Ini yang Dirasakan Janin saat Ibu Hamil Sedang Flu dan Batuk

Influenza atau flu merupakan virus yang dapat menyebabkan penyakit serius. Ini lebih dari sekadar pilek dan sakit tenggorokan. Flu bisa membuat Bunda sangat sakit, dan bisa sangat berbahaya jika Bunda mendapatkannya selama atau tepat setelah kehamilan. Demikian ulasan Marchofdimes.

Flu menyebar dengan mudah dari orang ke orang. Ketika seseorang dengan flu batuk, bersin atau berbicara, virus menyebar melalui udara. Bunda dapat terinfeksi flu jika Bunda menghirupnya atau jika Bunda menyentuh sesuatu yang terdapat virus flu di atasnya, dan kemudian menyentuh hidung, mata, atau mulut Bunda. 

Lantas apa yang dirasakan janin ketika Bunda hamil flu dan batuk? Yuk simak terus. 

Yang dirasakan janin saat ibu hamil flu dan batuk

Flu bisa berbahaya selama kehamilan karena kehamilan memengaruhi sistem kekebalan, jantung, dan paru-paru. Sistem kekebalan adalah cara tubuh kita melindungi diri dari penyakit. Ketika tubuh merasakan sesuatu seperti virus yang dapat membahayakan kesehatan, sistem kekebalan bekerja keras untuk melawan virus tersebut.

Saat Bunda hamil, sistem kekebalan tubuh tidak secepat merespons penyakit seperti sebelum hamil. Sistem kekebalan yang menurun, bisa jadi mungkin terkena virus seperti flu.

Selama kehamilan, paru-paru Bunda membutuhkan lebih banyak oksigen, terutama pada trimester kedua dan ketiga. Perut Bunda yang membesar memberi tekanan pada paru-paru, membuatnya bekerja lebih keras di ruang yang lebih kecil. Bunda bahkan terkadang merasa sesak nafas. Hati juga bekerja keras, sibuk memasok darah untuk Bunda dan janin. 

Semua ini berarti tubuh Bunda stres selama kehamilan. Stres pada tubuh ini dapat membuat Bunda lebih mungkin terkena flu. Lantas apa yang dirasakan janin saat Bunda hamil flu dan batuk?

Melansir Vinmec, batuk menyebabkan kejang di area dada, menyebabkan kelelahan dan nyeri pada ibu hamil, yang dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan, sulit tidur, lemas hingga retardasi pertumbuhan janin.

Batuk berkepanjangan, batuk terus menerus dan batuk yang kuat akan merangsang kontraksi rahim, menyebabkan persalinan prematur atau mengancam kelahiran prematur dengan kehamilan jangka pendek. 

Saat batuk, perut Bunda hamil akan bergerak ke atas dan ke bawah. Hal ini menyebabkan tekanan di dalam perut yang dirasakan oleh janin. Namun, tekanan di dalam perut tersebut tidak menimbulkan rasa nyeri pada janin. Janin akan merasakan getaran ringan dan meresponsnya dengan sedikit gerakan di dalam perut yang akan dirasakan oleh Bunda hamil. Seperti dikutip dari laman My Clevelandclinic. 

Klik halaman selanjutnya yuk Bunda.

Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu hamil lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.

Saksikan video tentang 5 makanan pencegah anemia pada ibu hamil:

[Gambas:Video Haibunda]