KEHAMILAN
Reaksi Janin dalam Kandungan saat Orang Tua Bertengkar, Berisiko Lahirkan Bayi Prematur
Melly Febrida | HaiBunda
Selasa, 06 Feb 2024 19:02 WIBKehamilan dapat membuat emosi pasangan suami istri campur aduk, bahkan bisa memicu pertengkaran. Ketahui reaksi janin dalam kandungan saat Bunda dan Ayah bertengkar. Perlu diketahui juga, kondisi ini juga berisiko menyebabkan kelahiran bayi prematur lho.
Saat hamil, beberapa pasangan suami istri mungkin mengalami stres, kekhawatiran, tekanan, hingga frustrasi karena memikirkan persiapan kehadiran bayi. Perasaan khawatir ini wajar karena kehamilan bisa menimbulkan emosi yang kuat.
Sanjana Sainani, Dokter Spesialis Kandungan dan Obstetri, menjelaskan perempuan yang hamil mengalami perubahan emosi dan perubahan suasana hati yang signifikan yang memicu pertengkaran dengan pasangannya.
"Perubahan ini disebabkan oleh perubahan cepat kadar hormon estrogen dan progesteron," jelas Sainani dilansir Parenting First Cry.
Reaksi janin saat orang tua bertengkar
Menurutnya, berteriak, membentak, atau berkelahi dapat menimbulkan gejolak emosi pada Bunda yang kemudian menyebabkan stres. Adapun stres dapat menyebabkan kram, sakit kepala, mual, dan apnea tidur. Beragam kondisi itulah yang dapat menyebabkan timbulnya risiko persalinan prematur.
Bertengkar saat hamil, pada trimester pertama, juga bisa menyebabkan depresi dan mudah tersinggung. Untuk itu, menghindari pertengkaran dengan pasangan adalah solusi terbaik untuk kehamilan yang damai, ya Bunda.
Sainani menjelaskan, pertengkaran dapat menyebabkan kecemasan dan depresi. Bertengkar atau berantem saat hamil berdampak pada bayi, mulai dari otak hingga sistem kekebalan tubuh.
Dr Jibril Abdulmalik, juga konsultan psikiater di University College Hospital (UCH), mengatakan siapa pun bisa mengalami kecemasan dan depresi, termasuk ibu hamil.
“Kecemasan biasa terjadi pada kehamilan dan dapat menimbulkan konsekuensi negatif. Kecemasan selama kehamilan biasanya dikatakan berbentuk U – sangat tinggi pada trimester pertama, menurun pada trimester kedua, dan kembali tinggi pada trimester ketiga.
“Kenapa di trimester pertama? Mereka khawatir: Apakah kehamilan ini akan bertahan? Mereka mual, tidak bisa tidur nyenyak, dan tidak nyaman. Pada trimester kedua, segalanya sudah tenang. Jadi, sudah turun," jelas Abdulmalik dilansir Tribunonline Nigeria.
Nah, pada trimester ketiga, ibu hamil khawatir apakah persalinan akan berjalan lancar; apakah bayinya akan keluar hidup-hidup atau mengalami kelainan.
"Mereka khawatir akan terjadinya komplikasi saat melahirkan, termasuk pendarahan berlebih dan kematian saat melahirkan. Jadi kehamilan itu lumrah,” kata Abdulmalik.
Reaksi janin saat orang tua bertengkar
Beberapa efek pertengkaran terhadap janin yang ada di kandungan:
1. Perkembangan otak terbatas
Usahakan meminimalkan berteriak. Kemarahan menghambat perkembangan otak bayi. Hal ini tidak hanya memengaruhi IQ bayi, tetapi juga kemampuannya mengelola emosi di kemudian hari.
Bayi yang terpapar stres tingkat tinggi selama kehamilan rentan mengalami kecemasan dan memiliki amigdala yang lebih besar, yaitu bagian otak yang bertanggung jawab mengatur respons terhadap rangsangan yang menakutkan.
2. Kelainan fisik
Jika pertengkaran melibatkan fisik dapat membahayakan janin. Ini dapat meningkatkan risiko lahir mati. Selain itu, kekerasan fisik selama kehamilan dapat menyebabkan berat badan lahir rendah, cedera fisik, dan pendarahan.
3. Sistem kekebalan tubuh terganggu
Setelah berantem, ibu hamil mungkin lebih stres. Ini dapat menekan sistem kekebalan tubuh anak, sehingga menyebabkan penyakit dan masalah kesehatan di kemudian hari.
4. Perkembangan fisiologis dan biologis
Kemarahan meningkatkan detak jantung dan tekanan darah, serta adrenalin dan epinefrin, berkontribusi terhadap meningkatnya ketegangan dan menyebabkan pembuluh darah menyempit. Hal ini menyebabkan berkurangnya oksigen ke rahim, sehingga mengganggu suplai darah janin.
Hal ini juga dapat menyebabkan maag, asma, tekanan darah tinggi (hipertensi), gangguan jantung, sakit kepala, gangguan kulit dan masalah pencernaan.
5. Kecanduan
Kekerasan emosional dan fisik, serta perilaku kekerasan lainnya selama kehamilan ada hubungan langsung antara kejahatan yang tidak terkendali. Di masa depannya, anak-anak ini cenderung melakukan kebiasaan yang berbahaya untuk kesehatan seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan makan berlebihan.
Tips menghindari pertengkaran selama kehamilan
Perubahan dalam tubuh ibu hamil dapat mempengaruhi hubungannya dengan suaminya. Ini juga dapat memunculkan pertengkaran. Berikut beberapa tips menghindari perselisihan dengan pasangan.
1. Satu sama lain sering memuji
Seorang suami dapat memuji istrinya yang sedang hamil seperti mengucapkan terima kasih karena telah merawat anaknya yang sedang berkembang. Di sisi lain, seorang istri bisa memuji suaminya karena telah mendukungnya. Hal ini akan mengurangi perkelahian.
2. Lebih memahami
Pemahaman yang lebih baik tentang pasangan membantu menghindari pertengkaran. Saling membantu dalam tugas rutin di rumah sehingga pasangan suami istri mendapat waktu ekstra untuk beristirahat dan memulihkan tenaga.
3. Bicara tentang ketakutan, kecemasan, dan rencana masa depan
Selama kehamilan, ada banyak hal yang tidak diketahui dan perlu ditakuti. Istri mungkin khawatir tentang kehamilan, persalinan, dan menjadi orang tua. Meskipun suami mungkin khawatir tentang keuangan, tanggung jawab, Diskusi tentang perencanaan kehamilan memperkuat ikatan dan membantu saling memahami.
4. Ikuti kelas aktivitas bersama
Lakukan beberapa hal menyenangkan yang membuat merasa lebih baik. Bergabung dengan kelompok yoga atau meditasi memungkinkan Bunda bertemu orang lain yang memiliki situasi yang sama. Olahraga membuat bugar secara fisik dan rileks secara mental.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)Simak video di bawah ini, Bun:
Mengenal Istilah Mambosuri, Acara 7 Bulanan Adat Batak yang Dilakukan Jessica Mila
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
10 Pemicu Perdebatan Bunda & Ayah saat Memulai Promil, Ketahui Cara Menyelesaikannya
5 Bentuk Dukungan untuk Bunda yang Keguguran agar Tak Menyalahkan Diri Sendiri
Apakah Berhubungan Seks saat Hamil Bisa Menyakiti Janin? Ini Penjelasannya Bun
3 Fase Perkembangan Janin Menurut Islam, Bunda Perlu Tahu
TERPOPULER
5 Potret Kompak Maudy Ayunda dan Adik Rayakan Ultah Ibunda, Dipuji Cantik Semua
5 Potret Ashanty Turun 5 Kg setelah Diet IF dan Olahraga
5 Resep Bolu 4 Telur Anti Gagal yang Mudah Dibuat dan Lembut
5 Potret Cantik Steffi Zamora Pamer Baby Bump Kehamilan di Jakarta Fashion Week 2026
Ramai Soal Selingkuh Melalui Pinterest, Studi Ini Ungkap Faktor Penyebabnya
REKOMENDASI PRODUK
15 Rekomendasi Test Pack yang Tersedia di Apotek dan Harganya
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Sabun Bayi untuk Kulit Kering dan Sensitif
Nadhifa FitrinaREKOMENDASI PRODUK
7 Sabun Cuci Muka atau Facial Wash yang Aman untuk Ibu Hamil Berjerawat
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Susu Bebas Laktosa untuk Anak yang Aman
KinanREKOMENDASI PRODUK
10 Susu UHT untuk Anak 1 Tahun yang Aman Dikonsumsi
KinanTERBARU DARI HAIBUNDA
Raisa dan Hamish Daud Gelar Sidang Cerai Perdana Hari Ini
5 Resep Bolu 4 Telur Anti Gagal yang Mudah Dibuat dan Lembut
Mengenal Anomali, Bentuk, dan Contoh Penggunaannya
Tak Punya Telinga, Sedari Kecil Nani Dirundung Hingga Menangis
Oh Beauty Festival 2.0 Hadirkan 200 Brand Beauty, Fragrance & Lifestyle
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Mongol Ikhlaskan Utang Rp53 Miliar, Alasannya...
-
Beautynesia
10 Film & Serial Horor Indonesia dengan Rating Tinggi dan Populer, Ada di Netflix!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Potret Gaya Hijab Zaskia Sungkar Saat Foto Maternity Estetis di Jepang
-
Mommies Daily
Hati-Hati! Anak Remaja Mungkin Sudah Jadi Korban Judi Online Tanpa Disadari