HaiBunda

KEHAMILAN

7 Obat untuk Mencegah Kehamilan Sebelum Berhubungan, Aman untuk Atur Jarak Kelahiran

Nanie Wardhani   |   HaiBunda

Senin, 19 Feb 2024 22:15 WIB
Pil KB, salah satu obat menunda kehamilan/ Foto: Getty Images/AntonioGuillem

Mengatur jarak kelahiran adalah bagian penting dari perencanaan keluarga yang bertanggung jawab, Bunda. Untuk pasangan yang belum siap memiliki anak atau ingin menunda kehamilan, obat-obatan kontrasepsi sebelum berhubungan dapat menjadi solusi yang efektif. 

Mengatur jarak persalinan, bisa membantu tubuh pulih sepenuhnya dari kehamilan sebelumnya. Bunda juga bisa menjaga kesehatan mental, karena rencana memiliki momongan yang terukur.

Dilansir dari Medical News Today, berikut adalah 7 jenis obat yang dapat membantu mencegah kehamilan sebelum berhubungan, serta aman digunakan untuk mengatur jarak kelahiran:


1. Pil KB

Obat  mencegah kehamilan sebelum berhubungan yang umum digunakan oleh banyak perempuan adalah pil KB. Mereka bekerja dengan menghambat ovulasi dan mengubah kondisi rahim serta lendir di leher rahim. 

Ada dua jenis pil KB: 

A. Pil KB kombinasi

Pil KB kombinasi mengandung dua hormon, estrogen dan progesteron.

Ada dua jenis pola dosis yang umum digunakan:

  • Pil 21 hari: Pil mengandung hormon aktif selama 21 hari berturut-turut. Setelah itu, pengguna beristirahat selama 7 hari tanpa pil hormon, yang menyebabkan menstruasi.
  • Pil 28 Hari: Pil ini mengandung hormon aktif untuk seluruh siklus bulanan tanpa ada istirahat selama 7 hari. Beberapa perempuan lebih suka pil 28 hari karena tidak ada istirahat dalam penggunaannya.

B. Pil KB non kombinasi

Pil ini hanya mengandung hormon progesteron, cocok untuk Bunda yang tidak dapat mengkonsumsi estrogen karena alasan medis tertentu.

Pil KB memiliki keefektifan yang tinggi dalam mencegah kehamilan ketika digunakan sesuai petunjuk. Selain itu, penggunaan pil dapat membantu mengatur siklus menstruasi Bunda, sehingga menjadikannya lebih teratur dan terprediksi.

Tidak hanya itu, pil kontrasepsi juga memberikan perlindungan tambahan dengan mengurangi risiko terkena kanker ovarium, kanker endometrium, dan penyakit radang panggul. Penggunaan pil kontrasepsi bisa menyebabkan beberapa efek samping seperti mual, sakit kepala, perubahan mood, atau perubahan berat badan.

Namun, biasanya efek samping ini hanya bersifat sementara dan akan mereda seiring waktu. Pil kontrasepsi harus diminum setiap hari pada waktu yang sama untuk memastikan perlindungan yang optimal. 

2. Suntik KB

Obat untuk mencegah kehamilan selanjutnya yang banyak digunakan adalah suntikan KB. Dalam metode ini, hormon disuntikkan secara teratur ke dalam tubuh dengan tujuan mengatur siklus menstruasi dan mencegah ovulasi.

Cara kerjanya adalah dengan menghambat ovulasi atau pelepasan sel telur dari indung telur. Selain itu, suntikan kontrasepsi juga dapat mengubah kondisi lendir di leher rahim, membuatnya lebih kental sehingga sperma sulit melewatinya. Beberapa jenis juga dapat mengubah lapisan rahim untuk mencegah penempelan sel telur yang telah dibuahi.

Ada dua jenis utama suntikan kontrasepsi: suntikan progesteron dan suntikan kombinasi yang mengandung estrogen dan progesteron. Keduanya diberikan setiap tiga bulan.

Keberhasilannya termasuk tingkat tinggi, keuntungan lainnya yaitu berupa kemudahan penggunaan karena hanya perlu disuntikkan setiap beberapa bulan, dan membutuhkan pemantauan yang lebih sedikit dibandingkan dengan pil kontrasepsi.

Namun, ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan. Efek samping seperti perubahan berat badan atau mood mungkin terjadi, meskipun biasanya bersifat sementara. Setelah menghentikan penggunaan, beberapa perempuan mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk kembali subur. 

Sebelum memutuskan untuk menggunakan suntikan kontrasepsi, konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk memilih jenis yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan Bunda.

3. Gel atau Busa Spermisida

Gel atau busa spermisida adalah salah satu bentuk kontrasepsi lokal yang digunakan untuk mencegah kehamilan. Produk ini mengandung zat kimia yang membunuh sperma atau menghambat pergerakannya, sehingga mengurangi kemungkinan sperma mencapai sel telur.

Gel atau busa spermisida mengandung bahan kimia seperti nonoksinol-9 yang berfungsi untuk menghambat gerakan atau membunuh sperma atau, sehingga mengurangi kemungkinan sperma mencapai sel telur.

Penggunaannya dengan cara mengaplikasikannya ke dalam vagina sebelum berhubungan seksual. Spermisida harus diberi waktu untuk bekerja sebelum sperma memasuki vagina.

Gel atau busa spermisida ini tidak mempengaruhi hormon, mudah diakses tanpa resep dokter. Namun, penting untuk mempertimbangkan bahwa spermisida memiliki tingkat keberhasilan yang lebih rendah dibandingkan dengan metode kontrasepsi hormonal. Beberapa orang juga mungkin mengalami iritasi atau reaksi alergi terhadap bahan kimia dalam spermisida. 

Sebelum menggunakan spermisida, penting untuk memahami baik kelebihan maupun kelemahannya, serta berkonsultasi dengan dokter Bunda

4. Tablet Suppositoria Spermisida

Tablet  adalah kontrasepsi lokal yang efektif menghambat gerak sperma dan mencegah pembuahan sel telur. Mengandung bahan kimia seperti nonoksinol-9 atau benzalkonium klorida, tablet ini ditempatkan di vagina sebelum berhubungan seksual. Meskipun mudah digunakan dan tidak mempengaruhi hormon, perlu diingat bahwa efektivitasnya lebih rendah dari metode hormonal.

5. Diafragma

Obat pencegah kehamilan selanjutnya adalah diafragma yang ditempatkan di dalam vagina. Penting untuk mengoleskan spermisida ke diafragma sebelum digunakan agar lebih efektif. Ketika digunakan dengan spermisida, alat ini memiliki efektivitas hingga 90 persen untuk mencegah kehamilan.

Alat ini harus dipasang beberapa jam sebelum berhubungan, setidaknya selama 6 jam setelah berhubungan intim. Lalu, alat pencegah kehamilan ini bisa dilepas setelah 24 jam kemudian.

6. Intrauterine Device (IUD) atau KB Spiral

IUD, atau KB spiral, adalah alat kecil yang dimasukkan dokter ke dalam rahim untuk mencegah kehamilan. 

Ada dua jenis: 

  • Hormonal, IUD hormonal bertahan sekitar 5 tahun.
  • Tembaga, IUD tembaga dapat memberi perlindungan hingga 10 tahun. 

Namun, jika digunakan lebih lama dari waktu yang disarankan, maka risiko kehamilan bisa meningkat. Terkadang, IUD bisa keluar dari tempatnya dan meningkatkan risiko kehamilan jika masuk ke leher rahim.

7. Implan Kontrasepsi

Implan kontrasepsi adalah alat kecil yang dimasukkan di bawah kulit lengan atas. Dikenal dengan KB susuk, ini dapat bertahan 3 hingga 5 tahun lamanya tergantung dari jenis yang dipilih.

KB implan bekerja dengan melepaskan hormon progesteron secara bertahap untuk mencegah ovulasi dan membuat lendir serviks tebal sehingga sulit bagi sperma untuk mencapai sel telur. Akibatnya, peluang untuk mengalami pembuahan semakin rendah dan cukup membantu dalam mencegah kehamilan.

Penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum memilih jenis kontrasepsi yang tepat. Setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, dan memilih kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan sangat penting untuk memastikan efektivitasnya dalam mencegah kehamilan serta keamanan penggunaannya dalam jangka panjang.

Demikian informasi mengenai tujuh obat atau cara mencegah kehamilan untuk mengatur jarak kelahiran ideal. Mulai dari pil KB hingga beberapa pilihan seperti tablet suppositoria spermisida.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
 

(rap/rap)

Simak video di bawah ini, Bun:

Ini Kata Dokter tentang Efektivitas Jenis-jenis KB untuk Cegah Kehamilan

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Potret Sudut Rumah Rossa yang Dipenuhi Tanaman Hias

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Benarkah Pekerja Gen Z Paling Rentan Burnout dan Stres saat Bekerja?

Mom's Life Arina Yulistara

Terpopuler: Potret Romantis Nycta Gina dan Rizky Kinos Travelling Bareng

Mom's Life Annisa Karnesyia

7 Potret Artika Sari Devi & Baim Tetap Mesra Meski Sudah 17 Tahun Menikah

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Aline Adita Ungkap Miliki Uterus Didelphys atau Rahim Ganda hingga Akhirnya Hamil setelah 12 Th

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Potret Sudut Rumah Rossa yang Dipenuhi Tanaman Hias

Benarkah Pekerja Gen Z Paling Rentan Burnout dan Stres saat Bekerja?

5 Potret Kentaro Sakaguchi, Aktor Tampan Jepang yang Jadi Lawan Main Lisa BLACKPINK

Terpopuler: Potret Romantis Nycta Gina dan Rizky Kinos Travelling Bareng

7 Potret Artika Sari Devi & Baim Tetap Mesra Meski Sudah 17 Tahun Menikah

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK