Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Laser Wajah saat Hamil, Berbahayakah untuk Bumil dan Janin?

Hasna Fadhilah   |   HaiBunda

Selasa, 23 Apr 2024 19:35 WIB

Laser wajah ibu hamil
Bahaya laser wajah ibu hamil/ Foto: Getty Images/nensuria
Daftar Isi

Mempercantik diri menjadi hal yang menyenangkan untuk para bunda, tak terkecuali bagi para ibu hamil yang ingin tampak glowing dan cantik selama masa kehamilannya. Namun, di masa kehamilan, ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan oleh Bunda dengan seksama, termasuk mengenai jenis perawatan kecantikan.

Salah satu jenis perawatan yang populer dan banyak dilakukan saat ini yaitu laser wajah atau laser resurfacing. Namun, apakah melakukan perawatan dengan laser wajah saat hamil aman untuk dilakukan? Apakah ada efek sampingnya bagi ibu hamil dan janin? Mungkin hal ini juga menjadi pertanyaan bagi Bunda dan ibu hamil lainnya. 

Nah, untuk mengetahui keamanan melakukan laser wajah saat hamil, Bunda simak penjelasan selengkapnya berikut ini. Artikel berikut akan membahas mengenai laser wajah untuk ibu hamil mulai dari risiko dan alasannya serta alternatif pilihan perawatan lain yang aman untuk dilakukan. 

Mengenal laser resurfacing untuk wajah

Laser resurfacing adalah prosedur perawatan kulit yang bertujuan untuk mengurangi keriput, noda penuaan, dan bekas jerawat di wajah. Laser wajah yang satu ini juga diklaim mampu mengencangkan dan menghaluskan kulit serta membuat warna kulit lebih merata. Maka tak heran, jenis laser ini sangat diminati oleh kaum wanita. 

Laser resurfacing akan menyebabkan lapisan permukaan kulit terluar akan hilang. Saat proses penyembuhan berlangsung, kulit wajah akan meresponnya dengan menghasilkan kolagen baru di bawah lapisan kulit yang baru.

Hasil dari perawatan laser akan berbeda-beda setiap orangnya, tergantung intensitas perawatan dan lamanya waktu penyembuhan. Laser resurfacing juga memiliki beberapa jenis, diantaranya:

1. Laser ablatif

Prosedur laser jenis ini bertujuan untuk menghilangkan lapisan terluar kulit. Laser ablatif menggunakan laser karbon dioksida (CO2) dan laser erbium. Laser CO2 membantu mampu menghilangkan bekas luka, kutil, dan kerutan wajah yang cukup dalam. Sementara laser erbium digunakan untuk menyamarkan garis halus dan keriput. 

2. Laser non-ablatif

Jenis laser ini bertujuan untuk merangsang pertumbuhan kolagen dan mengencangkan lapisan kulit di bawahnya tanpa menghilangkan lapisan terluar kulit. Perawatan kecantikan dengan laser ini digunakan untuk menghilangkan beberapa masalah kulit tertentu yang diakibatkan karena jerawat.

Meski memiliki beragam manfaat, namun prosedur perawatan kulit dengan metode laser resurfacing memiliki beberapa efek samping seperti kemerahan, pembengkakan, dan perubahan warna kulit sementara. Ada baiknya, sebelum menjalani laser resurfacing, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk mengetahui apakah ideal atau tidak untuk menjalani prosedur kecantikan tersebut.

Amankah laser wajah saat hamil?

Umumnya, prosedur laser wajah tidak disarankan selama kehamilan. Meskipun risiko efek sampingnya rendah, tetapi belum ada penelitian yang memastikan keamanan prosedur ini pada ibu hamil. Dokter biasanya akan menyarankan untuk menunda prosedur ini hingga setelah melahirkan.

Melansir dari Verywell Family, Dr. Murphy-Rose juga tidak menyarankan ibu hamil untuk menjalani prosedur perawatan kulit dengan laser saat hamil, terutama ketika trimester pertama di mana risiko keguguran paling tinggi terjadi.

Ingatlah, Bunda, kesehatan dan keamanan bayi selama masa kehamilan merupakan prioritas utama. Jadi, sebaiknya tunda terlebih dahulu perawatan laser resurfacing sampai periode melahirkan. 

Alasan sebaiknya menunda melakukan laser resurfacing untuk wajah selama masa kehamilan

Tidak dianjurkannya ibu hamil melakukan laser resurfacing ini bukanlah tanpa alasan. Selama kehamilan, hormon tubuh mengalami perubahan besar. Ini dapat memengaruhi respons kulit terhadap prosedur laser. Risiko perubahan warna kulit, kemerahan, atau pembengkakan mungkin bisa lebih tinggi terjadi pada ibu hamil.

Selain itu, bagi ibu hamil, prosedur penyembuhan kulit setelah melakukan laser akan menimbulkan risiko lebih lanjut seperti waktu penyembuhan yang lebih lama. Hal ini malah akan membuat perawatan menjadi kurang efektif. 

Saat ini belum ada penelitian ilmiah yang cukup tentang keamanan laser resurfacing pada ibu hamil dan janin. Meskipun risikonya kecil, paparan radiasi laser selama kehamilan juga dapat berpotensi membahayakan janin.

Risiko laser resurfacing untuk wajah saat hamil

Bagi ibu hamil, laser skin resurfacing dapat menimbulkan risiko lebih lanjut karena lonjakan hormon. Menurut Mary P. Lupo, MD, seorang dokter kulit bersertifikat dari Lupo Center for Aesthetic & General Dermatology New Orleans, melansir dari Verywell Family, ibu hamil yang melakukan laser resurfacing berisiko mengalami keterlambatan penyembuhan dan hiperpigmentasi.

Hal ini dapat membuat perawatan menjadi kurang efektif, pemulihan lebih lama, dan pada akhirnya kontraproduktif, terutama jika terbentuk lepuh.

Kulit berwarna gelap  memiliki risiko lebih tinggi, karena cenderung lebih rentan terhadap kerusakan sel dan perubahan warna setelah perawatan laser. Namun, tergantung pada perangkat yang digunakan, tetapi risikonya bisa dikurangi pada wanita yang tidak hamil.

Ada pula risiko lainnya yang mungkin saja terjadi selama proses perawatan menggunakan laser oleh ibu hamil, yaitu penggunaan obat bius. Beberapa obat bius atau penghilang rasa sakit seperti lidocaine dianggap belum tentu aman selama kehamilan. Sejauh ini hanya ditemukan penelitian bahwa lidocaine aman untuk hewan, namun belum ada penelitian penggunaan obat ini untuk ibu hamil. 

Kapan ibu hamil boleh laser wajah?

Ibu hamil baru diperbolehkan untuk melakukan laser wajah setelah periode melahirkan. Pasca melahirkan malah menjadi periode terbaik untuk ibu hamil melakukan perawat kecantikan, termasuk laser wajah.

Hal ini dikarenakan perawatan tersebut memberikan banyak manfaat pada kulit setelah kehamilan, seperti melasma dan menghilangkan stretch mark. Kedua kondisi permasalahan kulit tersebut banyak dialami oleh para ibu, sehingga setelah melahirkan adalah waktu terbaik untuk mendapatkan perawatan kulit. 

Setelah melakukan perawatan kulit, Bunda sangat disarankan untuk rajin menggunakan tabir surya atau sunscreen. Hal ini untuk menghindari terjadinya kerusakan pada kulit yang masih dalam masa penyembuhan dari sengatan sinar matahari. Pastikan untuk tetap menjaga kulit terhidrasi dengan baik, ya, Bunda. 

Perawatan kecantikan wajah yang aman untuk ibu hamil

Selama hamil, bukan berarti Bunda dilarang untuk melakukan semua perawatan kecantikan wajah. Ada beberapa perawatan kulit selain laser resurfacing yang aman dilakukan selama kehamilan. Berikut beberapa pilihan perawatan kecantikan wajah yang aman untuk ibu hamil:

1. Hydrating Facial

Bunda dapat mencoba perawatan kecantikan seperti hydrating facial yang aman untuk ibu hamil. Perawatan wajah ini menggunakan serum super-pelembab yang menjaga kulit agar tetap lembut dan terhidrasi selama kehamilan. 

2. Laser Genesis

Jenis perawatan menggunakan laser yang satu ini aman untuk dilakukan oleh ibu hamil karena tidak akan meninggalkan luka atau menghilangkan lapisan permukaan kulit terluar. Laser genesis merupakan jenis laser yang lebih lembut, yang bertujuan untuk memperbaiki tampilan kulit seperti garis-garis halus dan perubahan warna kulit yang ringan. 

3. Diamond Glow

Diamond Glow adalah jenis perawatan kulit yang menggunakan tongkat berujung berlian yang mengelupas kulit dengan lembut dan memberikan nutrisi ke dalamnya. Untuk ibu hamil, jenis perawatan kulit yang satu ini aman untuk dilakukan. Diamond Glow membantu untuk menyamarkan munculnya garis-garis halus dan membuat kulit wajah menjadi bercahaya serta tampak sehat.

4. Produk skincare aman untuk ibu hamil

Selain melakukan perawatan wajah di klinik kecantikan, Bunda juga bisa melakukannya sendiri di rumah dengan menggunakan produk-produk skincare yang aman untuk ibu hamil. Kandungan bahan skincare alami seperti madu, susu, green tea, aloe vera, dan shea butter aman untuk digunakan ibu hamil dan dapat menjaga kulit tetap lembut serta lembab selama kehamilan.

Bunda juga bisa menggunakan produk skincare yang mengandung bahan seperti asam hialuronat, asam glikolat, dan azelaic acid. 

Hindari penggunakan produk skincare yang mengandung bahan kimia keras seperti retinol, salicylic acid, dan benzoyl peroxide. Saat ini beberapa perusahaan skincare memiliki beberapa produk yang aman digunakan dan telah lulus uji untuk ibu hamil.

Demikianlah Bunda, ulasan lengkap mengenai tidak dianjurkannya perawatan laser wajah saat hamil beserta risiko yang mengintai. Meskipun menjadi ibu hamil, bukan berarti Bunda lupa untuk menjaga diri. Dengan melakukan perawatan yang tepat dan aman, Bunda bisa tetap tampil cantik dan segar selama kehamilan. Semoga informasi dalam artikel ini bermanfaat, ya, Bunda! 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda