Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Jenis Kelamin Bayi Bisa Dilihat dari Jumlah Saudara Kandung, Benarkah?

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Senin, 03 Apr 2023 16:30 WIB

Lovely daughter touching mother's pregnant belly. Happy little girl feeling baby at mother tummy and awaiting the birth of her little brother. Pregnant mother relaxing on sofa with her cute daughter.
Jenis Kelamin Bayi Bisa Dilihat dari Jumlah Saudara Kandung, Benarkah?/Foto: iStock

Jenis kelamin bayi kerap menjadi bahasan yang menarik ketika Bunda sedang hamil. Banyak sekali mitos-mitos yang beredar mengenai cara memprediksi jenis kelamin bayi. Salah satunya adalah bahwa jenis kelamin bayi dapat dilihat dari jumlah saudara kandung.

Sebelum membahas soal mitos, Bunda perlu tahu bagaimana jenis kelamin bayi terbentuk di dalam kandungan. Dikutip dari What to Expect, jenis kelamin ditentukan pada saat pembuahan oleh kombinasi kromosom seks X dan Y yang diterima bayi dari sel telur dan sperma. Semua telur mengandung satu kromosom X, sedangkan sperma mengandung kromosom X atau kromosom Y.

Embrio dengan kromosom XY mengembangkan organ seks pria, sedangkan embrio dengan kromosom XX mengembangkan organ seks wanita. Itu artinya sperma menentukan jenis kelamin bayi!

Jenis kelamin bayi bisa dilihat dari jumlah saudara kandung?

Ada 70 gen berbeda yang terletak pada kromosom seks yang menentukan jenis kelamin bayi. Sepanjang kehamilan, paparan hormon yang ditentukan oleh gen bayi Anda memengaruhi anatomi, fisiologi, dan bahkan perilaku bayi.

Hingga sekitar minggu ke 7 hingga minggu ke 8 kehamilan, kedua jenis kelamin memiliki apa yang dikenal sebagai "genital ridge" - yaitu seperangkat alat kelamin awal yang identik yang pada akhirnya akan berdiferensiasi menjadi organ seks pria atau wanita.

Itu berarti organ seks kita berasal dari dasar yang sama yakni testis pada pria setara dengan labia dan ovarium pada wanita, dan penis setara dengan klitoris.

Di luar penjelasan ilmiah mengenai jenis kelamin, kembali lagi soal mitos, apakah benar jenis kelamin bayi dapat dilihat dari jumlah saudara kandung?

Bagi Bunda yang baru pertama kali mendengarnya, begini penjelasannya. Jadi, mengutip laman Life in Lape Haven, jenis kelamin bayi dapat diprediksi melalui saudara kandung Bunda. Bagaimana caranya? Dengan melihat urutan jenis kelamin dari anak pertama hingga anak bungsu.

Contoh, Bunda anak pertama lahir. Prediksi jenis kelamin anak Bunda adalah jenis kelamin anak kedua atau adik Bunda. Jika Bunda menjadi anak tengah, jenis kelamin diprediksi akan seperti jenis kelamin anak berikutnya.

Kesimpulannya, jenis kelamin anak pertama hingga terakhir kemungkinan akan sama dengan jenis kelamin keluarga Bunda. Dalam hal ini adalah garis ibu, keluarga dari Bunda, bukan dari ayah.

Hmm.. menarik ya? Tapi, sebenarnya itu mitos, Bunda. Jenis kelamin bayi sebenarnya ditentukan melalui gen Ayah.

A proud father holding his newborn son wrapped in a blanket in the hospitalIlustrasi newborn/ Foto: iStock

Jenis kelamin bayi ditentukan dari gen Ayah

Makalah penelitian yang diterbitkan oleh Universitas Newcastle di Inggris telah mengungkapkan bahwa gen suami menentukan apakah Bunda akan memiliki anak laki-laki atau perempuan. Studi tersebut mencakup analisis 927 silsilah keluarga yang berasal dari tahun 1600.

Hingga saat ini, para ilmuwan telah memahami bahwa jenis kelamin bayi dapat ditentukan dengan: jika sperma membawa kromosom X atau Y dan digabungkan dengan kromosom X ibu untuk membuat XX (bayi perempuan) atau XY (bayi laki-laki).

Menurut studi Newcastle itu, gen yang tidak disebutkan namanya, mengontrol rasio sperma X dan Y pria, membuat mereka lebih mungkin memiliki anak dari satu jenis kelamin daripada yang lain.

Silsilah keluarga menunjukkan bahwa jenis kelamin bayi didasarkan pada warisan. Jika ayah memiliki lebih banyak saudara laki-laki, kemungkinan besar dia akan memiliki anak laki-laki, sedangkan jika dia memiliki lebih banyak saudara perempuan, kemungkinan besar akan memiliki anak perempuan. Studi ini menjelaskan mengapa ada rasio kelahiran laki-laki dan perempuan yang kira-kira seimbang. 

"Jika terlalu banyak laki-laki dalam populasi, perempuan akan lebih mudah menemukan pasangan, sehingga laki-laki dengan lebih banyak anak perempuan akan mewariskan lebih banyak gen mereka, menyebabkan lebih banyak perempuan dilahirkan di generasi selanjutnya," tutur salah satu peneliti dalam studi tersebut, dikutip dari Times of India .

Nah, daripada menebak-nebak jenis kelamin tanpa tahu yang akurat, ada beberapa prosedur yang dapat mengetahui jenis kelamin bayi di dalam kandungan. Apa saja prosedurnya? Baca di halaman berikut.

Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu hamil lainnya langsung aja yuk, Bun klik di sini.

Saksikan video tentang tanda hamil anak laki-laki menurut adat Jawa:

[Gambas:Video Haibunda]



PROSEDUR UNTUK TAHU JENIS KELAMIN BAYI

Jenis kelamin bayi

Jenis Kelamin Bayi Bisa Dilihat dari Jumlah Saudara Kandung, Benarkah?/Foto: Getty Images/iStockphoto/Prostock-Studio

Ada banyak cara untuk memprediksi jenis kelamin bayi yang belum lahir, tetapi beberapa prosedur lebih dapat diandalkan daripada yang lain. Berikut cara umum yang digunakan untuk menentukan jenis kelamin bayi dalam medis, dikutip dari Very Well Family:

1. Amniosentesis

Amniosentesis adalah salah satu metode paling akurat (hampir 100 persen) untuk menentukan jenis kelamin janin. Namun, jarang dilakukan hanya untuk memprediksi jenis kelamin karena ada risiko yang terkait dengan prosedur ini. Selama amniosentesis (disingkat amnio), jarum dimasukkan dengan hati-hati melalui perut dan rahim hingga mencapai kantung ketuban.

Dari sana, USG digunakan untuk memandu jarum saat menarik cairan ketuban tanpa membahayakan janin. Cairan ketuban mengandung materi genetik janin. Analisis kromosom cairan dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit genetik tertentu serta untuk menentukan jenis kelamin janin (kromosom XX untuk perempuan dan XY untuk laki-laki).

Banner Manfaat & Risiko Bumil Berpuasa

2. Pengambilan sampel chorionic villus (CVS)

Chorionic villus sampling (CVS) adalah metode prediksi jenis kelamin lain yang dapat diandalkan, dengan akurasi mendekati 100 persen. Namun, seperti amniosentesis, ini bersifat invasif dan disertai dengan risiko medis, sehingga biasanya tidak dilakukan semata-mata untuk menentukan jenis kelamin janin.

CVS menggunakan sampel jaringan yang diambil dari plasenta—khususnya, tonjolan mirip rambut dari jaringan plasenta yang disebut vili. Jaringan dapat diuji untuk kelainan kromosom dan digunakan untuk menentukan apakah kromosom bayi adalah XX (perempuan) atau XY (laki-laki).

3. Pengujian prenatal non-invasif (NIPT)

Tes prenatal non-invasif (NIPT) adalah metode berisiko rendah untuk mendeteksi risiko kelainan kromosom tertentu. Tes prenatal yang relatif baru mencari untaian DNA yang mengambang bebas di aliran darah (DNA bebas sel atau cfDNA). NIPT juga dapat digunakan untuk menentukan jenis kelamin janin dengan mencari fragmen DNA bebas sel kromosom Y.

Jika cfDNA kromosom Y hadir, kemungkinan besar menunjukkan laki-laki. Jika tidak ada cfDNA kromosom Y, diasumsikan bahwa bayi tersebut kemungkinan besar berjenis kelamin perempuan.

4. USG

Mempelajari jenis kelamin bayi selama USG trimester kedua adalah metode prediksi jenis kelamin bayi yang paling populer dan terkenal. USG rutin biasanya dilakukan antara 18 minggu dan 22 minggu kehamilan.

Ini dimaksudkan sebagai metode skrining untuk membantu dokter memastikan semuanya baik-baik saja dengan kesehatan dan perkembangan bayi. Dokter juga dapat melihat (dengan akurasi mendekati 100 persen) jenis kelamin bayi.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda