
kehamilan
Perlukah USG Setelah Operasi Caesar? Simak Aturan Kontrol Setelah Melahirkan
HaiBunda
Jumat, 07 Jun 2024 22:00 WIB

Daftar Isi
Pemeriksaan ultrasonografi (USG) dapat dilakukan setelah melahirkan. Dari pemeriksaan ini, Bunda bisa mengetahui kondisi rahim.
USG terutama setelah operasi caesar, memang dibutuhkan bila Bunda menjalani proses melahirkan yang rumit. Misalnya, terdapat komplikasi persalinan yang mengancam jiwa.
Menurut ulasan di jurnal yang diterbitkan di Donald School Journal of Ultrasound in Obstetrics and Gynecology tahun 2012, komplikasi persalinan yang melibatkan rahim terjadi pada sekitar 8 hingga 10 persen kasus. Beberapa komplikasi ini seperti perdarahan pasca persalinan, sepsis nifas, dan tromboemboli panggul septik, masih menjadi kondisi yang berpotensi mengancam jiwa. Selain itu, ada pula komplikasi seperti plasenta akreta.
Nah, dampak komplikasi tersebut dapat diamati setelah persalinan dengan pemeriksaan USG. Melalui USG, dokter juga dapat mendiagnosis beberapa kondisi lainnya, seperti lesi vaskular, yang dapat menyebabkan perdarahan postpartum. Jadi, setiap kali terjadi komplikasi nifas, dokter kandungan tak perlu ragu lagi untuk menggunakan USG.
Bicara soal komplikasi persalinan, masalah plasenta seperti plasenta akreta bisa menjadi salah satu alasan Bunda melakukan USG setelah operasi caesar. Dalam ulasan di laman American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) dijelaskan bahwa risiko plasenta previa dapat meningkat pada perempuan yang melahirkan caesar.
Perlu diketahui, plasenta akreta merupakan kondisi kehamilan serius yang terjadi ketika plasenta tumbuh terlalu dalam ke dinding rahim. Kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan yang serius dan sering terjadi pada perempuan yang pernah melahirkan caesar. Plasenta previa yang terjadi saat hamil bisa menjadi faktor risiko plasenta akreta.
"Spektrum plasenta akreta terjadi pada 3 persen perempuan yang didiagnosis plasenta previa dan belum pernah melahirkan caesar sebelumnya. Pada kondisi plasenta previa dan satu atau lebih riwayat persalinan caesar, risiko spektrum plasenta akreta meningkat drastis," tulis ACOG dalam laman resminya.
USG untuk deteksi cacat bekas luka operasi caesar
Pemeriksaan USG juga bisa dilakukan untuk mendetekesi cacat luka bekas operasi caesar. Dilansir laman Jammu Scans, cacat bekas luka operasi caesar terjadi pada 19 persen perempuan.
Cacat bekas luka operasi berupa kantong yang terbentuk di lapisan rahim. Kantong yang disebut ceruk rahim ini berkembang ketika sayatan operasi caesar tidak kunjung sembuh, Bunda.
Pemeriksaan pencitraan dengan USG merupakan cara paling efektif untuk mendiagnosis cacar bekas luka caesar. USG bisa membantu dokter dalam mengevaluasi ketebalan bekas luka. Sementara itu, waktu terbaik untuk melakukan USG adalah tepat setelah siklus haid karena darah sudah tidak lagi keluar.
Keamanan USG setelah operasi caesar
Menurut ulasan jurnal di 20th World Congress on Ultrasound in Obstetrics and Gynecology, pemeriksaan USG uterus pada awal setelah operasi caeesar sering kali tidak dapat dilakukan, karena nyeri tekan pada dinding perut anterior dan ukuran rahim postpartum.
Meski begitu, pemeriksaan USG tetap dapat dilakukan pada semua pasien dengan teknik yang tepat. Bunda mungkin merasakan sedikit ketidaknyamanan saat melakukan pemeriksaan ini. Pastikan untuk berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum tindakan dilakukan.
![]() |
Kontrol setelah melahirkan
Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi, Dr. Diana Ramos, di laman ACOG menjelaskan bahwa kontrol setelah melahirkan dengan dokter kandungan adalah hal penting untuk memastikan Bunda tetap sehat. Setelah pulih secara fisik, Bunda juga bisa bicara dengan dokter untuk mengatasi rasa cemas dan kelelahan.
"Pemeriksaan pasca persalinan memberikan kesempatan kepada dokter kandungan dan ibu untuk mengatasi masalah sejak dini," ujar Ramos.
"Pemeriksaan dapat memberikan gambaran lengkap tentang kesehatan fisik, mental, dan emosional. Dokter juga perlu melakukan pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan panggul, untuk memastikan kondisi ibu telah pulih dengan baik sejak melahirkan," sambungnya.
Secara khusus, kontrol setelah melahirkan juga bisa mencegah masalah kesehatan di masa depan. Misalnya, Bunda mengidap tekanan darah tinggi saat hamil, maka dokter perlu menilai ada tidaknya risiko terkena penyakit jantung di kemudian hari. Hal yang sama juga berlaku untuk Bunda yang mengalami diabetes gestasional.
Selama pemeriksaan, dokter kandungan harus menjelaskan jenis perawatan berkelanjutan yang mungkin diperlukan untuk masalah medis apa pun, termasuk perlu atau tidaknya USG, serta konsultasi lanjutan ke ahli profesional lainnya.
Waktu ideal kontrol ke dokter setelah melahirkan
ACOG menyarankan agar ibu baru berkonsultasi dengan dokter kandungannya beberapa kali selama 12 minggu setelah kelahiran. Pemeriksaan pertama harus dilakukan dalam waktu 3 minggu.
Jika Bunda mengalami komplikasi atau masalah kesehatan, sebaiknya memeriksakan diri lebih awal, yakni 3 hingga 10 hari setelah melahirkan. Kemudian, kunjungan tambahan dapat dijadwalkan sesuai kebutuhan, atau sebelum pemeriksaan terakhir sekitar 12 minggu setelah melahirkan.
Sebelum pulang ke rumah dan kontrol ke dokter, Bunda jangan lupa untuk aktif bertanya. Tanyakan pada dokter soal nyeri yang dirasakan di luka bekas operasi atau perubahan lainnya. Selain itu, tanyakan juga cara merawat luka bekas operasi secara mandiri di rumah.
Ingat ya, kontrol ke dokter sangat penting setelah menjalani operasi caesar. Jangan sampai Bunda terkena komplikasi karena melewatkan jadwal kontrol.
"Jangan lewatkan pemeriksaan pasca persalinan. Ibu mungkin merasa punya alasan untuk melewatkannya, atau merasa baik-baik saja sehingga tidak memerlukannya. Namun, mencari perawatan tetap menjadi hal yang penting," ungkap Ramos.
Tips perawatan setelah operasi caesar
Area di sekitar bekas luka operasi biasanya akan terasa nyeri selama beberapa hari pertama. Menjaga kebersihan area ini sangat penting untuk mencegah infeksi.
Selain itu, ada beberapa hal lain yang dapat dilakukan untuk mempercepat masa pemulihan pasca operasi caesar. Berikut tipsnya:
- Konsumsi makanan tinggi protein seperti ikan gabus dan putih telur.
- Hindari menggosok area bekas sayatan dengan air dan sabun.
- Hindari menggunakan pakaian yang ketat setelah melahirkan.
- Konsumsi obat pereda nyeri untuk mengurangi rasa tidak nyaman yang dirasakan di area bekas operasi.
- Banyak minum cairan agar tetap terhidrasi dan menjaga suplai ASI.
- Hindari melakukan aktivitas berat setelah melahirkan, seperti mengangkat beban berat dan naik turun tangga.
- Hindari makanan tertentu yang dapat memicu masalah di saluran cerna, seperti makanan pedas dan berminyak.
Demikian perawatan pasca persalinan yang dapat Bunda lakukan dan anjuran melakukan USG pada kondisi tertentu setelah operasi caesar. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/ank)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
USG Kehamilan Trimester 3: Waktu Ideal, Hal yang Perlu Ditanyakan & Detail yang Akan Terlihat

Kehamilan
Bunda Hamil Disarankan USG Transvaginal? Simak Waktu Paling Tepat

Kehamilan
Kelebihan USG 4 Dimensi, Dapat Mendiagnosis Kondisi Jantung Janin

Kehamilan
Bumil Jangan Bingung, Begini Cara Membaca Hasil USG

Kehamilan
Seberapa Akurat USG Bisa Mendeteksi Cacat Janin di Kandungan?


5 Foto
Kehamilan
2 Kali Keguguran, Intip 5 Potret Kebahagiaan Ashilla Zee Eks Blink Melahirkan Anak Pertama
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda