Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Ketahui Bahaya Anemia pada Ibu Hamil, Salah Satunya Bayi Lahir Prematur

Annisa A   |   HaiBunda

Minggu, 25 Feb 2024 13:00 WIB

Ilustrasi Ibu Hamil
Bahaya Anemia Pada Ibu Hamil, Salah Satunya Bayi Lahir Prematur / Foto: iStockphoto/Getty Images/prpicturesproduction
Jakarta -

Banyak masalah yang dialami oleh ibu hamil, salah satunya anemia. Kekurangan sel darah merah dapat menjadi masalah serius yang dihadapi perempuan ketika hamil.

Dokter spesialis kandungan di Rumah Sakit Pondok Indah, Bintaro Jaya, Novan Satya Pamungkas mengungkapkan bahwa saat ini ada hampir 50 persen atau tepatnya 49,9 persen ibu hamil di Indonesia mengalami anemia.

"Jumlahnya hampir 50 persen ibu hamil yang menderita anemia di Indonesia. Ini bukan masalah biasa, ini serius karena bisa berdampak terhadap janin dan juga ibu," kata Novan dalam diskusi media bersama RSPI di Penang Bistro, Jakarta Selatan, Selasa (20/2).

Kekurangan sel darah merah saat hamil ditandai dengan kadar hemoglobin yang sangat rendah, yaitu sekitar 11 gram per desiliter, Bunda.

Anemia pada ibu hamil terbagi ke dalam tiga kategori. Hal ini dapat dilihat dari kadar Hb dalam darah, yaitu ringan, menengah, dan berat.

Kadar Hb di angka 10,9 gram per desiliter dikategorikan ke dalam anemia ringan, menurut Novan. Sementara itu, ada anemia menengah yang terjadi apabila Hb Bunda ada di angka 7 hingga 9,9 gram per desiliter.

"Kalau masuk kategori berat itu ada di bawah 7 gram per desiliter. Dan di kategori ini sudah benar-benar mengkhawatirkan," paparnya.

Ibu hamil yang mengidap anemia dapat mengalami komplikasi yang berujung pada kematian, Bunda. Anemia bisa memicu gagal jantung dan risiko pendarahan yang membahayakan usai persalinan.

Risiko berbahaya juga dapat dialami oleh bayi yang dikandung, seperti kelahiran prematur, janin gagal tumbuh, terlambat tumbuh kembang hingga stunting.

"Selain itu, anemia juga meningkatkan risiko infeksi. Ini bisa terjadi karena rahim lambat mengecil, kontraksi terganggu sehingga darah nifas terkumpul di rahim. Ingat darah nifas itu tempat yang bagus untuk bakteri makanya infeksi sangat mungkin terjadi," ujar Novan.

"Untuk janin, ketika lahir dia juga bisa mengalami anemia. Karena anemia ini bisa dengan mudah diturunkan ibu ke anaknya sejak dalam kandungan," imbuhnya.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Saksikan juga video tentang gangguan kesehatan mental yang dialami ibu hamil:

(anm/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda