KEHAMILAN
15 Rekomendasi Obat Flu untuk Ibu Hamil, Kenali Manfaat hingga Efek Sampingnya
Melly Febrida | HaiBunda
Kamis, 04 Jan 2024 07:40 WIBIbu hamil berisiko lebih tinggi tertular flu ketimbang perempuan yang tidak hamil. Untuk meredakannya, ibu hamil dapat mengonsumsi obat flu. Ada sejumlah rekomendasi obat flu untuk ibu hamil. Namun, sebelum mengonsumsinya sebaiknya ibu hamil mencari tahu dulu manfaat dan efek samping dari obat flu tersebut.
Menurut University of Michigan Health System dan sebagian besar dokter kandungan, 12 minggu pertama kehamilan merupakan waktu terbaik untuk menghindari obat-obatan. Karena pada usia ini, organ vital bayi mulai berkembang.
Penyebab flu pada ibu hamil
Kehamilan secara alami dapat menekan sistem kekebalan yang menjadi pertahanan tubuh terhadap penyakit. Ini yang membuat ibu hamil lebih berisiko mengalami infeksi, termasuk flu.
Melansir laman Marchofdimes, flu mudah menyebar dari orang ke orang. Ketika seseorang dengan flu batuk, bersin atau berbicara, virus menyebar di udara. Ibu hamil dapat terinfeksi flu jika menghirupnya atau jika menyentuh sesuatu seperti pegangan pintu atau telepon, yang memiliki virus flu di atasnya dan kemudian menyentuh hidung, mata, atau mulut.
Orang dengan flu kemungkinan dapat menginfeksi orang lain dari 1 hari sebelum mereka sakit hingga 5 sampai 7 hari setelahnya. Orang yang flunya parah atau anak kecil mungkin dapat menyebarkan flu lebih lama, terutama jika masih bergejala.
Flu itu bisa membahayakan selama kehamilan karena kehamilan dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, jantung, dan paru-paru. Sistem kekebalan tubuh merupakan cara tubuh untuk melindungi dirinya dari penyakit.
Ketika tubuh merasakan sesuatu seperti virus yang dapat membahayakan kesehatan maka sistem kekebalan tubuh bekerja keras untuk melawan virus. Namun saat hamil, sistem kekebalan tubuh ibu hamil tanggapnya terhadap penyakit tidak secepat seperti sebelum kehamilan.
Sistem kekebalan tubuh yang lebih rendah ini berarti membuat ibu hamil lebih mungkin sakit dengan virus seperti flu.
Gejala flu pada ibu hamil
Pada ibu hamil terkena flu lebih mungkin mengalami komplikasi kesehatan, seperti infeksi paru -paru yang disebut pneumonia, bisa serius dan bahkan mematikan.
Demam dari flu mungkin terkait dengan cacat lahir, seperti cacat tabung saraf, dan masalah lain pada bayi. Cacat tabung saraf adalah cacat lahir otak dan sumsum tulang belakang.
Tanda-tanda dan gejala flu yang umum meliputi:
- Menjadi sangat lelah atau mengantuk (juga disebut kelelahan).
- Batuk.
- Demam (38 derajat Celcius atau lebih), menggigil. Namun tidak semua orang yang menderita flu demam.
- Sakit kepala, atau nyeri otot atau tubuh.
- Hidung berair atau pengap.
- Sakit tenggorokan.
- Muntah atau diare (lebih umum pada anak-anak).
Demam dan sebagian besar gejala lainnya dapat bertahan seminggu atau lebih. Tetapi beberapa orang bisa sakit karena flu untuk waktu yang lama, termasuk anak -anak, orang yang lebih tua dari 65 tahun, ibu hamil dan perempuan yang baru saja punya bayi.
Bunda juga harus segera mendapatkan perawatan medis jika memiliki tanda atau gejala ini:
- Gerakan bayi berkurang atau tidak gerak sama sekali.
- Demam tinggi yang tidak turun setelah mengonsumsi asetaminofen (Tylenol).
- Nyeri atau tekanan di dada atau perut.
- Pusing atau kebingungan yang tiba-tiba.
- Kesulitan bernapas atau sesak napas.
- Muntah itu parah atau tidak berhenti
- Tanda atau gejala flu yang menjadi lebih baik tetapi kemudian kembali dengan demam dan batuk yang lebih buruk.
Ibu hamil jangan minum obat apa pun tanpa memeriksa dan berkonsultasi dulu dengan dokter.
Tips mencegah flu pada ibu hamil
Cara terbaik untuk mencegah flu selama kehamilan yakni dengan mendapatkan vaksin influenza, idealnya sebelum musim flu dimulai. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan agar ibu hamil mendapatkan vaksin flu kapan saja selama kehamilannya.
Laman Cleveland Clinic menuliskan, banyak penelitian yang sudah membuktikan keamanan suntikan flu untuk ibu hamil. Sebuah studi menemukan bahwa mendapatkan vaksin flu menurunkan risiko orang hamil dirawat di rumah sakit dengan flu sekitar 40 persen.
Studi juga menunjukkan bahwa vaksin influenza membantu melindungi bayi setelah dilahirkan. Antibodi vaksin (protein darah yang membantu melawan virus di tubuh) diteruskan ke bayi selama kehamilan. Setelah lahir, menyusui terus memberikan antibodi kepada bayi . Perlindungan ini penting karena bayi tidak bisa mendapatkan suntikan flu sampai berusia setidaknya 6 bulan.
Orang hamil juga harus mengikuti praktik terbaik pencegahan flu:
- Hindari kontak dekat dengan orang yang sakit.
- Hindari menyentuh mata atau hidung.
- Membersihkan permukaan di rumah dengan desinfektan.
- Tutupi mulut dan hidung atau pakai masker.
- Cuci tangan sesering mungkin.
Jika ibu hamil menderita flu, masih dapat menyebarkan atau menularkan ke orang lain. Inilah yang dapat ibu hamil lakukan untuk membantu mencegahnya menyebar:
- Tinggal di rumah saat sakit dan batasi kontak dengan orang lain.
- Batuk atau bersin ke tisu atau ke lengan. Buang tisu bekas di tempat sampah tertutup.
- Cobalah untuk tidak menyentuh mata, hidung, atau mulut.
- Cuci tangan dengan sabun dan air sebelum menyentuh siapa pun. Ibu hamil juga dapat menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol. Gunakan pembersih tangan yang cukup sehingga dibutuhkan setidaknya 15 detik agar tangan mengering.
- Cuci piring dan peralatan makan dengan baik dengan air sabun panas, atau di mesin pencuci piring jika Bunda memilikinya.
- Jangan berbagi makanan, kacamata, peralatan, atau sikat gigi milik pribadi.
Perawatan flu untuk Ibu hamil di rumah
Melansir Healthline, beberapa langkah perawatan pertama ini harus ibu hamil lakukan jika mengalami flu:
Beristirahatlah yang banyak. Minum banyak cairan. Berkumur dengan air garam hangat jika sakit tenggorokan atau batuk.
Jika gejala memburuk, Bunda mungkin ingin mencoba:
- Tetes hidung saline dan semprotan untuk mengencerkan lendir hidung dan menenangkan jaringan hidung yang meradang.
- Menghirup udara hangat dan lembab untuk membantu meringankan hidung tersumbat; alat uap, atau bahkan mandi air panas bisa digunakan.
- Sup ayam untuk membantu meredakan peradangan dan meredakan hidung tersumbat.
- Menambahkan madu atau lemon ke dalam secangkir teh hangat tanpa kafein untuk meredakan sakit tenggorokan.
- Menggunakan kompres panas dan dingin.
Aturan pakai obat flu untuk Ibu hamil
Sebagian besar Obgyn berpendapat sebaiknya hindari semua obat terlebih dahulu dalam 12 minggu kehamilan. Saat itulah masa kritis bagi perkembangan organ vital janin.
Sebaiknya bicarakan dengan dokter jika sedang hamil atau mencoba untuk hamil dan sedang mengonsumsi obat atau mempertimbangkan untuk mengonsumsi obat.
Hindari obat all-in-one yang menggabungkan bahan-bahan untuk mengatasi banyak gejala. Sebaliknya, pilihlah obat tunggal untuk gejala yang Bunda alami.
Ibu hamil harus menghindari obat-obatan sebagai berikut kecuali dokter menyarankan Bunda meminumnya. Obat-obatan di bawah ini meningkatkan risiko masalah:
- Aspirin
- Ibuprofen
- Naproxen
- Kodein
- Bactrim, antibiotik
8 Rekomendasi obat flu ibu hamil yang aman bisa dibeli apotek
Ibu hamil dapat memperoleh obat-obatan untuk flu di apotek. Tapi gunakan obat sesuai dosisnya. Selain itu, ibu hamil harus berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter. Selama hamil, Bunda tidak boleh menggunakan sembarangan obat.
Obat flu untuk ibu hamil yang bisa dibeli di apotek
1. Dextromethorphan
Obat ini mengandung dekstrometorfan, yang bekerja dengan cara menurunkan aktivitas di bagian otak yang menyebabkan batuk.
Dikutip dari GoodRx Health, studi pada ibu hamil tidak ditemukan hubungan antara penggunaan obat ini dan cacat lahir pada janin. Obat mengandung dextromethorphan umumnya aman dikonsumsi selama kehamilan.
2. Guaifenesin
Ini merupakan ekspektoran, yakni obat pengencer dahak yang biasanya digunakan untuk meredakan batuk berdahak. Bunda bisa menggunakan obat mengandung bahan ini untuk mengatasi batuk disertai flu.
Guaifenesin bekerja dengan cara mengencerkan lendir di paru-paru, sehingga Bunda lebih mudah untuk batuk. Sejauh ini, penelitian tentang penggunaan guaifenesin selama kehamilan masih terbatas.
Sebaiknya hindari penggunaan obat ini selama trimester pertama. Pada trimester kedua dan ketiga, guaifenesin dapat menjadi pilihan obat flu disertai batuk. Penggunaan serta dosisnya tetap harus dikonsultasikan dulu ke dokter.
3. Obat flu ibu hamil: Paracetamol
Dilansir Drugs, obat paracetamol digunakan untuk mengobati nyeri ringan hingga sedang.
Beberapa kondisi yang bisa diobati dengan paracetamol adalah sakit kepala, nyeri otot, radang sendi, sakit punggung, sakit gigi, sakit tenggorokan, pilek, flu, dan demam.
Studi tahun 2017 yang diterbitkan di EBioMedicine menekankan bahwa penggunaan paracetamol bisa mencegah sakit parah selama kehamilan. Tetapi konsumsinya harus tepat atau sesuai dosis yang dianjurkan.
Ibu hamil tetap harus berkonsultasi ke dokter sebelum mengonsumsi paracetamol. Sebab, obat paracetamol yang dikombinasikan dengan beberapa obat lain mungkin berbahaya untuk janin.
4. Acetaminophen
Sebenarnya, acetaminophen adalah obat pereda nyeri yang biasanya muncul saat sakit batuk. Namun, dilansir Web MD, acetaminophen dapat digunakan untuk meredakan gejala pilek dan flu tertentu.
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) merekomendasikan obat ini sebagai satu-satunya pereda nyeri yang aman untuk dikonsumsi ibu hamil.
5. Obat semprot hidung saline
Obat semprot ini dapat digunakan untuk menjaga jaringan di hidung tetap lembab, meredakan iritasi hidung, dan mengeluarkan lendir.
Sebagian besar semprotan hidung yang mengandung steroid juga aman untuk bumil. Meski begitu, Bunda harus konsultasi dengan dokter terkait merek dan dosis obat.
Hindari obat semprot yang mengandung bahan triamcinolone (Nasacort). Studi menunjukkan, kandungan obat ini dikaitkan dengan kejadian cacat lahir pada bayi.
6. Obat antivirus
Bunda hamil yang sakit flu dapat mengonsumsi obat antivirus seperti oseltamivir (Tamiflu), zanamivir (Relenza) atau peramivir (Rapivab). Penggunaan obat harus dengan resep dokter. Sebab, obat ini hanya bisa diberikan bila diagnosis flu sudah dipastikan berdasarkan hasil pemeriksaan seperti dilansir Mayoclinic.
Penelitian di Clinical Infectious Diseases menunjukkan, obat antivirus bermanfaat untuk mengatasi sakit pada ibu hamil jika dibandingkan dengan potensi risiko efek sampingnya. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyatakan bahwa obat antivirus bisa meringankan penyakit dan mencegah masalah kesehatan serius akibat flu.
Pengobatan dengan obat antivirus ini dapat dimulai sesegera mungkin karena obat ini bekerja paling baik bila dimulai lebih awal, yakni dalam 48 jam setelah gejala muncul.
7. Pseudoephedrine (Sudafed)
Obat mengandung pseudoephedrine (sudafed) bekerja dengan mengatasi hidung tersumbat yang disebabkan infeksi karena sakit flu. Pseudoephedrine adalah dekongestan.
Pseudoephedrine (sudafed) aman digunakan Bumil di trimester ketiga. Obat ini tidak aman saat trimester pertama karena berisiko menyebabkan cacat lahir. Obat mengandung pseudoephedrine (sudafed) juga tidak cocok untuk Bunda yang memiliki riwayat darah tinggi atau penyakit jantung.
8. Chlorpheniramine
Chlorpheniramine adalah jenis antihistamin yang digunakan untuk meredakan gejala alergi, demam, dan flu. Gejala-gejala ini termasuk ruam, mata berair, batuk, pilek, dan bersin.
Menurut NHS Inggris, chlorpheniramine dapat digunakan selama kehamilan. Sejauh ini, belum ada bukti yang menunjukkan bahwa obat mengandung chlorpheniramine berbahaya bagi bayi. Namun, obat flu ini memiliki efek samping, seperti mengantuk.
7 Rekomendasi obat flu ibu hamil alami
Ibu hamil yang flu juga dapat mengobati dengan berbagai obat alami, antara laim:
9. Jahe
Jahe bekerja dengan cara meningkatkan sirkulasi darah dan melawan bakteri dan virus penyebab infeksi.
"Salah satu pengobatan rumahan India terbaik untuk flu selama kehamilan adalah jahe. Bumbu yang luar biasa ini dikenal karena sifatnya yang menghangatkan," kata pakar Ayurveda, Dr.Swapnil Saxena, Saxena, dilansir Parenting Firstcry.
American Pregnancy Association (APA) menyatakan, mengonsumsi jahe selama kehamilan harus tetap dikonsultasikan dulu ke dokter dan mengikuti dosis yang dianjurkan.
Sebuah studi di University of Maryland Medical Center menjelaskan, dosis umum untuk mengonsumsi jahe selama masa kehamilan yaitu sebanyak 1 gram yang dibagi empat kali sehari (250 mg) mg.
10. Bawang putih
Bawang putih memiliki sifat antibakteri, antivirus, dan antibiotik. Penggunaan bawang putih selama hamil bisa meredakan gejala flu dan sakit batuk.
11. Cuka sari apel
Cuka sari apel juga mengandung polifenol, yakni senyawa yang ditemukan dalam makanan nabati yang mengandung antioksidan. Manfaatnya adalah membantu mengurangi gejala pilek dan flu.
Bunda dapat mencampurkan 1-2 sendok makan cuka sari apel dengan air atau teh hitam. Obat ini dapat dikonsumsi 2-3 kali sehari atau dijadikan obat kumur.
12. Air garam
Studi menunjukkan, air garam dapat membantu mengurangi keparahan infeksi virus atau bakteri yang menyebabkan flu dan radang tenggorokan.
Studi di International Journal of Preventive Medicine tahun 2013 menemukan bahwa berkumur air garam mungkin lebih efektif untuk mencegah infeksi ulang dibandingkan vaksinasi flu. Berkumur air garam juga mampu meredakan peradangan pada kasus-kasus tertentu.
13. Sup ayam
Sup ayam mengandung nutrisi dan kaya akan sifat anti-inflamasi. Sup ini dapat mengatasi flu serta dapat mengurangi rasa gatal di tenggorokan karena batuk, meredakan hidung tersumbat, dan mengurangi peradangan.
14. Madu
Madu memiliki khasiat mampu mengencerkan sekresi lendir di tenggorokan, sehingga dapat meredakan batuk. Meski begitu, Bunda perlu teliti memilih jenis madu untuk obat batuk ya.
"Madu aman dikonsumsi selama kehamilan. Hanya saja, pilih madu yang sudah melewati tahap pasteurisasi," kata pakar nutrisi Keli Hawthorne, MS, RD, LD, melansir dari Baby Center.
15. Air lemon
Lemon kaya akan vitamin C, yakni antioksidan alami yang bisa meningkatkan kekebalan tubuh. Vitamin C di buah ini juga memiliki sifat antivirus dan antibakteri yang bisa mengatasi flu.
Lemon juga dapat membantu menjaga keseimbangan elektrolit untuk mencegah dehidrasi, yang dapat terjadi saat ibu hamil sakit flu.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)