kehamilan
Apakah Berhubungan Seks saat Hamil Bisa Menyakiti Janin? Ini Penjelasannya Bun
Jumat, 20 May 2022 21:10 WIB
Jakarta - Saat menjalani kehamilan, Bunda dan Ayah tentu otomatis akan berhati-hati dan berupaya menjaga janin agar tumbuh sehat hingga hari persalinan. Saking hati-hatinya, ada beberapa pasangan yang memilih untuk tidak berhubungan seks selama kehamilan.
Pilihan itu berdasarkan rasa khawatir bahwa aktivitas seks bisa mengganggu bahkan menyakiti janin. Apalah itu benar? Simak penjelasannya di bawah ini yuk.
Perlu Bunda ketahui, faktanya melakukan hubungan seks selama kehamilan itu sangat aman dan tidak membahayakan janin bila Bunda dan Ayah dalam kondisi sehat. Bahkan, seks selama kehamilan juga dapat memberikan berbagai macam manfaat.
Penasaran Bunda? Simak penjelasan berikut ini ya.
Benarkah seks dapat menyakiti janin?
Melansir dari laman NHS, berhubungan seks tidak akan menyakiti bayi yang ada di dalam kandungan Bunda. Penis atau tidak dapat menembus ke luar vagina dan bayi tidak dapat mengetahui apa yang terjadi, ya Bunda.
Gerakan penetrasi dan hubungan seks tidak akan membahayakan bayi. Si Kecil akan yang dilindungi oleh perut Bunda dan dinding otot rahim. Selain itu, bayi juga dilindungi oleh cairan kantong ketuban.
Jadi, berhubungan seks dapat menyakiti janin itu hanyalah sebuah mitos, ya Bunda. Sangat aman untuk berhubungan seks selama kehamilan, kecuali jika dokter atau bidan Bunda melarangnya.
Manfaat seks selama kehamilan
Berhubungan seks selama kehamilan juga memberikan berbagai macam manfaat bagi ibu hamil dan pasangannya. Berikut ini adalah manfaat seks selama kehamilan:
1. Orgasme yang lebih baik
Melansir dari Medical News Today, peningkatan aliran darah ke alat kelamin bisa berarti peningkatan jumlah orgasme yang lebih kuat untuk ibu hamil.
2. Tetap bugar
Berhubungan seks dapat membakar kalori dan dapat membantu menjaga kedua pasangan tetap bugar.
3. Hubungan dengan pasangan menjadi lebih erat
Beberapa pasangan menemukan bahwa aktivitas seks selama kehamilan membuat suami istri lebih erat lho. "Biasanya, para suami akan merasa sedikit diabaikan karena semuanya memerhatikan calon bayi dan ibunya. Jadi hubungan seks akan sangat baik karena membantu suami istri tetap terikat,” kata Terry Hoffman, MD, seorang OB-GYGN di Mercy Medical Center di Baltimore, dikutip dari Parents.
4. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Sebuah studi pada 2004 menemukan bahwa seks meningkatkan IgA yang merupakan antibodi yang dapat membantu mencegah pilek dan infeksi lainnya.
5. Meningkatkan kebahagiaan
Orgasme melepaskan endorfin yang dapat membantu Bunda dan bayi merasa senang dan rileks.
![]() |
Kapan perlu menghindari seks saat hamil?
Untuk mengetahui kapan Bunda perlu menghindari hubungan seksual selama kehamilan, lebih baik untuk konsultasi terlebih dahulu dengan dokter, ya Bunda.
Mungkin mereka akan menyarankan Bunda untuk tidak melakukan hubungan seksual jika memiliki salah satu dari jenis kehamilan berisiko tinggi seperti berikut ini:
- Bunda berisiko mengalami keguguran atau memiliki riwayat keguguran sebelumnya.
- Bunda berisiko mengalami persalinan prematur atau kontraksi sebelum 37 minggu kehamilan.
- Mengalami pendarahan vagina, keputihan, atau kram tanpa diketahui apa penyebabnya.
- Kantong ketuban Bunda mengeluarkan cairan atau ketuban pecah.
- Leher rahim terbuka terlalu dini pada kehamilan.
- Plasenta Bunda terlalu rendah di dalam rahim.
Selain itu, Bunda juga perlu segera menghubungi dokter jika memiliki gejala yang tidak biasa setelah berhubungan seks, seperti berikut ini;
- Rasa sakit
- Berdarah
- Muncul cairan
- Ketidaknyamanan yang signifikan
- Kontraksi
Simak juga mitos umum lain tentang berhubungan seks selama kehamilan di halaman selanjutnya, ya Bunda.
Saksikan juga video tentang 4 kelebihan melakukan seks saat hamil:

