
kehamilan
Plasenta Previa: Kenali Penyebab, Faktor Risiko, serta Cara Mencegahnya
HaiBunda
Minggu, 11 Sep 2022 10:15 WIB

Bunda pernah dengar tentang plasenta previa saat hamil? Kondisi ini ternyata bisa berbahaya pada kehamilan lho.
Plasenta previa merupakan salah satu kelainan yang terjadi pada kehamilan. Kondisi ini perlu diwaspadai karena bisa menyebabkan perdarahan hebat hingga menyebabkan kematian, Bunda.
Plasenta previa dapat terjadi karena beberapa faktor risiko. Memahami penyebab dan faktor risikonya sangat penting untuk mencegahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Plasenta previa
Masalah dapat terjadi di plasenta selama kehamilan. Salah satunya adalah plasenta previa.
Menurut Kepala Departemen Obstetri dan Ginekologi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Dr. dr. Suskhan Djusad, Sp.OG (K), plasenta previa adalah kelainan letak plasenta pada kehamilan. Kondisi ini dapat menyebabkan pendarahan hingga berujung pada kematian.
"Normalnya, plasenta berada di atas, di fundus, bukannya di jalan lahir. Namun, saat ibu hamil mengalami plasenta previa, posisi plasenta menutupi jalan lahir, sehingga tidak bisa melahirkan normal," kata Suskhan saat dihubungi HaiBunda, beberapa waktu lalu.
Suskhan menjelaskan, kasus ibu hamil atau bumil yang mengalami plasenta previa cukup tinggi, Bunda. Hingga saat ini, angka kejadiannya sekitar 5 persen di Indonesia.
Kasus plasenta previa banyak dialami bumil saat memasuki trimester ketiga. Bumil yang mengalaminya harus melahirkan melalui operasi caesar.
Tipe plasenta previa
Berikut 3 tipe plasenta previa yang Bunda perlu tahu:
1. Plasenta previa parsialis
Kondisi ini terjadi ketika plasenta menutupi sebagian pembukaan serviks atau jalan lahir.
2. Plasenta previa marginalis
Plasenta previa marginalis terjadi ketika plasenta terletak dekat dengan jalan lahir atau tepi lubang serviks bagian dalam, tapi tidak menutupinya. Dilansir Web MD, kondisi ini mungkin akan membaik dengan sendirinya sebelum bayi lahir.
3. Plasenta previa totalis
Plasenta previa totalis atau lengkap terjadi ketika plasenta benar-benar menutupi jalan lahir, dari rahim ke laher rahim. Kondisi ini berbahaya karena plasenta menutupi seluruh pembukaan serviks untuk melahirkan, Bunda.
Penyebab dan faktor risiko plasenta previa
![]() |
Penyebab pasti plasenta previa belum diketahui, Bunda. Namun, plasenta previa lebih sering terjadi pada wanita dengan faktor risiko:
1. Riwayat mengalami infeksi
Riwayat infeksi bisa menjadi salah satu penyebab dan faktor risiko plasenta previa, Bunda. Infeksi ini biasanya berkaitan dengan kebersihan dan kesehatan organ reproduksi suami istri.
"Kebersihan kelamin suami juga turut menjadi faktor yang bisa menyebabkan infeksi pada ibu hamil," ujar Suskhan.
2. Riwayat keguguran dengan kuret
Faktor risiko plasenta previa juga bisa karena riwayat keguguran atau tindakan yang melibatkan rahim. Tindakan ini dapat berupa dilation and curettage (D&C) atau kuret untuk mengeluarkan janin yang gugur.
3. Riwayat operasi di rahim
Riwayat operasi pada rahim lainnya juga bisa menjadi faktor risiko plasenta previa, Bunda. Beberapa di antaranya seperti operasi pengangkatan miom dan operasi caesar.
4. Riwayat plasenta previa
Bunda perlu waspada bila pernah mengalami plasenta previa dan berencana untuk program hamil. Riwayat plasenta previa di kehamilan sebelumnya dapat memicu kondisi serupa pada kehamilan berikutnya lho.
5. Melahirkan lebih dari tiga kali
Bumil yang memiliki riwayat melahirkan lebih dari tiga kali, kemungkinan berisiko mengalami plasenta previa. Hal ini karena adanya ada locus minoris, yang bisa menyebabkan plasenta tumbuh di bawah.
Selain kelima faktor di atas, berikut faktor risiko plasenta previa lainnya yang perlu diwaspadai, seperti melansir dari Mayo Clinic:
- Hamil lebih dari satu anak
- Ibu hamil berusia lebih dari 35 tahun
- Merokok dan menggunakan obat-obatan terlarang
- Bentuk rahim tidak normal
- Ukuran plasenta besar
- Posisi bayi sungsang atau melintang
Gejala plasenta previa
![]() |
Tanda atau gejala utama plasenta previa adalah munculnya perdarahan di vagina yang berwarna merah terang. Gejala ini biasanya muncul tanpa disertai rasa sakit dan terjadi setelah 20 minggu kehamilan.
Perdarahan dapat terjadi bersamaan dengan kontraksi rahim sebelum persalinan, Bunda. Bagi beberapa wanita, perdarahan mungkin dapat terjadi karena faktor pemicu atau tidak terjadi sampai persalinan. Sering kali tidak diketahui dengan jelas penyebab perdarahan.
Diagnosis plasenta previa
Plasenta previa dapat dideteksi dengan beberapa pemeriksaan medis. Pemeriksaan ini juga dilakukan untuk menegakkan diagnosis.
Pemeriksaan mungkin akan dilakukan bila Bunda mengalami perdarahan di pertengahan trimester kedua. Berikut beberapa pemeriksaan untuk memastikan kondisi janin:
1. USG transvaginal
USG ini dilakukan untuk melihat gambaran di saluran vagina dan leher rahim. Metode ini sangat akurat untuk menentukan plasenta previa. Pemeriksaan dengan USG ini bisa dilakukan di usia kehamilan 34 sampai 36 minggu atau lebih awal.
2. USG transabdominal
Melalui USG transabdominal, dokter dapat melihat gambaran organ panggul. Pemeriksaan ini menjadi salah satu pilihan untuk melihat posisi plasenta.
3. Magnetic resonance imaging (MRI)
Pemindaian dengan MRI akan membantu dokter dalam menentukan lokasi plasenta. Dalam ulasan di The Medical Journal of Cairo University tahun 2020 disebutkan bahwa MRI menunjukkan sensitivitas dan lebih spesifik dalam mendeteksi klasifikasi plasenta previa dan plasenta akreta.
Dampak plasenta previa
Plasenta previa perlu ditangani dengan tepat. Sebab, kondisi medis ini bisa menyebabkan dampak, seperti:
1. Perdarahan
Perdarahan hebat bisa terjadi karena plasenta previa. Darah yang keluar terus-menerus bisa mengancam nyawa bila terjadi selama kehamilan dan persalinan.
2. Kelahiran prematur
Kelahiran prematur dapat dipicu karena perdarahan hebat. Operasi caesar darurat perlu dilakukan meski bayi belum cukup bulan atau prematur.
3. Spektrum plasenta akreta
Plasenta previa dikaitkan juga dengan kondisi yang disebut spektrum plasenta akreta. Pada kondisi ini, plasenta tumbuh ke dalam atau melalui dinding rahim. Plasenta akreta memiliki risiko tinggi perdarahan selama kehamilan atau persalinan.
4. Rahim diangkat
Dampak plasenta previa lainnya bisa menyebabkan rahim diangkat. Tindakan ini adalah satu-satunya pilihan apabila perdarahan tak kunjung berhenti, Bunda.
5. Kematian
Kematian adalah risiko terburuk kondisi plasenta previa. Hal ini dapat dipicu perdarahan hebat yang membuat sang ibu bisa meninggal, kemudian disusul oleh bayinya. Bayi dapat meninggal karena mengalami anemia atau kekurangan darah.
Penanganan plasenta previa
![]() |
Dikutip dari Web MD, sejauh ini tidak ada obat untuk menangani plasenta previa. Tujuan pengobatan adalah untuk mengurangi perdarahan, sehingga Bunda dapat melahirkan sesuai hari perkiraan lahir (HPL).
Dokter mungkin akan memberikan obat untuk mencegah persalinan prematur. Setelah dirasa bayi sudah dapat dilahirkan cukup bulan, dokter akan melakukan tindakan operasi caesar. Namun, jika perdarahan tak kunjung henti, dokter perlu melakukan operasi caesar darurat meski belum cukup bulan.
Perawatan plasenta previa tergantung pada:
- Banyak atau tidaknya perdarahan
- Seberapa dekat dengan HPL
- Kondisi kesehatan ibu dan bayinya
- Posisi plasenta dan bayi
Pencegahan plasenta previa
Berikut beberapa cara mencegah plasenta previa yang biasanya disarankan oleh dokter:
- Hindari melakukan aktivitas berat.
- Hindari melakukan hubungan seksual bila mengalami perdarahan ringan.
- Istirahat yang cukup agar tidak mudah lelah dan memicu kontraksi.
- Jaga kebersihan area genital untuk mencegah infeksi.
- Kontrol kehamilan secara teratur ke dokter.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Simak juga cerita Gracia Indri tentang kehamilannya di trimester pertama, dalam video berikut:
(ank/pri)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
4 Ciri Plasenta di Bawah Menutupi Jalan Lahir, Ketahui Cara Mengatasinya

Kehamilan
Plasenta Previa: Definisi, Penyebab, dan Mereka yang Berisiko Mengalaminya

Kehamilan
5 Hal yang Bisa Dilakukan Bunda dengan Plesenta Previa agar Proses Persalinan Lancar

Kehamilan
Apa saja Gejala Plasenta Previa dan Cara Menghadapinya? Ketahui yuk Bunda

Kehamilan
Mengenal Plasenta Previa: Faktor Penyebab, Gejala, dan Cara Penanganan


7 Foto