
kehamilan
Anemia pada Ibu Hamil, Mungkinkah Memengaruhi Perkembangan Saraf Bayi?
HaiBunda
Senin, 21 Sep 2020 07:38 WIB

Ibu hamil mungkin akan mengalami anemia pada awal kehamilan. Anemia terjadi ketika Bunda tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen ke jaringan di tubuh Bunda dan bayi.
Selama kehamilan, tubuh ibu hamil akan menghasilkan lebih banyak darah untuk mendukung pertumbuhan bayi di dalam kandungan. Nah, jika Bunda tidak mendapatkan cukup zat besi atau nutrisi lain maka sel darah yang dihasilkan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan selama hamil.
Sebenarnya anemia ringan saat hamil merupakan hal yang normal, Bunda. Namun anemia akan menjadi parah jika kadar zat besi atau vitamin yang ada dalam tubuh rendah.
Jenis anemia selama kehamilan
Ada beberapa jenis anemia yang bisa berkembang selama kehamilan berdasarkan penyebabnya, Bunda. Berikut ini jenis anemia selama kehamilan, mengutip dari WebMD:
1. Anemia defisiensi zat besi
Jenis anemia ini terjadi saat tubuh tak memiliki zat besi yang cukup untuk memproduksi hemoglobin dalam jumlah yang dibutuhkan. Zat besi ini merupakan protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
Kekurangan zat besi ini dianggap sebagai penyebab anemia yang utama dan paling umum bagi ibu di masa kehamilan.
2. Anemia defisiensi folat
Folat merupakan vitamin yang secara alami ditemukan dalam beberapa jenis makanan tertentu, salah satunya sayuran berdaun hijau. Folat sangat dibutuhkan untuk menghasilkan sel-sel baru, termasuk sel darah merah yang sehat. Selama kehamilan, Bunda membutuhkan ekstra folat.
3. Kekurangan vitamin B12
Tubuh juga membutuhkan vitamin B12 untuk membentuk sel darah merah yang sehat, Bunda. Saat ibu hamil tak memiliki vitamin B12 dengan cukup dari makanan, maka tubuhnya tak dapat menghasilkan sel darah merah yang sehat sesuai kebutuhan. Hal ini sangat berisiko bagi ibu hamil yang tidak makan daging, unggas, produk susu, dan telur lho, Bunda.
Gejala anemia
Setiap ibu hamil memiliki risiko untuk mengalami anemia, Bunda. Namun risiko yang dimiliki bisa lebih tinggi jika sedang hamil kembar, hamil yang terjadi berdekatan dengan kehamilan sebelumnya, sering mengalami morning sickness, usia ibu hamil terlalu muda, tidak cukup mengonsumsi makanan yang mengandung kaya zat besi, riwayat anemia sebelum hamil, dan mengalami gejala anemia selama kehamilan.
Ada beberapa gejala anemia paling umum yang akan dialami selama kehamilan, yakni:
1. Kulit, bibir, dan kuku tampak pucat
2. Merasa lelah atau lemah
3. Pusing
4. Sesak napas
5. Detak jantung cepat
6. Kesulitan berkonsentrasi
Pada tahap awal anemia, ibu hamil mungkin tidak memiliki atau tak merasakan gejala dengan begitu jelas. Namun untuk memastikannya, ibu hamil bisa langsung melakukan tes darah secara rutin saat pemeriksaan kandungan ya, Bunda.
Bahaya anemia pada ibu hamil
Mengutip dari Medpage Today, sebuah studi di Swedia menyebutkan bahwa anemia pada awal kehamilan telah dikaitkan secara negatif dengan perkembangan saraf bayi. Berdasarkan laporan dari Renee Gardner, PhD, dan rekannya dari Karolinska Institutet di Stockholm, di antara lebih dari 500 ribu anak, mereka yang ibunya menderita anemia dalam 30 minggu pertama kehamilan mengalami peningkatan risiko gangguan spektrum autisme, cacat intelektual, dan gangguan attention-deficit hyperactivity.
Namun para peneliti dalam JAMA Psychiatry menulis bahwa kasus anemia dini terjadi pada kurang dari 1 persen wanita dalam penelitian tersebut, dan anak-anak yang ibunya mengalami anemia setelah 30 minggu pertama tidak menunjukkan risiko khusus untuk gangguan saraf.
Baca Juga : Cobain Yuk Bunda, 7 Tes Kehamilan Secara Alami |
"Meskipun ada peningkatan risiko yang mencolok untuk gangguan perkembangan saraf dalam kasus ini, tidak berarti bahwa setiap anak yang lahir dari ibu yang mengalami anemia saat hamil akan terus mengalami gangguan perkembangan saraf. Kelainan ini relatif jarang," kata Gardner.
Sementara bahaya anemia akibat kekurangan zat besi yang parah atau tidak diobati selama kehamilan dapat meningkatkan risiko sebagai berikut:
- Bayi lahir prematur atau berat lahir rendah
- Kebutuhan transfusi darah jika kehilangan banyak darah selama persalinan
- Depresi postpartum
- Bayi alami anemia
- Bayi mengalami keterlambatan perkembangan
"Mengingat zat besi sangat diperlukan untuk perkembangan saraf yang tepat, maka tidak mengherankan anemia defisiensi zat besi dikaitkan dengan hasil perkembangan saraf yang merugikan," kata Rebecca Schmidt, PhD, dari University of California Davis.
Jika anemia terjadi karena kekurangan folat, tubuh ibu hamil tidak bisa menghasilkan cukup sel darah merah normal untuk mengangkut oksigen ke jaringan di seluruh tubuh. Kekurangan folat bisa menyebabkan:
- Bayi lahir prematur atau berat lahir rendah
- Bayi alami cacat lahir yang serius pada tulang belakang atau tabung saraf otak
Cara mencegah anemia selama kehamilan
Untuk mencegah anemia selama kehamilan ialah mendapatkan zat besi yang cukup. Caranya, tentu dengan makan makanan yang seimbang dan tambahkan lebih banyak makanan tinggi zat besi lainnya ke dalam daftar makanan ya, Bunda.
Selain itu, usahakan untuk makan makanan yang kaya akan zat besi setidaknya tiga porsi sehari, seperti:
1. Daging merah tanpa lemak, unggas, dan ikan
2. Sayuran berdaun hijau tua seperti bayam, brokoli, dan kangkung
3. Sereal dan biji-bijian yang diperkaya zat besi
4. Kacang-kacangan, lentil, dan tahu
5. telur
Makan makanan pendukung yang tinggi vitamin C juga dapat bantu tubuh menyerap lebih banyak zat besi, seperti jeruk, stroberi, kiwi, tomat, dan paprika.
Ikuti terus instruksi dokter untuk mengonsumsi makanan serta suplemen dan vitamin prenatal yang mengandung zat besi dan asam folat ya, Bunda. Bagi ibu hamil yang vegetarian dan vegan, perlu untuk melakukan konsultasi bersama dokter dan ahli gizi sebagai upaya agar tetap memenuhi kebutuhan tubuh dan bayi selama hamil dan menyusui.
Namun jika ibu hamil mengalami anemia selama kehamilan, maka perlu mulai mengonsumsi suplemen zat besi, suplemen asam folat dan vitamin B12 sebagai tambahan vitamin prenatal. Dokter mungkin akan menyarankan ibu hamil menambahkan lebih banyak jenis makanan yang mengandung tinggi zat besi dan asam folat, seperti daging, telur, dan produk susu.
Selain itu, ibu hamil juga akan diminta untuk kembali menjalani tes darah setelah jangka waktu tertentu sehingga dokter dapat memeriksa apakah kadar hemoglobin dan hematokrit sudah membaik atau belum.
Bunda, simak juga cara menghindari kehamilan saat tengah menyusui dalam video berikut ini:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Ketahui Bahaya Anemia pada Ibu Hamil, Salah Satunya Bayi Lahir Prematur

Kehamilan
Ibu Hamil Alami Anemia, Simak Cara Penanganan yang Tepat

Kehamilan
5 Makanan yang Dapat Mencegah Anemia pada Ibu Hamil

Kehamilan
3 Penyebab Anemia pada Ibu Hamil, Bunda Perlu Tahu

Kehamilan
Saran dari Ahli Gizi soal Mencegah dan Menangani Ibu Hamil Anemia


9 Foto
Kehamilan
9 Potret Gaya Busana Keluarga Kerajaan Inggris Usai Melahirkan
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda