Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Cerita Larissa Chou Melahirkan Anak Kedua, Harus Transfusi Darah 3 Kantong karena Ini..

Alysa Audriani   |   HaiBunda

Selasa, 25 Jun 2024 21:40 WIB

Yusuf Putra Larissa Chou
Cerita Larissa Chou Melahirkan Anak Kedua, Harus Transfusi Darah 3 Kantong karena Ini/Foto: Instagram: @larissachou

Larissa Chou baru saja membagikan kabar bahagia atas kelahiran anaknya yang kedua. Anaknya yang berjenis kelamin perempuan ini ia dapatkan melalui pernikahannya dengan Ikram Rosadi, Bunda. Keduanya pun memberi nama Si Kecil yaitu Alesha Alifa Habatillah Rosadi.

Saat ini, tentu Larissa Chou sedang melalui proses pemulihan pasca melahirkan. Kendati demikian, ia sempat merasakan kendala tertentu sebelum dirinya menyambut kelahiran sang anak lho.

Lantas, apa kendala yang dialami oleh Larissa Chou menjelang masa persalinannya? Simak terus informasinya. 

Harus lakukan transfusi darah 

Melalui fitur story pada akun Instagram pribadinya, Larissa Chou berbagi cerita tentang pengalamannya saat menjelang persalinan. Bunda yang satu ini mengaku sempat mengalami sedikit kendala yang membuatnya harus menunda melahirkan. 

Ternyata, hal ini dialami oleh Larissa Chou karena ia harus melakukan transfusi darah. Tak hanya itu, jumlah darah yang harus melalui proses transfusi darah tersebut cukup banyak hingga mencapai tiga kantong lho. 

“Dari awal masuk rs sampe ditunda lahiran nya karena aku harus transfusi darah,” ujar Larissa dalam akun Instagram @larissachou. 

“Aku kemarin harus transfusi darah 3 labuh kantong,” tambahnya. 

Perlu Bunda ketahui bahwa ibu hamil yang harus melakukan transfusi darah sebelum melahirkan tentunya memiliki alasan tertentu. Bagi Larissa sendiri, ia memang tidak rutin dalam mengonsumsi vitamin. Sehingga, hal ini mempengaruhi kondisi kehamilannya.

Tak hanya itu, terkadang Larissa juga mengonsumsi makanan dalam jumlah yang sedikit. Padahal, ibu hamil tentu memerlukan nutrisi yang cukup agar janinnya pun memiliki gizi yang terpenuhi. 

Maka dari itu, Larissa juga memberikan pesan bagi para ibu hamil di luar sana untuk tidak meniru kesalahan yang telah ia buat selama kehamilannya. 

“Pelajaran banget vitamin ga boleh skip, makan harus banyak, Kalian juga yak yang lagi hamil jangan sepelein 2 hal itu,” tutur perempuan kelahiran Cirebon tersebut. 

Ditemani oleh sang anak menjelang persalinan

Tentu, masa menjelang persalinan dapat membuat ibu hamil merasa cemas ataupun tegang. Terlebih, bila sebelumnya harus melakukan transfusi darah seperti Larissa Chou. Namun, beruntung bagi Larissa karena ia ditemani oleh sang anak. 

Menurut Larissa, ia bersyukur bahwa anak pertamanya yaitu Yusuf dapat bersikap pengertian kepada sang Bunda. Anak sulungnya tersebut pun tidak rewel selama berada di kamar rawat inap.

Meski begitu, Si Kecil yang memiliki nama lengkap Muhammad Yusuf Alvin Ramadhan ini sempat mengalami sakit saat menunggu Bundanya di rumah sakit. Hal ini dikatakan sendiri oleh Larissa yang mengungkapkan bahwa Yusuf demam selama satu malam.

Namun demikian, ia bersyukur karena Yusuf hanya mengalami demam sebentar saja dan dapat kembali sehat keesokan harinya. 

“Yusuf ada..cuman ga keluar kamar sama sekali pinter banget ga rewel..,” kata Larissa Chou. 

“Sempet demam 1 malam tapi besok nya langsung fit lagi Masya Allah,” sambungnya. 

Mungkin, memberikan adik bagi Si Kecil dapat menimbulkan rasa khawatir tersendiri bagi Bunda. Pasalnya, Bunda bisa saja merasa nantinya anak akan merasa cemburu dengan kehadiran sang adik.

Maka dari itu, Larissa Chou juga berupaya untuk memberikan pemahaman bagi Yusuf akan kondisi yang tengah ia alami dan perubahan apa yang akan dihadapi oleh Yusuf nantinya. 

“Terus terusan juga Dikasih pemahaman terus terkait ada nya adik baru biar anak ga ngerasa terasingkan dan iri....” tambah Bunda yang kini memiliki dua anak tersebut.

Bunda, itulah kisah Larissa Chou yang sempat harus melakukan transfusi darah sebelum melahirkan anak kedua. 

Lantas, pola makan seperti apa yang penting untuk diterapkan oleh ibu hamil dalam menjaga kesehatan diri dan janin? Ketahui pada halaman berikutnya ya.

   

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


KANDUNGAN NUTRISI UNTUK JAGA KESEHATAN IBU HAMIL DAN JANIN

Makan berserat ibu hamil

Foto: Getty Images/varniccha kajai

Nutrisi penting agar kehamilan sehat hingga persalinan

Supaya perjalanan kehamilan Bunda berjalan lancar hingga persalinan, ada beberapa nutrisi penting yang perlu Bunda konsumsi, yakni:

1. Protein

Sejak awal kehamilan, kebutuhan protein ibu hamil meningkat sebanyak 15 hingga 20 persen. Protein merupakan blok bangunan yang penting bagi otot, tulang, jaringan ikat, serta organ tubuh internal ibu hamil. Selain itu, protein juga membantu untuk pertumbuhan janin yang sehat.

Pada umumnya, terdapat berbagai makanan yang termasuk protein kelas satu. Hal ini meliputi daging, unggas, ikan, telur, dan produk susu. Namun, tak semua makanan yang tinggi protein memiliki nilai gizi yang sama. 

Perlu diketahui bahwa terdapat beberapa makanan protein yang memiliki lemak lebih tinggi. Selain itu, beberapa protein justru memiliki vitamin dan mineral tambahan. Maka dari itu, pastikan ibu hamil  selektif dalam memilih jenis makanan protein ya. 

Banner Kesalahan Ortu pada Anak Lelaki

2. Karbohidrat

Saat hamil, Bunda juga perlu mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah yang cukup. Pasalnya, karbohidrat tersebut merupakan sumber energi yang baik. Karbohidrat sendiri juga memiliki dua jenis, yaitu karbohidrat sederhana dan kompleks. 

Karbohidrat sederhana dapat ditemukan dalam kue, biskuit, dan minuman bersoda manis yang tinggi gula dan sedikit nilai gizinya. Bila mengonsumsinya, Bunda dapat merasakan ledakan energi karena diserap dengan cepat, namun energi tersebut juga hanya bertahan dalam waktu yang sebentar. 

Sementara itu, karbohidrat kompleks ditemukan dalam makanan bertepung seperti pasta, roti gandum, nasi merah, kentang, dan kacang-kacangan. Karbohidrats kompleks ini baik bagi pola makan karena dapat melepaskan energi secara lambat dan stabil.

3. Lemak

Tentu, ibu hamil memang harus membatasi asupan lemak. Namun demikian, jangan membatasi lemak sepenuhnya ya. Sebab, lemak memiliki nilai gizi yang berfungsi untuk membantu membangun sel dalam tubuh dan memasok vitamin penting yang dibutuhkan bayi yang sedang tumbuh.

Pada dasarnya, lemak makanan terbagi lagi menjadi lemak jenuh yang kurang sehat, yang berasal dari sumber hewani, dan lemak tak jenuh yang lebih sehat, bersumber dari minyak nabati dan ikan, yang penting untuk perkembangan sistem saraf bayi.

"Biasanya, makanan yang digoreng dan daging berlemak serta produk daging seperti sosis dan kue kering mengandung lemak jenuh yang tidak sehat. Makan terlalu banyak, Anda akan menumpuk berat badan ekstra serta mendorong penumpukan timbunan lemak di lapisan pembuluh darah Anda, yang meningkatkan risiko penyakit jantung di kemudian hari," ujar Lesley Regan, Profesor Obstetri dan Ginekologi, dikutip dari Your Pregnancy Week by Week.

4. Produk susu

Tahukah Bunda? Produk susu memiliki kandungan yang seimbang antara protein, lemak, kalsium, dan vitamin A, B dan D lho. Tentunya, hal ini akan sangat membantu kehamilan. Akan tetapi pastikan untuk memilih produk susu yang rendah lemak agar kalori yang masuk ke dalam tubuh tidak berlebihan ya. 

5. Vitamin

Tak dapat dipungkiri, berbagai jenis vitamin memang sangat penting untuk kesehatan ibu hamil dan janin. Vitamin A, C, dan E merupakan antioksidan yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari efek merusak dari radikal bebas ataupun produk kimia. 

Sementara itu, vitamin B dan vitamin C tidak disimpan oleh tubuh. Maka dari itu, Bunda perlu memastikan bahwa tubuh memiliki vitamin tersebut dengan jumlah yang cukup selama hamil.

6. Mineral

Terakhir, penting bagi ibu hamil untuk memiliki mineral yang cukup dalam pola makan sehari-hari. Mineral yang paling penting ini meliputi zat besi, kalsium, dan seng. Pasalnya, mineral tersebut dapat memberikan kontribusi penting pada cara tubuh kita berfungsi.

Namun demikian, mineral juga tidak dapat disintesis oleh tubuh. Maka dari itu, ibu hamil harus mendapatkannya melalui konsumsi dari makanan.

"Kadar zat besi dan kalsium yang tinggi sangat penting selama kehamilan, karena mereka membantu mendukung pertumbuhan bayi," tutur Lesley Regan.

Itulah kandungan nutrisi yang diperlukan oleh ibu hamil dan janin tetap sehat selama kehamilan. Semoga bermanfaat. 

Saksikan juga video tentang dampak bila ibu hamil kekurangan asam folat:

[Gambas:Video Haibunda]




(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda