Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

9 Makanan yang Tidak Boleh Dimakan Penderita Miom

Melly Febrida   |   HaiBunda

Selasa, 28 May 2024 10:05 WIB

Ilustrasi Ibu Hamil Makan Buah
9 Makanan yang Tidak Boleh Dimakan Penderita Miom/Foto: iStockphoto/Getty Images/AsiaVision
Daftar Isi
Jakarta -

Miom atau fibroid rahim bisa disebabkan banyak hal, belum ada yang tahu pasti penyebabnya. Namun, kemungkinan besar faktor genetik dan hormon terlibat dalam hal ini. Bunda yang memiliki miom juga perlu memperhatikan apa yang dikonsumsi, karena ada sejumlah makanan yang tidak boleh dimakan penderita miom.

Miom atau fibroid rahim adalah pertumbuhan otot dan jaringan yang terbentuk di dalam atau di dinding rahim. Pertumbuhan ini biasanya jinak atau tidak bersifat kanker, dan merupakan tumor non-kanker yang paling umum terjadi pada perempuan.

Sejumlah perempuan yang memiliki miom mengalami gejala seperti nyeri dan perdarahan vagina yang berat dan tidak teratur. Terkadang, beberapa perempuan tidak bergejala dan tidak menyadari bahwa dirinya mengidap miom. Perawatan untuk miom biasanya bergantung pada gejala yang dialami.

Penyebab miom saat hamil

Mengutip laman Fibroid, ibu hamil juga dapat mengalami miom. Ukuran miom selama kehamilan bisa bertambah. Sebagian besar pertumbuhan ini terjadi dari darah yang mengalir ke rahim dikombinasikan dengan tuntutan ekstra yang dibebankan pada tubuh saat hamil. Pertumbuhan miom selama kehamilan ini dapat membuat ibu hamil merasa tidak nyaman, merasa tertekan, atau nyeri.

Fibroid bisa berukuran sekecil kismis atau sebesar jeruk bali. Fibroid yang besar atau kumpulan fibroid dapat mengubah bentuk rahim, memberikan tekanan pada kandung kemih atau usus, atau menyulitkan janin untuk berubah menjadi presentasi kepala.

Penyebab miom saat hamil belum diketahui pastinya, namun penyedia layanan kesehatan yakin hormon estrogen dan progesteron berperan. 

Melansir laman Clevenald Clinic, kebanyakan fibroid terjadi pada orang usia reproduksi. Penelitian menunjukkan bahwa fibroid cenderung tumbuh ketika kadar hormon tinggi (seperti saat hamil) dan menyusut saat kadar hormon rendah (seperti saat transisi menuju menopause).

Seringkali, fibroid yang terdeteksi selama kehamilan sudah ada sebelumnya, namun baru ditemukan selama kehamilan. Apabila Bunda didiagnosis menderita fibroid saat hamil, penting untuk memantau pertumbuhan fibroid karena ukurannya dapat bertambah besar karena hormon kehamilan. Sekitar sepertiga dari fibroid rahim bisa tumbuh pada trimester pertama.

Laman Baby Center menuliskan, fibroid dapat tumbuh lebih besar ketika kadar estrogen dan progesteron tinggi selama kehamilan. Ini karena dipengaruhi oleh hormon-hormon tersebut. 

Ketika perempuan mendekati masa menopause dan hormon-hormon ini menurun, fibroid dapat menyusut atau berhenti tumbuh. Fibroid juga bisa bersifat genetik, dan beberapa perempuan yang memiliki riwayat keluarga menderita fibroid berpeluang lebih tinggi untuk mendapatkannya.

Ilustrasi Ibu Hamil MakanIlustrasi Ibu Hamil Makan/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Mykola Sosiukin

Daftar makanan yang tidak boleh dimakan penderita miom

Apabila Bunda berusaha mengelola fibroid dan mempertahankan atau mengecilkan ukurannya dapat dengan cara menyeimbangkan hormon secara alami. Pola makan dapat berpengaruh kuat pada kadar hormon.

Untuk hasil terbaik dalam menangani fibroid  atau miom, beberapa makanan ini sebaiknya dihindari dilansir dari laman Houston Fibroid.

  1. Daging olahan tinggi lemak : daging olahan berwarna merah diketahui mengandung banyak hormon tambahan, terutama estrogen.
  2. Produk susu tinggi lemak: Produk susu konvensional mengandung steroid, hormon, dan bahan kimia tingkat tinggi lainnya yang mendorong inflasi.

  3. Makanan tinggi garam: makanan yang sangat asin berdampak buruk pada hati, yang merupakan organ yang paling bertanggung jawab untuk membuang racun dan menyeimbangkan hormon.

  4. Karbohidrat halus: makanan putih seperti pasta, roti putih, nasi putih, kue, dan kue kering diketahui dapat mengubah kadar estrogen, sehingga menyebabkan ukuran fibroid membesar. Sereal kotak, keripik kentang, dan apa pun yang mengandung sirup jagung juga dapat menimbulkan masalah, karena meningkatkan kadar gula darah, memicu tubuh memproduksi lebih banyak insulin.

  5. Makanan yang mengandung Monosodium Glutamat (MSG): Fakta ini belum pasti, namun beberapa bukti mengaitkan penambah rasa pada makanan dengan obesitas dan penambahan berat badan. Dan, karena obesitas mengganggu kadar hormon, hal ini dapat meningkatkan risiko fibroid.

  6. Kedelai:. kedelai mengandung fitoestrogen. Ini adalah senyawa yang bertindak seperti estrogen dalam tubuh. Meskipun hal ini mungkin berguna jika  melawan kadar estrogen yang rendah, hal ini merupakan tantangan terhadap fibroid. Itu karena kadar estrogen yang tinggi tampaknya meningkatkan pertumbuhan fibroid. Ditambah lagi, penelitian baru mengungkapkan pola makan yang banyak mengandung kedelai dapat mengurangi kesuburan perempuan, memicu pubertas dini, dan berdampak pada perkembangan janin. Karenanya, cobalah membatasi asupan kedelai meskipun risiko fibroid rendah.

  7. Gula Rafinasi: konsumsi gula yang tinggi dapat menyebabkan peradangan dan penambahan berat badan; ada hubungan antara penambahan berat badan dan ketidakseimbangan hormon.

  8. Kafein: terlalu banyak kafein memberi tekanan tambahan pada hati, sehingga membuat organ tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

  9. Alkohol:  konsumsi alkohol berlebihan dapat menyebabkan peradangan pada tubuh dan penurunan fungsi kekebalan tubuh. Mengurangi atau menghilangkan alkohol dapat membantu meningkatkan keseimbangan hormon yang sehat.

Pilihan makanan yang baik untuk penderita miom

Menurut studi baru di Nutrients, ilmu pengetahuan mengungkapkan bahwa makanan dapat membantu mengurangi risiko miom atau mengelola gejala miom. Bahkan sejumlah makanan dapat membantu meningkatkan kesehatan secara umum sambil membantu mengendalikan fibroid:

  1. Makanan untuk fibroid
  2. Makanan organik
  3. Makanan berserat tinggi, termasuk sayuran seperti brokoli
  4. Sayuran berdaun hijau
  5. Makanan kaya beta-karoten, seperti wortel dan ubi jalar. Ini juga dapat membantu meningkatkan kesuburan, sesuatu yang dapat dipengaruhi oleh pertumbuhan fibroid.
  6. Makanan tinggi zat besi seperti daging sapi dan kacang-kacangan yang diberi makan rumput
  7. Biji rami
  8. biji gandum
  9. Biji-bijian utuh
  10. Jeruk seperti apel dan jeruk. Studi menunjukkan bahwa perempuan yang makan dua atau lebih porsi buah jeruk setiap hari menurunkan risiko fibroid.
  11. Berry, kiwi, dan nanas
  12. Makanan kaya asam lemak omega-3, seperti ikan
  13. Teh hijau
  14. Suplemen juga dapat membantu mengecilkan atau mempertahankan ukuran fibroid. Vitex, minyak ikan, dan B-kompleks adalah beberapa suplemen yang dikenal dapat menciptakan keseimbangan hormon yang lebih baik. Selain itu, asam lemak dalam minyak ikan dapat membantu melawan peradangan yang dapat menyebabkan pertumbuhan fibroid. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda