
kehamilan
Seberapa Penting Laparoskopi untuk Program Hamil? Ketahui Prosedur dan Manfaatnya
HaiBunda
Kamis, 06 Jun 2024 12:25 WIB

Daftar Isi
Sebelum program hamil, Bunda dapat menjalani beberapa pemeriksaan kesuburan. Salah satunya adalah laparoskopi.
Laparoskopi merupakan salah satu tindakan medis yang sering digunakan untuk mengevalluasi sistem reproduksi perempuan. Prosedur medis ini juga dapat membantu dokter mendiagnosis penyebab infertilitas atau masalah kesuburan.
Apa itu laparoskopi?
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), laparoskopi adalah suatu prosedur pembedaan dengan membuat sayatan kecil. Bedah laparoskopi terkadang disebut 'bedah invasif minimal.'
"Laparoskopi berbeda dengan operasi terbuka yang panjang sayatan pada kulitnya bisa mencapai beberapa inci," tulis ACOG dalam laman resminya.
Sementara itu dalam ulasan di laman Johns Hopkins Medicine dijelaskan bahwa tindakan laparoskopi dilakukan untuk memeriksa organ-organ di dalam perut, serta organ panggul perempuan. Laparoskopi pun dapat digunakan untuk mengambil sampel jaringan kecil untuk biopsi, Bunda.
Prosedur laparoskopi
ACOG memaparkan, bedah laparoskopi menggunakan alat khusus yang disebut laparoskopi. Laparoskopi adalah alat panjang dan ramping yang dimasukkan ke dalam perut melalui sayatan kecil. Alat ini dilengkapi kamera yang memungkinkan dokter melihat organ perut dan panggul di layar.
Jika suatu masalah perlu diperbaiki, maka instrumen lain dapat digunakan. Instrumen ini biasanya dimasukkan melalui sayatan kecil tambahan di perut atau terkadang dapat dimasukkan melalui sayatan tunggal yang sama.
Laparoskopi untuk program hamil
Laparoskopi untuk program hamil berkaitan dengan diagnosis penyebab infertilitas atau masalah kesuburan. Melalui prosedur ini, dokter busa mengetahui kondisi rahim Bunda.
"Jika prosedur ini merupakan bagian dari tes kesuburan, maka dokter akan mengevaluasi struktur reproduksi, termasuk ovarium, saluran tuba, dan rahim," kata Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi, Valinda Riggins Nwadike, MD, MPH, dilansir Medical News Today.
Untuk mengetahui seberapa penting laparoskopi untuk mendiagnosis masalah kesuburan, Bunda dapat membicarakannya dengan dokter. Pada kondisi tak kunjung punya momongan, tindakan ini bisa dilakukan.
![]() |
Masalah kesuburan yang dapat didiagnosis laparoskopi
Laparoskopi dapat membantu dokter mendiagnosis berbagai kondisi yang dapat memengaruhi kesuburan seperti:
1. Endometriosis
Jika Bunda memiliki tanda dan gejala endometriosis dan pemberian obat tidak membantu, laparoskopi mungkin disarankan. Laparoskopi digunakan untuk melihat ke dalam panggul. Jika ditemukan jaringan endometriosis, sering kali jaringan tersebut dapat diangkat melalui prosedur yang sama.
2. Fibroid
Fibroid adalah pertumbuhan yang terbentuk di dalam dinding rahim atau di luar rahim. Sebagian besar fibroid bersifat jinak (bukan kanker), namun sangat sedikit yang bersifat ganas (kanker). Fibroid dapat menyebabkan nyeri atau perdarahan hebat. Laparoskopi terkadang dapat digunakan untuk mengangkatnya.
3. Kista ovarium
Beberapa wanita memiliki kista yang berkembang di ovarium. Kista seringkali hilang tanpa pengobatan. Namun jika tidak, dokter kandungan mungkin akan menyarankan agar pengangkatannya dilakukan dengan laparoskopi.
4. Gangguan panggul
Tindakan laparoskopi juga dapat digunakan untuk mengobati pelvic organ prolapse (POP) atau prolaps panggul. Perlu diketahui, prolaps panggul tidak secara langsung berdampak pada kesuburan. Tetapi, ini bisa berdampak tidak langsung pada keberhasilan pengobatan kesuburan.
5. Saluran tuba yang rusak atau tersumbat
Saluran tuba yang rusak atau tersumbat merupakan penyebab umum infertilitas pada perempuan. Jika saluran tuba tersumbat, maka jalur sperma untuk mencapai sel telur, serta jalur kembali ke rahim untuk sel telur yang telah dibuahi, akan terhambat.
Laparoskopi juga bisa membantu bila perempuan mengalami infertilitas yang tidak diketahui penyebabnya (unexplained infertility). Kondisi ini didiagnosis ketika hasil tes diagnostik lainnya normal, namun perempuan tersebut masih belum bisa hamil.
"Dengan memeriksa organ reproduksi, dokter mungkin dapat mengidentifikasi kondisi yang menghambat pembuahan dan tidak terdeteksi," ujar Nwadike.
Di masa lalu, laparoskopi merupakan alat diagnostik standar untuk perempuan yang mengalami unexplained infertility. Namun, seiring dengan meningkatnya perkembangan teknologi reproduksi, dokter biasanya merekomendasikan in vitro fertilization (IVF) atau program bayi tabung sebelum melakukan laparoskopi.
Namun, dokter mungkin akan merekomendasikan tindakan ini bila dirasa dapat membantu. Pastikan untuk mendiskusikan prosedur laparoskopi bila dokter merekomendasikannya ya, Bunda.
Manfaat laparoskopi
Laparoskopi memiliki banyak manfaat dalam mendiagnosis penyebab infertilitas. Beberapa manfaat ini seperti:
- Rasa sakit setelah operasi laparoskopi lebih sedikit dibandingkan setelah operasi perut terbuka, yang melibatkan sayatan lebih besar, rawat inap lebih lama, dan waktu pemulihan lebih lama.
- Pemulihan dari operasi laparoskopi umumnya lebih cepat dibandingkan pemulihan dari operasi perut terbuka. Sayatan kecil yang digunakan memungkinkan Bunda sembuh lebih cepat dan memiliki bekas luka yang lebih kecil.
- Risiko infeksi juga lebih rendah dibandingkan dengan operasi terbuka.
Risiko laparoskopi
Bila ada manfaat, maka ada pula risiko dari laparoskopi, Bunda. Laparoskopi biasanya membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan operasi terbuka.
Menurut ACOG, semakin lama waktu anastesi, maka risiko komplikasi semakin meningkat. Terkadang, komplikasi tidak langsung muncul, namun terjadi beberapa hari hingga minggu setelah operasi.
Berikut beberapa risiko dari laparoskopi yang perlu diwaspadai:
- Perdarahan atau hernia di lokasi sayatan
- Perdarahan di dalam tubuh (internal bleeding)
- Infeksi
- Kerusakan pada pembuluh darah atau organ lain, seperti lambung, usus, kandung kemih, atau ureter
Pada kasus yang jarang terjadi, tindakan laparoskopi dapat beralih ke operasi terbuka. Hal ini biasanya dilakukan ketika dokter menemukan sesuatu seperti kanker yang besar dan infeksi.
Demikian penjelasan mengenai laparoskopi untuk program hamil. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/ank)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Bisakah Bunda Cepat Hamil Setelah Menstruasi?

Kehamilan
17 Makanan Bantu Tingkatkan Kesuburan saat Jalani Program Hamil

Kehamilan
Alasan Wanita Harus Hindari Alkohol Sebelum Memulai Program Hamil

Kehamilan
10 Persiapan Sebelum Jalani Program Hamil

Kehamilan
Saat Program Hamil, Dukungan untuk Suami Juga Penting Diberikan


10 Foto
Kehamilan
10 Bunda Seleb Pernah Gagal Program Bayi Tabung, Ada yang Mencoba Enam Kali
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda