HaiBunda

KEHAMILAN

Ketoconazole untuk Ibu Hamil: Aturan Minum, Dosis, Efek Samping & Manfaat

Nanie Wardhani   |   HaiBunda

Sabtu, 30 Dec 2023 19:00 WIB
Ketoconazole untuk Ibu Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Ketoconazole adalah obat anti-jamur yang digunakan untuk mengatasi infeksi jamur pada kulit. Infeksi jamur pada kulit dapat menjadi sangat mengganggu karena dapat menyebabkan rasa gatal, kemerahan, dan peradangan, Bunda.

Seseorang yang mengalami infeksi ini biasanya akan mengalami kulit bersisik, terasa panas, dan munculnya ruam. Meskipun tidak mengancam nyawa, infeksi ini dapat memberikan dampak signifikan pada kualitas hidup, terutama bila dibiarkan tanpa pengobatan.

Ketoconazole dapat digunakan untuk mengobati infeksi jamur dengan cara menghambat pembentukan ergosterol dan enzim tertentu yang dibutuhkan jamur untuk tumbuh dan bertahan hidup. Obat ini dapat membunuh jamur sekaligus mencegahnya berkembang biak di tubuh manusia.


"Ketoconazole digunakan untuk mengobati infeksi jamur pada kulit, rambut, kuku, dan darah. Obat ini hanya diberikan jika pengobatan lain tidak berhasil atau menimbulkan terlalu banyak efek samping," kata apoteker profesional Femi Aremu, PharmD, dilansir Healthline.

Perlu diketahui, ketoconazole adalah obat resep. Artinya, Bunda tidak boleh sembarangan menggunakan obat ini tanpa resep dokter.

Kegunaan ketoconazole

Obat ketoconazole dapat digunakan untuk mengobati beberapa kondisi, seperti:

  • Jamur pada kaki atlet atau Athlete’s foot (tinea pedis)
  • Gatal di selangkangan (tinea cruris)
  • Kurap pada badan (tinea corporis)
  • Beberapa jenis ketombe.
  • Pitiriasis (tinea versicolor)
  • Infeksi jamur yang menyebabkan warna kulit menjadi terang atau lebih gelap pada area leher, dada, lengan atau tungkai
  • Infeksi jamur sistemik

Bentuk sediaan ketoconazole

Ada beberapa sediaan ketoconazole sebagai obat, yakni:

  • Krim: digunakan untuk aplikasi langsung pada area yang terkena jamur.
  • Sampo: efektif untuk mengatasi infeksi jamur pada kulit kepala.
  • Tablet: untuk infeksi yang memerlukan pengobatan dari dalam tubuh.

Ketersediaan ketoconazole dalam berbagai bentuk ini memungkinkan penggunaan yang sesuai dengan jenis infeksi dan preferensi pasien.

"Obat ini tersedia dalam bentuk tablet oral, krim topikal, sabun topikal, sampo, dan gel topikal. Tablet oral hanya tersedia sebagai obat generik," ujar Aremu.

Cara menggunakan ketoconazole

Gunakan ketoconazole dalam dosis yang sesuai dengan anjuran dokter atau petunjuk yang tertera pada label kemasan. Hindari penggunaan dalam jumlah yang lebih banyak, atau lebih sering dari anjuran.

Untuk penggunaan dalam bentuk topikal, pertama-tama bersihkan dulu area kulit yang terkena, lalu oleskan obat ini pada kulit. Biasanya, Bunda dapat mengoleskan obat ini satu atau dua kali sehari atau sesuai anjuran dokter.

Sementara untuk sampo, cara penggunaannya hampir sama seperti sampo biasa. Bila ingin merawat kulit kepala, pijat kulit kepala saat menggunakan sampo, lalu biarkan selama 3 menit sebelum Bunda membilasnya. Sampo bisa digunakan dua kali dalam seminggu.

Ilustrasi Ibu Hamil Minum Obat/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Efek samping ketoconazole

Penggunaan ketoconazole, meskipun efektif dalam mengatasi infeksi jamur, tetap dapat menyebabkan beberapa efek samping yang perlu diperhatikan. Beberapa efek samping umum meliputi iritasi atau kemerahan pada area yang diobati, serta sensasi terbakar atau gatal. Pada penggunaan oral, beberapa orang melaporkan gangguan pencernaan seperti mual atau diare.

Selain itu, reaksi alergi seperti pembengkakan wajah, bibir, atau lidah, juga dapat terjadi meskipun sangat jarang. Penting untuk segera berkonsultasi dengan tenaga medis bila Bunda mengalami efek samping yang mengkhawatirkan atau berkepanjangan selama penggunaan ketoconazole.

Apakah ketoconazole aman untuk ibu hamil? 

Dilansir dari Drugs, penggunaan ketoconazole pada kehamilan dikategorikan oleh Food and Drug Administration Amerika Serikat (US FDA) sebagai kategori C. Sementara itu menurut Therapeutic Goods Administration (TGA) masuk kategori B3.

Berikut penjelasan lengkap tentang keamanan ketoconazole untuk ibu hamil sesuai panduan FDA dan TGA:

  • Kategori C (FDA): menyatakan bahwa meski penelitian pada hewan menunjukkan efek samping pada janin, data pada manusia masih terbatas. Meskipun demikian, manfaat terapi perlu dipertimbangkan dengan risiko potensial penggunaan obat.
  • Kategori B3 (TGA): data konsumsi oleh ibu hamil dan menyusui terbatas, dengan penelitian yang mengamati kemungkinan dampak berbahaya pada janin. Meski penelitian hewan menunjukkan peningkatan kecacatan janin, belum ada bukti signifikan pada manusia.

Penelitian pada penggunaan ketoconazole pada hewan menunjukkan toksisitas terhadap embrio dan sifat teratogenik. Namun, studi terbatas pada ibu hamil dan menyusui, atau tidak menunjukkan peningkatan frekuensi malformasi pada janin. Keputusan penggunaan obat anti-jamur ini pada ibu hamil perlu mempertimbangkan manfaat dan risiko.

Untuk penggunaan pada ibu menyusui, belum jelas apakah ketoconazole oral dapat diekskresikan melalui ASI. Meskipun demikian, penelitian mencatat bahwa penggunaan ketoconazole oral dapat menyebabkan kerusakan hati dan menghambat beberapa enzim hati. Mengonsumsi ketoconazole sebelum bayi tidur panjang atau beberapa jam sebelum menyusui dapat mengurangi paparan pada bayi.

Penggunaan ketoconazole dalam bentuk sampo atau topikal, pada umumnya, dianggap aman tanpa risiko bagi bayi. Namun, hindari penggunaan topikal pada payudara atau areola ibu untuk menghindari tertelan oleh bayi.

Peringatan sebelum menggunakan ketoconazole

Ketoconazole merupakan obat resep yang tidak boleh sembarangan dikonsumsi selama hamil. Sebelum menggunakan ketoconazole, perhatikan hal-hal berikut ini ya, Bunda:

  • Hindari penggunaan bila Bunda mengalami alergi terhadap obat ini atau jenis azole lainnya.
  • Tidak boleh minum alkohol selama mengonsumsi tablet, karena dapat merusak fungsi hati.
  • Kontraindikasi pada gangguan fungsi hati. 
  • Beritahu dokter bila Bunda memiliki riwayat penyakit liver, gagal jantung, aritmia, akloridria, penyakit Addison, kadar kortisol rendah, hipokalemia, hipomagnesemia, atau gangguan adrenal. 
  • Informasikan penggunaan obat lain, termasuk suplemen dan herbal.
  • Beritahu dokter bila Bunda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
  • Segera konsultasikan dengan dokter bila mengalami reaksi alergi atau overdosis setelah menggunakan ketoconazole.

Penggunaan ketoconazole selama kehamilan memerlukan kewaspadaan dan supervisi dokter. Meskipun obat ini dapat memberikan manfaat dalam mengatasi infeksi jamur, penting untuk mempertimbangkan risiko dan manfaatnya. Ibu hamil harus selalu mengikuti petunjuk dokter dan memberi tahu mereka tentang segala gejala atau efek samping yang mungkin muncul selama penggunaan obat ini.

Demikian informasi mengenai keamanan obat ketoconazole pada ibu hamil. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.

(ank/ank)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Pilihan Vitamin yang Aman Dikonsumsi Bumil, Ada Zat Besi & Kalsium

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Momen Atlet Voli Megawati Hangestrip & Suami Honeymoon di Bali, Intip 5 Potret Manisnya

Mom's Life Amira Salsabila

Cinta Laura Diajarkan Hemat oleh Ayahanda Sejak Kecil, Sekarang Jadi...

Mom's Life Tim HaiBunda

7 Bunga yang Tak Boleh Dijadikan Buket Pernikahan tapi Sering Dipilih Calon Pengantin

Mom's Life Arina Yulistara

Waspada Bun, Isi Chat dengan ChatGPT Bisa Muncul di Google

Mom's Life Annisa Karnesyia

5 Potret Ultah Syifa Mutiara, Anak Sambung Irish Bella yang Calon Dokter

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Hak Asuh Anak dalam Perceraian Agama Islam Menurut Peraturan di Indonesia

Cinta Laura Diajarkan Hemat oleh Ayahanda Sejak Kecil, Sekarang Jadi...

7 Bunga yang Tak Boleh Dijadikan Buket Pernikahan tapi Sering Dipilih Calon Pengantin

Momen Atlet Voli Megawati Hangestrip & Suami Honeymoon di Bali, Intip 5 Potret Manisnya

Ingin Belajar Saham dari Nol? Yuk Ikut Kelas Bisnis Ellen May di LPS Financial Festival

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK