Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Berhubungan Setelah Haid Bikin Cepat Hamil, Benarkah? Cek Fakta Medisnya

Nazla Syafira Muharram   |   HaiBunda

Minggu, 05 Nov 2023 21:05 WIB

Berhubungan setelah haid bikin cepat hamil
Berhubungan setelah haid bikin cepat hamil/ Foto: Getty Images/RgStudio
Daftar Isi

Berhubungan setelah haid merupakan salah satu hal yang banyak dipercaya para Bunda. Bagi Bunda yang sedang berencana menanti momongan tentu bertanya-tanya, kapan diperbolehkan berhubungan setelah haid agar cepat hamil?

Pada dasarnya, melakukan hubungan seksual setelah masa haid aman untuk dilakukan, Bunda. Namun, pada sebagian wanita kemungkinan mengalami efek samping seperti perdarahan ringan.

Bunda tak perlu merasa khawatir, karena hal tersebut merupakan hal yang wajar dan tidak memerlukan perawatan tertentu. Tetapi, jika pendarahan terus berlanjut, Bunda bisa segera berkonsultasi dengan tenaga medis. 

Dari pandangan Islam, berhubungan setelah haid hukumnya diperbolehkan, dengan catatan ketika sudah tidak ada darah haid yang keluar. Adapun periode haid dan nifas menjadi waktu yang dilarang dalam islam untuk melakukan hubungan seksual. 

Lantas, apa saja fase yang terjadi selama masa menstruasi? Benarkah bahwa berhubungan setelah haid dapat membuat cepat hamil? Berikut ini penjelasan lengkap untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan Bunda dilansir dari laman Cleveland Clinic dan berbagai sumber. Simak yuk, Bunda. 

Mengenal fase menstruasi 

Menstruasi menjadi kondisi yang rutin dialami wanita setiap bulannya, Bunda. Tentu hal ini merupakan proses fisiologis yang alamiah terjadi pada tubuh wanita sebagai hasil dari sel telur yang tidak dibuahi oleh sperma, sehingga tidak mengalami pembuahan.

Pada kenyataannya, menstruasi terbagi atas beberapa fase, lho Bunda. Untuk lebih memahaminya, berikut ini beberapa fase menstruasi. Simak ya, Bunda. 

1. Fase menstruasi

Fase menstruasi dimulai pada hari pertama menstruasi Bunda terjadi. Fase ini terjadi ketika lapisan rahim luruh melalui vagina dan tidak akan terjadi kehamilan. Mayoritas wanita mengalami fase menstruasi selama tiga hingga lima hari dalam setiap periodenya. 

2. Fase folikuler

Fase folikuler terjadi pada hari pertama ketika menstruasi. Selama fase folikuler dalam siklus menstruasi ini, terjadi beberapa peristiwa diantaranya: 

  • Dua hormon, yaitu hormon perangsang folikel (FSH) dan hormon luteinizing (LH) yang dilepaskan otak dan mengalir dalam darah ke indung telur.  
  • Hormon-hormon tersebut dapat merangsang pertumbuhan sekitar 15 sampai 20 sel telur di dalam ovarium, masing-masing di dalam "cangkangnya" yang biasa disebut dengan folikel. 
  • Ketika kadar estrogen meningkat, hormon tersebut akan mematikan produksi hormon perangsang folikel, sehingga keseimbangan hormon ini memungkinkan tubuh untuk membatasi jumlah folikel yang akan mempersiapkan sel telur untuk dilepaskan. 
  • Seiring dengan fase folikel, satu folikel dalam satu ovarium menjadi dominan dan terus matang. Folikel yang dominan ini menekan semua folikel lainnya dalam kelompok tersebut. Akibatnya, folikel-folikel tersebut berhenti tumbuh lalu mati. Sedangkan, folikel yang dominan terus memproduksi estrogen. 

3. Fase ovulasi

Fase ovulasi sendiri biasanya dimulai sekitar 14 hari setelah fase folikuler dimulai. Fase ini menjadi fase kedua dalam siklus menstruasi, Bunda. Kebanyakan wanita akan mengalami menstruasi 10 sampai 16 hari setelah ovulasi. Adapun peristiwa yang terjadi selama fase ini sebagai berikut: 

  • Peningkatan estrogen dari folikel yang dominan memicu lonjakan jumlah hormon luteinizing (LH) yang diproduksi otak. 
  • Hal tersebut menyebabkan folikel dominan melepaskan sel telur dari ovarium. 
  • Ketika sel telur dilepaskan (disebut dengan ovulasi), sel telur akan ditangkap oleh proyeksi berbentuk jari di ujung tuba falopi (fimbria). Fimbria ini kemudian menyapu sel telur ke dalam tuba falopi. 
  • Setelah satu hingga lima hari sebelum masa ovulasi, banyak wanita yang akan mengalami peningkatan lendir serviks dengan warna putih telur, terutama bagi wanita dengan AFAB. 
  • Lendir tersebut merupakan cairan vagina yang dapat membantu menangkap dan menyehatkan sperma dalam perjalanannya bertemu dengan sel telur untuk melakukan pembuahan. 

4. Fase luteal

Fase luteal ini terjadi tepat setelah masa ovulasi dan melibatkan beberapa proses sebagai berikut: 

  • Setelah sel telur dilepaskan, folikel ovarium yang kosong berkembang menjadi struktur baru yang disebut dengan korpus luteum. 
  • Korpus luteum ini akan mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron, di mana hormon progesteron akan menerima sel telur yang telah dibuahi untuk ditanamkan. 
  • Apabila hubungan seksual telah terjadi dan sperma telah membuahi sel telur, maka sel telur yang sudah membentuk embrio akan berjalan melalui tuba falopi untuk ditanamkan di dalam rahim. Dengan cara ini lah kehamilan dimulai. 
  • Namun, jika sel telur tidak dibuahi, maka sel telur akan melebur di dalam rahim, sehingga terjadi lah menstruasi. 

Fakta seputar berhubungan seks setelah haid bikin cepat hamil

Menurut National Library of Medicine, sel telur yang telah dilepaskan selama masa ovulasi hanya bisa bertahan selama 24 jam. Di sisi lain, sperma dapat bertahan hidup hingga lima hari di dalam saluran reproduksi.

Melakukan hubungan seksual selama masa ovulasi atau beberapa hari sebelumnya dapat berpengaruh pada kehamilan, hal ini karena sel telur dapat bertemu dengan sperma yang ada di dalam saluran reproduksi, Bunda. 

Cara menghitung masa subur setelah haid

Menghitung masa subur setelah haid biasanya dilakukan dengan memperhatikan dan mencatat siklus haid selama minimal 8 bulan terakhir, Bunda. Adapun cara menghitung masa subur setelah haid antara lain: 

1. Dari siklus terpendek menstruasi 

Cara menghitung dengan cara ini adalah dengan mengurangi siklus terpendek dengan angka 18. Contohnya, jika siklus terpendek menstruasi Bunda adalah 27 hari, maka: 

Masa subur wanita = 27-18= 9 

Dengan begitu, masa subur diawali pada hari ke-9 setelah hari pertama menstruasi. 

2. Dari siklus terpanjang menstruasi 

Cara menghitung siklus menstruasi dengan cara kedua ialah dengan mengurangi siklus terpanjang menstruasi dengan angka 11. Contohnya, apabila siklus terpanjang menstruasi Bunda adalah 30 hari, maka: 

Masa subur wanita = 30 - 11 = 19

Dengan begitu, masa subur berakhir pada hari ke-19 setelah hari pertama menstruasi. 

Cara cepat program hamil setelah haid

Apabila Bunda sedang merencanakan program kehamilan setelah haid, namun tak kunjung berhasil juga, terdapat beberapa cara cepat yang memungkinkan untuk terjadinya kehamilan setelah haid. Beberapa cara yang bisa Bunda lakukan sebagai berikut: 

1. Lakukan pemeriksaan prakonsepsi

Bunda bisa melakukan pemeriksaan prakonsepsi dengan dokter untuk memulai program hamil. Tanyakan terkait vitamin prenatal yang memiliki kandungan asam folat, untuk membantu melindungi dari beberapa cacat lahir. Asam folat sendiri bekerja selama tahap awal kehamilan, Bunda, sehingga penting untuk mendapatkan kandungan asam folat yang cukup sebelum masa kehamilan. 

2. Ketahui siklus menstruasi 

Untuk membantu Bunda selama proses program kehamilan, ketahui kaoan siklus kapan berada dalam kondisi subur. Bunda bisa menyadari tanda-tanda ovulasi seperti, perubahan lendir serviks dan sebagainya. 

3. Tidak khawatir dengan posisi terbaik

Pada kenyataannya, tidak ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa posisi-posisi tertentu dapat meningkatkan kehamilan. Maka dari itu, Bunda tak perlu merasa khawatir berlebihan dengan posisi ketika berhubungan seksual. 

4. Pastikan tetap di tempat tidur setelah berhubungan

Menjadi suatu hal yang tak asing lagi terdengar di telinga, Bunda. Kebanyakan orang mengatakan bahwa ketika selesai melakukan hubungan seksual, berbaringlah di tempat tidur dengan kaki terangkat, hal ini berguna untuk meningkatkan peluang kehamilan, lho Bunda. 

5. Hindari hubungan seksual berlebihan 

Hubungan seksual yang dilakukan secara berlebihan belum tentu meningkatkan peluang Bunda untuk hamil, lho. Para ahli bahkan menyarankan untuk melakukan hubungan seksual secara teratur ketika Bunda sedang berovulasi dan ketika tidak berovulasi saja. 

Banner Artis Terapkan Parenting Islami

6. Hindari kondisi stres

Kondisi stres dapat mengganggu proses ovulasi. Oleh sebab itu, usahakan diri Bunda untuk tidak berada dalam kondisi stres dan melakukan berbagai hal menyenangkan yang disukai. 

7. Pola hidup sehat 

Penerapan pola hidup sehat dapat dimulai dengan melakukan olahraga. Bunda bisa menjaga berat badan agar tetap ideal dengan berolahraga secara rutin dan disesuaikan dengan kebutuhan tubuh. Namun, perlu diingat bahwa olahraga yang berlebih juga dapat menyebabkan tidak terjadinya ovulasi, lho. 

Semoga informasi tersebut dapat membantu Bunda dalam memahami siklus haid dan membantu Bunda dalam program kehamilan, ya. 

 

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda