HaiBunda

KEHAMILAN

Ketahui Posisi Rahim yang Normal dan Dampaknya pada Kehamilan

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Sabtu, 13 Jul 2024 10:50 WIB
Ketahui Posisi Rahim yang Normal dan Dampaknya pada Kehamilan/Foto: iStockphoto/Getty Images/PonyWang
Jakarta -

Sebagai perempuan, kita perlu mengenal tubuh kita, salah satunya rahim. Dalam sistem reproduksi, rahim memiliki peranan penting. Dari siklus menstruasi, kesuburan, hingga kehamilan. Rahim berfungsi atas tiga hal penting tersebut.

Mengingat rahim sangat penting dalam sistem reproduksi, mungkin Bunda memiliki pertanyaan dalam hati, apakah rahim saya sudah normal? Di mana dan bagaimana posisinya yang normal dalam tubuh?

Pertanyaan-pertanyaan tentang rahim tersebut akan dibahas dalam artikel kali ini. Untuk itu, simak penjelasannya, ya Bunda!


Mengenal posisi rahim 

Dikutip dari laman Cleveland Clinic, rahim adalah organ berbentuk buah pir dalam sistem reproduksi perempuan. Di sinilah sel telur yang telah dibuahi ditanamkan selama kehamilan dan tempat bayi berkembang hingga lahir. Di samping itu, rahim juga bertanggung jawab atas siklus menstruasi.

Rahim memainkan peran penting dalam kesehatan dan fungsi reproduksi. Tiga pekerjaan utama rahim adalah:

  • Kehamilan: Rahim meregang sebagai tempat bayi tumbuh kembang selama kehamilan. Rahim juga dapat berkontraksi untuk membantu mendorong bayi  keluar dari vagina.
  • Kesuburan: Rahim adalah tempat sel telur yang telah dibuahi ditanamkan selama pembuahan dan tempat bayi tumbuh.
  • Siklus menstruasi: Lapisan rahim adalah tempat asal darah dan jaringan selama menstruasi.

Lantas, di mana posisi rahim dalam tubuh kita? Seperti apa yang normal?

Mengetahui posisi rahim normal atau tidak

Biasanya, rahim adalah organ berbentuk buah pir yang terletak horizontal di atas kandung kemih dan miring ke depan pada leher rahim, mengarah ke perut. Posisi rahim normal ini disebut posisi anteverted.

Bagaimana bentuk rahim normal di USG? Jika ditinjau dari anatominya, lokasi anatomi yang tepat dari rahim bervariasi sesuai dengan derajat distensi kandung kemih. Pada rahim dewasa normal, dapat digambarkan sebagai anteversi terhadap vagina. Dengan demikian, rahim biasanya terletak tepat di posterosuperior kandung kemih, dan di anterior rektum.

Namun, rahim yang anteverted hanya dapat ditemukan pada 50 persen perempuan, sedangkan populasi perempuan lainnya mempunyai posisi rahim yang berbeda.

Jenis-jenis letak posisi rahim

Jika wanita tidak memiliki rahim anteverted,  mereka mungkin memiliki:

1. Rahim terbalik (reverted)

Dilansir MedicineNet, rahim terbalik maksudnya rahim mungkin vertikal sejajar dengan bidang vagina dan terletak miring ke arah tulang ekor, yang terjadi pada seperempat wanita. Jika dilihat pada gambar anatomi, rahim anteverted atau normal 'menghadap' ke kanan, sementara rahim terbalik itu sebaliknya, ke arah kiri. Dalam kebanyakan kasus rahim yang terbalik, ovarium dan saluran tuba juga terbalik.

Umumnya, rahim yang miring tidak menimbulkan gejala apa pun pada sebagian besar perempuan. Namun, pada beberapa kasus, rahim yang terbalik dapat menyebabkan gejala berikut:

  • Nyeri saat berhubungan seks
  • Nyeri haid

2. Antefleksi

Posisi rahim antefleksi mungkin sangat miring pada leher rahim di daerah perut. Wanita dengan rahim antefleksi mungkin mengalami peningkatan tekanan di daerah panggul. Komplikasi lain dari rahim yang antefleksi mungkin termasuk:

  • Nyeri saat berhubungan seksual
  • Nyeri saat menstruasi
  • Kesulitan memasukkan tampon
  • Peningkatan kemungkinan infeksi saluran kemih
  • Perut bagian bawah menonjol

3. Retrofleksi

Posisi rahim mungkin sangat miring ke belakang, menyebabkan ketegangan ekstrem pada ligamen dan tekanan parah pada punggung bawah. Komplikasi rahim yang mengalami retrofleksi mungkin termasuk:

  • Nyeri pada vagina dan punggung bawah saat berhubungan seksual.
  • Nyeri saat menstruasi.
  • Kesulitan memasukkan tampon.
  • Infeksi saluran kemih yang sering terjadi.
  • Inkontinensia ringan (kehilangan sebagian kandung kemih).
  • Tonjolan perut bagian bawah.

Dampak posisi rahim pada peluang kehamilan

Mungkin Bunda juga bertanya-tanya, kalau hamil rahim terletak di perut sebelah mana? Apakah ada posisi berdampak pada peluang kehamilan? Jawabannya tidak, Bunda. Posisi rahim sama sekali tidak berdampak pada kemampuan untuk hamil atau seberapa cepat  hamil.

Faktanya, sangat sedikit karakteristik anatomi yang mempengaruhi kemampuan  untuk hamil. Masalah tersebut bisa berupa jaringan parut di rahim , yang mungkin disebabkan oleh infeksi panggul sebelumnya, atau jaringan parut di sekitar saluran tuba .

Bagaimana dengan rahim terbalik? Dilansir Healthline, memiliki rahim yang terbalik biasanya tidak mempengaruhi kelangsungan kehamilan. Rahim yang terbalik dapat menimbulkan lebih banyak tekanan pada kandung kemih selama trimester pertama. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan inkontinensia atau kesulitan buang air kecil. Hal ini juga dapat menyebabkan sakit punggung bagi beberapa perempuan.

Rahim mungkin juga lebih sulit dilihat melalui USG sampai mulai membesar seiring kehamilan. Dokter mungkin perlu menggunakan USG transvaginal selama trimester pertama untuk melihat perkembangan kehamilan.

Rahim akan membesar dan lurus menjelang akhir trimester pertama, biasanya antara minggu ke 10 dan 12. Hal ini akan menyebabkan rahim terangkat keluar dari panggul dan tidak lagi miring ke belakang. Kadang-kadang, rahim tidak mampu untuk tidak melakukan perubahan ini. Terkadang hal ini disebabkan oleh perlengketan yang membuat rahim tetap menempel di panggul.

Jika rahim tidak bergeser ke depan, risiko keguguran bisa meningkat. Ini dikenal sebagai rahim yang terkurung, dan ini jarang terjadi. Jika diketahui sejak dini, rahim yang terkurung dapat diperbaiki, sehingga mengurangi atau menghilangkan risiko keguguran.

Apakah bisa hamil dengan posisi rahim terbalik atau miring bisa hamil?

Ya, wanita bisa hamil dengan rahim yang miring. Sekitar 20 hingga 25 persen wanita memiliki rahim yang terbalik, Bunda.

Posisi rahim tidak memengaruhi kemampuan sperma mencapai sel telur. Namun, posisi rahim yang miring sangat parah dapat mengganggu kemampuan sperma untuk membuahi sel telur. 

Selain itu, rahim yang miring tidak mempersulit persalinan. Ini karena terkadang, kehamilan bisa menyebabkan rahim miring ke belakang.

Rahim yang terbalik biasanya tidak mempengaruhi kemampuan wanita untuk hamil. Kondisi ini terkadang dikaitkan dengan diagnosis lain yang mungkin memengaruhi potensi kesuburan. Ini termasuk:

  • Endometriosis
  • Penyakit radang panggul (PID)
  • Fibroid

Endometriosis dan fibroid sering kali dapat diobati atau diperbaiki melalui prosedur bedah kecil. Jika didiagnosis sejak dini, PID seringkali dapat diobati dengan antibiotik. Jika diperlukan, perawatan infertilitas, seperti inseminasi intrauterin (IUI) atau fertilisasi in vitro (IVF), dapat membantu perempuan dengan diagnosis jenis ini mencapai kehamilan.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Tips untuk Mempercepat Kontraksi Asli, Persalinan Jadi Lancar Bun

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Joanna Alexandra Ajak Kekasih Ketemu Orang Tua & Quality Time Bareng Anak

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Ternyata Pola Tidur Anak Bisa Ungkap Kepribadiannya Sejak Dini

Parenting Nadhifa Fitrina

Turun 227 Kg, Artis Reality Show Ini Ungkap Perjalanan Dietnya

Mom's Life Annisa Karnesyia

Kenangan Bubun Nitip ASI malah Jadi Basi

Komik Bunda Tim HaiBunda

Saatnya Jadi Robeli, Manfaatkan Promo Spesial Transmart Full Day Sale hingga 25%

Mom's Life Tim HaiBunda

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Bukan Putri Diana, Ternyata Ini Gaun Pengantin Termahal di Keluarga Kerajaan Inggris

Saatnya Jadi Robeli, Manfaatkan Promo Spesial Transmart Full Day Sale hingga 25%

Ternyata Pola Tidur Anak Bisa Ungkap Kepribadiannya Sejak Dini

Turun 227 Kg, Artis Reality Show Ini Ungkap Perjalanan Dietnya

Pemerintah Jadikan 18 Agustus 2025 Libur Nasional, Ajak Warga Lomba 17-an!

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK