
kehamilan
Perbedaan Vasa Previa dan Plasenta Previa Beserta Bahayanya untuk Janin
HaiBunda
Selasa, 26 Mar 2024 17:55 WIB

Daftar Isi
Bunda pasti sudah tak asing dengan istilah plasenta previa. Istilah ini mengacu pada masalah plasenta yang terjadi selama kehamilan.
Selain plasenta previa, ada pula istilah vasa previa, yang masih asing dan sering kali juga dikaitkan dengan masalah pada kehamilan. Lalu apa perbedaan vasa previa dan plasenta previa ya, Bunda?
Simak penjelasan lengkap dari HaiBuna berikut ini ya!
Apa itu vasa previa?
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) Green Journal, vasa previa mengacu pada pembuluh darah janin yang tidak terlindungi, yang mengalir melalui selaput di atas leher rahim atau keluarnya pembuluh darah janin. Sampai saat ini, vasa previa dikaitkan dengan angka kematian perinatal yang sangat tinggi akibat perdarahan janin ketika selaput ketuban pecah, Bunda.
Sementara itu, Royal College of Obstetricians and Gynaecologists (RCOG) menjelaskan bahwa vasa previa termasuk kondisi medis jarang terjadi. Prevalensi terjadinya vasa previa berkisar antara 1 dari 1.200 atau 1 dalam 5.000 kehamilan.
"Vasa previa merupakan komplikasi yang dapat terjadi selama kehamilan. Beberapa pembuluh darah yang menghubungkan tali pusat ke plasenta terletak di atas atau dekat pintu masuk jalan lahir. Ketika selaput di sekitar bayi pecah, pembuluh darah tersebut juga bisa pecah. Hal ini dapat menyebabkan bayi kehilangan banyak darah," kata Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi, Nivin C. S. Todd, MD, dilansir Web MD.
Penyebab vasa previa berdasarkan jenisnya
Penyebab vasa previa akan tergantung dari jenisnya. Berikut dua jenis vasa previa dan penyebabnya, seperti dikutip dari Cleveland Clinic:
Tipe 1: vasa previa dengan insersi tali velamentosa
Vasa previa ini terkadang terjadi dengan insersi tali velamentosa, di mana tali pusat tidak masuk ke dalam plasenta sebagaimana mestinya. Sebaliknya, pembuluh darah tali pusat bergerak keluar dari plasenta, sehingga tidak terlindungi dan berisiko pecah.
Tipe 2: vasa previa dengan plasenta bilobed
Vasa previa dapat terjadi ketika plasenta terbagi menjadi dua lobus, dengan tali pusar menghubungkan satu lobus ke lobus lainnya. Jika pembuluh darah terbuka di antara lobus yang terletak dekat leher rahim, maka pembuluh darah tersebut dapat pecah dan menyebabkan perdarahan saat persalinan dimulai.
Gejala vasa previa
Vasa previa sering kali tidak menimbulkan gejala sampai persalinan dimulai. Beberapa ibu hamil akan mengalami perdarahan yang umumnya tidak menimbulkan rasa sakit. Darah yang keluar ini akan tampak gelap, Bunda.
Vasa previa yang terjadi sebelum persalinan kemungkinan akan menimbulkan perdarahan setelah ketuban pecah. Detak jantung janin juga bisa menjadi lebih lambat.
![]() |
Faktor risiko vasa previa
Ada beberapa faktor risiko terjadinya vasa previa, Bunda. Berikut faktor risikonya:
- Mengalami plasenta previa
- Pernah menjalani operasi caesar
- Menjalani program bayi tabung
- Kehamilan lebih dari satu anak
- Pernah menjalani operasi rahim
- Kondisi kesehatan kronis, seperti diabetes
- Kebiasaan merokok
Vasa previa yang serius dapat mengakibatkan bayi lahir mati (stillbirth). Namun dengan diagnosis prenatal, pengobatan yang hati-hati dan penjadwalan kelahiran (operasi caesar), tingkat kelangsungan hidup bisa mencapai 98,6 persen.
Vasa previa biasanya didiagnosis selama pemeriksaan USG sekitar minggu ke-18 hingga ke-26. Jika terdapat faktor risiko, dokter akan melakukan USG transvaginal untuk melihat apakah adanya masalah atau tidak. Pemeriksaan lain yang mungkin dilakukan adalah doppler.
"Jika dokter mencurigai adanya vasa previa, mereka akan melakukan USG transvaginal untuk memverifikasinya. Ibu hamil mungkin juga menjalani tes pemetaan aliran warna doppler. Tes ini memungkinkan dokter untuk melihat di mana letak pembuluh darah," ujar Todd.
Apa beda vasa previa dan plasenta previa?
Vasa previa dan plasenta previa adalah dua kondisi yang berbeda. Namun, ibu hamil dengan plasenta previa bisa berisiko mengalami vasa previa, Bunda.
Plasenta previa merupakan suatu kondisi di mana plasenta berada di bagian bawah rahim sehingga menutupi leher rahim. Biasanya, plasenta menempel di bagian atas atau samping rahim, jauh dari leher rahim. Ketika plasenta berada dekat dengan leher rahim, pembuluh darah yang menghubungkan plasenta ke rahim bisa pecah dan menyebabkan perdarahan saat persalinan dimulai.
Menurut ulasan di MSD Manual, ibu hamil dengan plasenta previa atau plasenta low-lying berisiko mengalami malpresentasi janin, hambatan pertumbuhan janin, dan vasa previa insersi velamentosa.
Seperti vasa previa, plasenta previa juga bisa menyebabkan dampak buruk pada kehamilan. Selain terjadi perdarahan, kondisi ini berisiko menyebabkan kelahiran prematur hingga kematian ibu dan bayinya.
Demikian penjelasan mengenai vasa previa dan bedanya dengan plasenta previa. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/ank)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Cerita Kiko Putri Mahkota Jepang saat Melewati Persalinan dengan Komplikasi Plasenta Previa Parsial

Kehamilan
Penyebab Plasenta di Bawah pada Usia Kehamilan 7 Bulan dan Cara Mengembalikan ke Atas

Kehamilan
Mengenal Vasa Previa, Kondisi Keluarnya Pembuluh Darah Janin

Kehamilan
Plasenta Previa: Kenali Penyebab, Faktor Risiko, serta Cara Mencegahnya

Kehamilan
Apa saja Gejala Plasenta Previa dan Cara Menghadapinya? Ketahui yuk Bunda


5 Foto
Kehamilan
5 Potret Felicya Angelista Hamil 7 Bulan, Ungkap Naik 12 Kg
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda