Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Usia Kehamilan Berapa Minggu Bisa Mengetahui Jenis Kelamin Bayi?

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 09 Feb 2024 16:40 WIB

Ilustrasi Janin USG
Ilustrasi Janin USG/ Foto: iStockphoto/Getty Images/September15
Daftar Isi
Jakarta -

Mengetahui jenis kelamin bayi menjadi salah satu yang dinanti kebanyakan calon orang tua. Bahkan, tak sedikit pasangan suami istri membuat pesta gender reveal untuk mengumumkan jenis kelamin bayinya ke teman dan kerabat dekat.

Lalu sebenarnya kapan kita bisa mengetahui jenis kelamin janin? Apakah pemeriksaan untuk mengungkap jenis kelamin ini sudah pasti akurat? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini ya, Bunda!

USG untuk mengetahui jenis kelamin janin

Pemeriksaan dengan ultrasonografi (USG) merupakan cara paling umum untuk mengetahui jenis kalamin janin. Tes ini menggunakan gelombang suara untuk membuat gambaran bayi dalam kandungan, dan sering kali digunakan untuk memeriksa perkembangan serta kesehatan janin.

Nah, karena USG dapat menghasilkan gambaran bayi, maka pemeriksaan ini juga dapat mengungkap jenis kelaminnya. Biasanya, jenis kelamin dapat terlihat di usia 14 minggu kehamilan. Demikian seperti dilansir Baby Center.

"Banyak ibu hamil mengetahui jenis kelamin bayinya selama USG di pertengahan kehamilan, yang biasanya dilakukan antara minggu ke-18 dan ke-22. Tetapi meski penis atau vulva bayi mulai terbentuk sejak usia 6 minggu, bayi laki-laki dan perempuan masih terlihat sangat mirip pada USG hingga sekitar 14 minggu, dan masih sulit membedakannya pada saat ini," ujar Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi dan Dewan Penasihat Medis Baby Center, Layan Alrahmani, M.D.

Dikutip dari Healthline, pemeriksaan dengan USG tidak 100 persen akurat untuk mendeteksi jenis kelamin janin. Jika dokter tidak menemukan alat kelamin pria, mereka dapat menyimpulkan Bunda hamil anak perempuan. Tetapi, kesalahan juga dapat terjadi dari hasil pemeriksaan ini.

Cara mengetahui jenis kelamin janin selain dari USG

Selain USG, ada beberapa pemeriksaan yang juga bisa mendeteksi jenis kelamin janin. Beberapa di antaranya bahkan sudah bisa melihat jenis kelamin lebih awal, Bunda.

Berikut beberapa pemeriksaan untuk mengetahui jenis kelamin janin selain USG:

1. Tes prenatal non-invasif (NIPT)

Bunda dapat mengetahui jenis kelamin bayi dengan menjalani tes prenatal non-invasif atau non-invasive prenatal testing (NIPT). Ini merupakan tes dengan mengambil sampel darah yang diuji untuk mendeteksi sindrom Down dan beberapa kondisi kromosom lainnya mulai dari usia kehamilan 10 minggu.

"Tes ini juga dapat mencari potongan kromosom seks pria dalam darah, yang dapat digunakan untuk menentukan apakan ibu hamil mengandung bayi laki-laki atau perempuan," kata Alrahmani.

2. Chronic villus sampling (CVS)

Pengambilan sampel villus kronis atau chronic villus sampling (CVS) adalah salah satu tes genetik yang digunakan untuk mengidentifikasi sindrom Down. Tes ini menghilangkan sampel vili korionik, yaitu sejenis jaringan yang ditemukan di plasenta untuk mengungkapkan informasi genetik tentang bayi dalam kandungan.

Bunda bisa menjalani tes ini sejak minggu ke-10 atau ke-12 kehamilan. Dan karena memiliki informasi gen tentang bayi Anda, ia juga dapat mengungkap jenis kelamin bayi Anda.

CVS dilakukan dengan cara memasukkan spekulum ke dalam vagina. Lalu, dokter akan memasukkan tabung plastik tipis ke dalam serviks untuk mengambil sampel jaringan plasenta yang kemudian diuji laboratorium.

Dokter umumnya merekomendasikan CVS pada ibu hamil berusia di atas 35 tahun atau bila Bunda memiliki riwayat keluarga dengan kelainan kromosom. Ini adalah tes yang akurat untuk mengetahui jenis kelamin bayi, namun memiliki beberapa risiko, seperti kram, perdarahan, atau air ketuban pecah, keguguran, dan persalinan prematur.

3. Amniosentesis

Dalam buku Baby Centre: Pregnancy Questions & Answers, tes amniosentesis diartikan sebagai pemeriksaan diagnostik yang bisa memberi tahu apakah bayi memiliki kelainan kromosom atau tidak. Tes ini biasanya dilakukan antara minggu 15 sampai 18, namun bisa dilakukan sesegera mungkin jika timbul masalah. Melalui tes ini, Bunda juga bisa mengetahui jenis kelamin janin.

Amniosentesis dilakukan dengan mengambil sampel cairan ketuban untuk memeriksa kondisi kromosom dan genetik janin di dalam kandungan. Tes ini juga bisa berisiko terhadap kehamilan karena dapat meningkatkan risiko pecahnya air ketuban, keguguran, cedera karena jarum, hingga infeksi menular.

Demikian penjelasan mengenai cara mengetahui jenis kelamin janin dalam kandungan. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda