KEHAMILAN
Alasan Pemeriksaan Kehamilan Disarankan 6 Kali Sampai Melahirkan, Kapan Saja Waktunya?
Melly Febrida | HaiBunda
Jumat, 29 Dec 2023 07:41 WIBIbu hamil wajib memeriksakan kehamilannya. Pemeriksaan kehamilan yang dikenal dengan Antenatal Care (ANC) yang disarankan pemerintah Indonesia minimal enam kali sampai melahirkan. Apa alasannya dan kapan saja waktunya?
Perawatan antenatal merupakan perawatan medis yang Bunda dapatkan selama kehamilan. Pemeriksaan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental ibu hamil. Pada setiap kunjungan, dokter kandungan atau bidan akan memeriksa ibu hamil dan bayi yang sedang tumbuh.
Laman Marchofdimes menuliskan mendapatkan perawatan antenatal dini dan teratur dapat membantu ibu hamil menjaga kehamilan yang sehat dan lahir bayi cukup bulan. Cukup bulan berarti bayi lahir antara 39 minggu (1 minggu sebelum tanggal jatuh tempo) dan 40 minggu, 6 hari (1 minggu setelah tanggal jatuh tempo).
Bayi yang dilahirkan cukup bulan memberi bayi jumlah waktu yang tepat yang ia perlukan di dalam rahim untuk tumbuh dan berkembang.
Melansir laman Pregnancybirthbaby, banyak masalah yang bisa dideteksi sebelum bayi lahir. Ada 2 jenis tes utama yang ditawarkan selama pelayanan antenatal:
- Tes skrining, yang akan memberi tahu jika bayi memiliki risiko lebih tinggi mengalami masalah, namun tidak dapat memastikan masalahnya secara pasti
- Tes diagnostik, yang menunjukkan apakah bayi mempunyai masalah, dengan tingkat kepastian yang jauh lebih tinggi
Mengutip dari Pedoman Pelayanan ANC Terpadu, tahun 2020 dari Kementerian Kesehatan RI, pemeriksaan ANC ini diperlukan untuk mempersiapkan calon ibu agar benar-benar siap untuk hamil, melahirkan dan menjaga agar lingkungan sekitar mampu melindungi bayi dari infeksi.
Pemeriksaan ANC selama kehamilan diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu dan anak. Hingga kini saja, Angka Kematian Ibu (AKI) di kisaran 305 per 100.000 Kelahiran Hidup (KH). Padahal target yang ditentukan yaitu 183 per 100.000 KH di tahun 2024.
Penyebab utama kematian ibu adalah hipertensi dalam kehamilan dan perdarahan pasca persalinan (post partum). Sedangkan, penyebab kematian pada kelompok perinatal 28,3 persen karena komplikasi intrapartum dan bayi 19 persen Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
Ini menggambarkan bahwa kondisi ibu sebelum dan selama kehamilan sangat menentukan kondisi bayi yang dilahirkan.
Waktu pemeriksaan kehamilan kapan saja?
Pemeriksaan kehamilan antenatal normalnya minimal 6 kali dengan rincian:
- 2 kali pada trimester 1 (0-12 minggu)
- 1 kali pada trimester 2 (>12minggu - 24 minggu)
- 3 kali pada trimester 3 (>24 minggu sampai dengan kelahiran).
Dalam kunjungan tersebut, ibu hamil minimal 2 kali harus kontak dengan dokter, yakni satu kali di trimester satu dan satu kali di trimester 3.
Meski pemeriksaan kehamilan disarankan minimal enam kali, ibu hamil bisa melakukan kunjungan antenatal lebih dari enam kali sesuai kebutuhan dan jika ada keluhan, penyakit, atau gangguan kehamilan.
Pada kunjungan satu di trimester satu dengan usia kehamilan kurang dari 12 minggu, dokter akan melakukan skrining kemungkinan adanya faktor risiko kehamilan atau penyakit penyerta pada ibu hamil, termasuk di dalamnya pemeriksaan Ultrasonografi (USG).
Apabila saat K1 ibu hamil datang ke bidan, maka bidan tetap melakukan ANC sesuai standar, kemudian merujuk ke dokter.
Dan pada kunjungan 5 di trimester 3, dokter melakukan perencanaan persalinan, skrining faktor risiko persalinan termasuk pemeriksaan Ultrasonografi (USG) dan rujukan terencana bila diperlukan
Faktor risiko yang membutuhkan lebih banyak kontrol kandungan
Dokter spesialis Kandungan dan Ginekolog, Traci C Johnson, mengatakan bahwa dokter akan memutuskan seberapa sering ibu hamil perlu memeriksakan kehamilannya berdasarkan kesehatan pribadinya.
"Mereka perlu menemui Bunda hamil lebih sering jika mempunyai masalah kesehatan sebelum hamil atau jika ada masalah yang timbul selama kehamilan. Bunda juga mungkin memerlukan tes tambahan untuk memastikan Anda dan bayi Anda tetap sehat," ujar Johnson dilansir WebMD.
Jika ibu hamil memiliki salah satu dari faktor risiko berikut, dokter mungkin menambah jumlah kunjungan antenatal ibu hamil:
- Berusia 35 tahun ke atas. Sebagian besar perempuan berusia akhir 30-an dan awal 40-an dapat melahirkan bayi yang kuat dan sehat. Namun setelah usia 35 tahun, ibu hamil memiliki peluang lebih besar untuk memiliki bayi yang lahir dengan cacat lahir. Ibu hamil juga berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi selama kehamilan.
Masalah kesehatan yang sudah ada sebelumnya. Ibu hamil yang memiliki riwayat diabetes atau tekanan darah tinggi, mungkin perlu menemui dokter lebih sering. Dokter akan bekerja sama dengan ibu hamil untuk menangani kondisi kesehatan ini dengan cermat sehingga tidak memengaruhi kehamilan atau kesehatan bayi. Masalah kesehatan lain seperti asma, lupus, anemia, atau obesitas mungkin juga memerlukan kunjungan lebih lanjut.
Masalah medis yang berkembang selama kehamilan. Selama kunjungan antenatal, dokter akan mencari komplikasi yang mungkin terjadi setelah hamil. Ini termasuk preeklampsia, atau tekanan darah tinggi yang berhubungan dengan kehamilan, dan diabetes gestasional, sejenis diabetes yang terjadi selama kehamilan. Jika ibu hamil mengalami salah satu dari kondisi kesehatan ini, mungkin perlu datang lebih sering agar dokter dapat memantau kesehatan ibu hamil.
Risiko persalinan prematur. Ibu hamil yang memiliki riwayat persalinan prematur atau kelahiran prematur, atau jika mulai menunjukkan tanda-tanda persalinan prematur, dokter mungkin ingin memantau Bunda lebih dekat.
Sebenarnya, mengunjungi dokter untuk memeriksakan kehamilan secara teratur dapat membantu menenangkan pikiran. Semua itu dilakukan agar bayi sehat dan kehamilan yang aman.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)Simak video di bawah ini, Bun:
Risiko dan Persiapan Hamil di Usia 35 Tahun ke Atas
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Penyebab Mengapa Garis Kehamilan di Test Pack Terlihat Samar
5 Cara Cek Kehamilan dari Perubahan Tubuh, Denyut Nadi hingga Bentuk Perut
3 Ciri Fisik Pembuahan Berhasil untuk Deteksi Kehamilan Sejak Dini
Pemeriksaan Kehamilan yang Perlu Bunda Lakukan Beserta Manfaatnya
TERPOPULER
5 Potret Charlotte Ramadhan Anak Shahnaz Haque Baru Lulus Kedokteran Hewan IPB
Atlet Voli Megawati Hangestri Resmi Menikah dengan Dio Novandra, Intip 7 Potretnya
10 Rekomendasi Sikat Gigi Anak, Bulu Aman dan Lembut
Kabar Halimah Cisse Bunda yang Melahirkan 9 Bayi Empat Tahun Lalu, Kini Jadi Glowing
Pusar Bayi Berdarah? Ini Penyebab, Cara Mengobati, dan Tips Merawatnya
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Sikat Gigi Anak, Bulu Aman dan Lembut
ZAHARA ARRAHMAREKOMENDASI PRODUK
7 Pilihan Kotak Bekal Anak, Temukan yang Pas untuk Si Kecil
PritadanesREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Face Mist Terbaik untuk Lembapkan Kulit Wajah
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
5 Pilihan Tas Sekolah Anak TK-SD yang Bagus hingga Awet, Bisa Buat Perempuan & Laki-laki
Firli NabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Cleansing Oil untuk Semua Jenis Kulit dari Berminyak dan Berjerawat
Amira SalsabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
5 Fakta Seru Head Over Heels, Drama Korea Pemilik Rating Tertinggi dengan Cerita Menarik
10 Rekomendasi Sikat Gigi Anak, Bulu Aman dan Lembut
5 Potret Charlotte Ramadhan Anak Shahnaz Haque Baru Lulus Kedokteran Hewan IPB
Pusar Bayi Berdarah? Ini Penyebab, Cara Mengobati, dan Tips Merawatnya
Kabar Halimah Cisse Bunda yang Melahirkan 9 Bayi Empat Tahun Lalu, Kini Jadi Glowing
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Jackson Wang Curhat Pernah Diputusin Pacar Lewat SMS
-
Beautynesia
Kuis Tebak Nama Musisi Tanah Air dari Penggalan Lirik Lagunya, Bisa Tebak Semua?
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Kirim Emoji saat Chat Online Bikin Hubungan Asmara Makin Mesra, Ini Alasannya
-
Mommies Daily
Kuis: Anak Kamu Tipe Gen Alpha yang Mana, Nih?