Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

9 Tips Sehat & Aman Haji saat Hamil, Cegah Beragam Risiko Termasuk Lelah dan Keguguran

Melly Febrida   |   HaiBunda

Kamis, 23 May 2024 07:40 WIB

llustrasi hamil muslim
9 Tips Sehat & Aman Haji saat Hamil, Cegah Beragam Risiko Termasuk Lelah dan Keguguran /Foto: Getty Images/Noah Saob
Daftar Isi
Jakarta -

Bunda yang sedang hamil bolehkan menunaikan ibadah haji? Sebenarnya ibu hamil boleh beribadah di Tanah Suci. Namun ada beberapa aturan dan syarat yang perlu dipenuhi.  Ketahui juga tips sehat dan aman haji saat Bunda hamil.

Dilansir detikHikmah, dalam aturan syar'i tidak ada hukum yang melarang seorang ibu yang sedang hamil untuk beribadah ke kota suci, Makkah. Ibu hamil sangat diperbolehkan untuk bepergian haji maupun umroh. 

Namun, kondisi Bunda yang sedang hamil dapat menghalangi saat melaksanakan ibadah. Ibu hamil tidak disarankan bepergian jauh dalam waktu yang lama atau bepergian dengan pesawat pada usia kehamilan tertentu.

Selain itu, ibu hamil lebih berisiko terpapar penyakit, kelelahan, komplikasi, hingga keguguran ketika bepergian haji dan umroh. Keadaan ini yang dapat membuat ibadah yang dijalani tidak optimal, bahkan bisa merepotkan diri dan orang sekitarnya.

Aturan ibu hamil beribadah haji

Ibu hamil boleh melaksanakan ibadah haji atau umrah jika mampu, sama seperti perempuan muslim lain yang tidak hamil. Apabila tidak ada hal-hal yang menghalanginya, mampu, berhaji tanpa ada masyaqah (kegelisahan) yang serius, maka haji atau umrah tersebut tetap sah sesuai dengan kesanggupannya.

Melansir dari buku Fikih Wanita Hamil dengan penulis Yahya Abdurrahman al-Khatib, disebutkan bahwa seorang ibu hamil dapat menunda hajinya. Rasulullah SAW pernah berkata bahwasanya seseorang tak wajib melaksanakan haji dengan adanya syarat sabil (kesehatan).

Hal ini juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam Surat Al-Baqarah ayat ke-185, yang membahas kemudahan dalam melakukan ibadah:

يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Artinya: “Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.”

Karena ibu hamil tak berkewajiban untuk bepergian ibadah ke Makkah maka dapat menunda ibadah haji atau umroh. Namun, jika usia kehamilan sudah masuk trimester kedua, ibu hamil masih diperbolehkan untuk beribadah haji maupun umroh asal sudah berkonsultasi dengan dokter kandungan terkait kesehatan diri dan janin. 

Dr. Hj. Sintha U dan Dr. H. Wawan dalam bukunya yang berjudul Kiat Sehat Berhaji dan Umroh menjelaskan bahwa pada usia trimester kedua, ibu hamil sudah berkurang dari rasa mual dan cepat kelelahannya sehingga risiko kontraksi hingga kelahiran prematur juga tidak terlalu besar. Namun, ibu hamil tetap perlu berhati-hati saat haji.

Syarat ibu hamil haji dan umrahSyarat ibu hamil haji dan umrah/ Foto: Dwi Rachmi/ HaiBunda

Bagaimana jika masih trimester satu? Bepergian jauh seperti umroh dan haji tidak disarankan, Bunda.  Pada usia kehamilan ini kondisi kesehatan ibu hamil masih sangat sensitif, gejala morning sickness masih berada di puncaknya. Apabila dipaksakan bepergian jauh, khawatirnya akan memperburuk kesehatan dan keamanan kandungan.

“Trimester pertama merupakan waktu yang sangat sensitif karena adanya risiko keguguran dini dan kehamilan di luar kandungan,” ujar Sintha dalam bukunya.

Pada kondisi yang rentan, ibu hamil sangat dianjurkan untuk banyak beristirahat dan menghindari aktivitas yang berat. Hal ini juga berlaku saat Bunda mengandung di usia kehamilan tua.

Ibu hamil dan surat dokter untuk penerbangan

Sejumlah maskapai penerbangan memerlukan surat dokter jika ibu hamil ingin melakukan penerbangan.

Sintha mengatakan bahwa beberapa maskapai penerbangan tidak mengizinkan penumpang ibu hamil dengan usia kehamilan lebih dari 36 minggu. Selain itu, ibu harus membawa surat dokter untuk usia kehamilan 28-36 minggu. 

Pelarangan tersebut bukan karena penerbangan berbahaya bagi janin, tetapi untuk menghindari terjadinya risiko seperti persalinan di dalam pesawat.

Tips sehat aman dan berhaji saat hamil

Ibu hamil akan melakukan perjalanan dengan menggunakan pesawat terbang dalam keberangkatan dan kepulangan ibadah haji dan umroh. 

Menurut penelitian, bepergian jauh dengan jauh dengan pesawat dinilai masih aman untuk ibu hamil dengan beberapa syarat, seperti usia kehamilan.  Agar ibu hamil menjalankan ibadah haji dan umroh dengan aman dan nyaman, baik untuk dirinya dan janin yang dikandungnya, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan:

  1. Menyiapkan vitamin dan obat-obatan yang menunjang kesehatan diri dan kandungan.
  2. Berkonsultasi kesehatan dan janin dengan dokter sebelum bepergian jauh.
  3. Memperhatikan ketersediaan dan keadaan sarana dan prasarana medis di perjalanan dan Tanah Suci.
  4. Membawa catatan medis untuk berjaga-jaga apabila nantinya dibutuhkan.
  5. Menghindari aktivitas yang terlalu memberatkan dan melelahkan tubuh.
  6. Minum banyak cairan untuk menghindari dehidrasi.
  7. Rutin melakukan peregangan secara berkala untuk menghindari rasa pegal.
  8. Mengonsumsi makanan dengan nutrisi seimbang sesuai dengan kebutuhan tubuh.
  9. Menghindari aktivitas begadang, dan berusaha untuk beristirahat secukupnya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda