalah telur dan 'genesis' adalah terjadinya sesuatu. Maka oogenesis berarti proses terjadinya atau pembentukan sel telur.

Dr. dr. Endy M. Astiwara, MA. FIIS dalam buku Fikih Kedokteran Kontemporer menjelaskan, oogenesis adalah proses pembentukan sel telur (ovum) di dalam ovarium. Sel telur yang matang akan dilepaskan saat Bunda memasuki masa subur.

"Pembentukan sel telur pada manusia dimulai sejak di dalam kandungan, yakni di dalam ovum fetus wanita," kata Endy.

Oogenesis dimulai dengan pembentukan bakal sel-sel telur yang disebut oogonia.

Oogonia bersifat diploid dengan 23 pasang kromosom. Pada akhir bulan ketiga usia fetus, semua oogonia yang bersifat diploid ini telah selesai dibentuk dan siap memasuki tahap pembelahan.

Semua oogonia membelah secara mitosis dan menghasilkan oosit primer. Pada perkembangannya, semua oosit membelah secara meiosis, tetapi hanya sampai fase profase. Pembelahan meiosis akan berhenti hingga bayi perempuan lahir.

Oogenesis adalah bentuk gametogenesis yang berbeda dengan spermatogenesis, Bunda. Gametogenesis pada pria disebut spermatogenesi, sedangkan pada wanita disebut oogenesis.

Janin dalam kandunganJanin dalam kandungan/ Foto: iStock

Beda oogenesis dan spermatogenesis

Berikut beda antara oogenesis (wanita) dan spermatogenesis (pria):

  1. Tempat terjadinya: oogenesis di dalam ovarium, sedangkan spermatogenesis di dalam testis.
  2. Hasil mitosis: oogenesis hasilnya adalah oosit primer, sedangkan spermatogenesis adalah spermatosit primer.
  3. Hasil meiosis: oogenesis hasilnya adalah oosit sekunder, sedangkan spermatogenesis adalah spermatosit sekunder.
  4. Hasil akhir: oogenesis menghasilkan 1 ovum fungsional, sedangkan spermatogenesis menghasilkan 4 sperma yang fungsional.

Hormon dalam proses oogenesis

Proses oogenesis dipengaruhi oleh beberapa hormon, yaitu:

  1. FSH (Follicle Stimulating Hormone) yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel folikel sekitar sel ovum.
  2. LH (Luteinizing Hormone) berfungsi merangsang terjadinya ovulasi, yakni proses pematangan sel ovum.
  3. Estrogen adalah hormon yang dihasilkan oleh folikel graff dan dirangsang oleh FSH di dalam ovarium. Hormon ini berfungsi untuk menimbulkan sifar kelamin sekunder.
  4. Progesteron ialah hormon yang dihasilkan oleh korpus luteum, yang berfungsi untuk menghambat sekresi FSH dan LH. Hormon ini juga berfungsi untuk menebalkan dinding endometrium.
OogenesisTahap Oogenesis/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Pikovit44

Tahap oogenesis

Mengutip dari beberapa sumber, oogenesis terbagi menjadi 3 tahap, yakni:

1. Tahap penggandaan

Tahap ini dimulai pada masa perkembangan janin. Sel primordial dalam sel telur akan mengalami pembelahan mitosis.

Pada tahap ini sel tersebut membentuk jutaan oogonia atau sel induk telur (oogonium), yang bersifat diploid.

2. Tahap pertumbuhan

Tahap pertumbuhan berlangsung cukup lama, dibandingkan tahap sebelumnya. Pada tahap ini, oogoium akan berkembang menjadi oosit primer yang bersifat diploid.

Oosit primer ini berukuran besar karena mengandung komponen sitoplasmik yang lebih banyak. Oosit primer akan berada dalam keadaan istirahat sampai seorang anak perempuan mengalami masa puber, yang ditandai dengan haid.

3. Tahap pematangan

Pada tahap pematangan, oosit primer mengalami pembelahan meiosis I, lalu menghasilkan oosit sekunder yang berukuran besar dan badan polar yang berukuran kecil.

Tahapan ini dimulai saat anak memasuki masa puber. Pada tahap pematangan, terjadi perubahan hormonal di tubuh seorang anak perempuan, Bunda.

Pada tahap pembelahan meiosis II, oosit sekunder akan membelah menjadi dua sel, yakni yang berukuran normal disebut ootid dan satu lagi berukuran lebih kecil yang disebut badan polar sekunder.

Badan polar tersebut bergabung dengan dua badan polar sekunder lainnya yang berasal dari pembelahan badan polar primer, sehingga diperoleh tiga badan polar sekunder.

Ootid lalu mengalami perkembangan lebih lanjut menjadi ovum yang matang. Sedangkan ketiga badan polar akan mengalami degenerasi (hancur).

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa oogenesis hanya menghasilkan satu ovum dan dapat hidup 14 jam. Jika ovum yang telat matang tidak dibuahi, maka sel telur tersebut akan mati dan luruh bersama dengan dinding rahim pada awal siklus haid.

Simak juga serba-serbi implantasi, yakni sel telur menempel di dinding rahim, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda