Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Haid tapi Hamil, Mungkinkah Terjadi? Ini Penyebab dan Penjelasan Medisnya

Melly Febrida   |   HaiBunda

Rabu, 03 Jan 2024 17:02 WIB

smiling Asian woman hand holding pregnancy test and calendar showing mark on date menstrual cycle planning for ovulation day
Haid tapi Hamil, Mungkinkah Terjadi? Ini Penyebab dan Penjelasan Medisnya/Foto: Getty Images/iStockphoto/Doucefleur
Daftar Isi
Jakarta -

Ibu hamil umumnya tidak mengalami haid selama kehamilannya. Tapi beberapa perempuan mengalami haid padahal hamil. Mungkinkan itu terjadi? Yuk kenali penyebab dan penjelasan medisnya.

Para ahli sepakat bahwa ibu hamil tidak bisa menstruasi selama kehamilannya. Meskipun perempuan tidak bisa menstruasi saat hamil, beberapa  mungkin mengalami bercak dan pendarahan, dan bahkan kram, yang mungkin mirip dengan menstruasi.

Haid tapi hamil, mungkinkah?

Selama siklus menstruasi, lapisan rahim perlahan menebal sebagai persiapan bagi embrio yang telah dibuahi untuk ditanamkan ke dinding rahim. Namun, jika seorang perempuan tidak hamil pada akhir siklus menstruasinya, lapisan rahim tersebut kemudian luruh sehingga mengakibatkan menstruasi.

Meskipun beberapa perempuan tidak bisa menstruasi saat hamil, perempuan lainnya mungkin saja mengalami bercak dan pendarahan.

Wajar saja jika ibu hamil merasa khawatir jika keluar darah seperti menstruasi pada awal kehamilan. Kebanyakan orang beranggapan, pendarahan diawal kehamilan ini sebagai tanda keguguran atau kehamilan ektopik.

Melansir laman TheBump, pendarahan yang terjadi saat hamil tidak selalu menjadi tanda bahwa ada yang salah. "Faktanya, sekitar sepertiga wanita akan mengalami bercak dan pendarahan selama trimester pertama," kata Mary Jane Minkin, MD, seorang profesor klinis kebidanan di Yale School of Medicine. 

Minkin mengatakan, meskipun separuh dari kasus ini mungkin berakhir dengan keguguran, separuh lainnya akan berlanjut seperti biasa.

Penyebab kondisi menyerupai haid tapi hamil

Ibu hamil yang mengalami pendarahan belum bukan karena haid. Ibu hamil mungkin melihat ada darah yang keluar atau bercak pada trimester pertama, sekitar 1 hingga 2 minggu setelah pembuahan. Ketika sel telur yang telah dibuahi menempel pada lapisan rahim.

Leher rahim mungkin juga lebih mudah berdarah selama kehamilan karena lebih banyak pembuluh darah yang berkembang di area ini. Tidak jarang terjadi bercak atau pendarahan ringan setelah hubungan seksual atau setelah tes Pap atau pemeriksaan panggul.

Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan ibu hamil mengalami pendarahan:

  1. Pendarahan implantasi: Minkin mengatakan kondisi ini terjadi pada awal kehamilan, ketika embrio yang baru dibuahi keluar dari tuba falopi dan menempel pada lapisan rahim. Pendarahan implantasi biasanya ringan dan tidak perlu dikhawatirkan.
  2. Perdarahan subkorionik: Cynthia Flynn, MD, seorang dokter kandungan mengatakan pendarahan ini merupakan kumpulan kecil darah di belakang plasenta yang mungkin muncul pada awal kehamilan. “Ini sangat umum dan biasanya hilang dengan sendirinya,” kata Flynn.

  3. Leher rahim yang sensitif: Ini mungkin disebabkan leher rahim yang semakin lunak selama kehamilan. “Bahkan kadang-kadang melakukan hubungan intim dapat menyebabkan bercak,” kata Minkin.
  4. Plasenta previa: Ini terjadi ketika plasenta berada sangat rendah di dalam rahim dan menutupi leher rahim, sehingga menghalangi jalan keluar bayi.

  5. Solusio plasenta: Kondisi ini terjadi ketika plasenta mulai terlepas dari rahim sebelum persalinan dimulai.
  6. Persalinan prematur: Persalinan ini dimulai sebelum usia kehamilan 37 minggu. Namun, kata Minkin, ibu hamil mungkin juga mengalami pendarahan pada awal persalinan karena peregangan serviks.

  7. Polip serviks: Polip serviks adalah pertumbuhan kecil jaringan di leher rahim. Biasanya tidak perlu dikhawatirkan, namun bisa saja terjadi pendarahan karena meningkatnya jumlah pembuluh darah di leher rahim.

Hal yang perlu dilakukan saat haid tetapi hamil

Jika ibu hamil mengalami pendarahan seperti menstruasi selama kehamilan, sebaiknya menghubungi dokter atau bidan untuk memastikan bahwa semuanya baik-baik saja, baik ibu maupun bayinya.

Meskipun beberapa keadaan mungkin memerlukan perawatan lebih lanjut, dalam banyak kasus, USG akan menunjukkan bahwa semuanya baik-baik saja dan bahkan dapat menentukan penyebab pendarahan.

Perbedaan darah haid dan darah implantasi saat hamil

Pendarahan implantasi saat hamil dan darah haid ini tentu berbeda. Berikut perbedaannya:

  1. Pada pendarahan implantasi, terlihat sedikit bercak atau pendarahan ringan. Biasanya terjadi sekitar 10 hingga 14 hari setelah pembuahan. Sedangkan pada pendarahan menstruasi jumlah darahnya banyak pada tiap siklusnya.
  2. Pendarahan implantasi ringan, berhenti dengan sendirinya dan tidak memerlukan pengobatan. Sedangkan pendarahan karena haid berlangsung dalam beberapa hari

  3. Darah implantasi biasanya berwarna antara merah muda sampai coklat muda.  Sedangkan darah menstruasi berwarna antara merah terang hingga coklat gelap.
  4. Pada pendarahan implantasi, kram yang dirasakan ringan dengan interval yang singkat serta berdurasi pendek-pendek. Sementara pada menstruasi, kramnya terasa sangat tajam, berdurasi cukup lama dan terasa cukup menyiksa.

Dari penjelasan di atas dapat dilihat ibu hamil tidak dapat menstruasi. Adapun darah yang keluar bisa disebabkan banyak hal. Ada baiknya Bunda memeriksakan diri ke dokter ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda