Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

5 Jenis KB untuk Pria Beserta Keunggulan dan Kekurangannya

Melly Febrida   |   HaiBunda

Jumat, 12 Jul 2024 10:40 WIB

Ilustrasi Suami Istri
5 Jenis KB untuk Pria Beserta Keunggulan dan Kekurangannya/Foto: Getty Images/iStockphoto/Panupong Piewkleng
Daftar Isi
Jakarta -

Alat kontrasepsi biasanya digunakan pada perempuan untuk mengendalikan angka kelahiran. Namun, ada juga alat KB untuk pria. Ketahui keunggulan dan keuntungan dari tiap jenis KB untuk pria.

Kontrasepsi bertujuan mencegah kehamilan. Kehamilan bisa terjadi jika sperma pria mencapai salah satu sel telur (ovum). Mengutip NHS, kontrasepsi ini bekerja dengan cara:

  • Memisahkan sel telur dengan sperma.
  • Menghentikan produksi sel telur.
  • Menghentikan bergabungnya sperma dan sel telur yang menempel pada lapisan rahim.

5 Jenis KB untuk pria

Matthew Wosnitzer, MD, ahli bedah mengatakan bahwa tubuh pria menghasilkan sekitar 7 juta sperma per hari. "Tujuan utama KB pada pria adalah untuk mencegah sperma mencapai dan membuahi sel telur pasangan perempuannya," kata Wosnitzer dilansir dari laman Very Well Health.

Wosnitzer menjelaskan, kontrasepsi untuk pria yang paling terkenal adalah kondom dan vasektomi. Namun, ada beberapa jenis KB pria lainnya dalam perkembangan.

1. Kondom

Kondom ini menjadi metode penghalang sekali pakai yang 98 persen efektif mencegah kehamilan bila digunakan dengan sempurna.  Penggunaan kondom pada pria mudah. Cukup dengan mengenakannya untuk menutupi penis sebagai penghalang fisik agar sperma yang dikeluarkan tidak masuk ke dalam vagina.

Kelebihan kondom dapat menjadi perlindungan terbaik terhadap penyakit menular seksual (IMS), dapat digunakan sesuai sebebasnya, dan tak berpengaruh pada hormon.

Kekurangannya  kondom bisa robek atau lepas saat berhubungan seks jika tidak digunakan dengan benar, serta menimbulkan reaksi alergi bagi sebagian orang.

2. Vasektomi

Vasektomi adalah prosedur permanen yang hampir 100 persen efektif, meskipun dibutuhkan waktu sekitar dua bulan hingga hasilnya terlihat. Prosedur pembedahan ini juga dikenal sebagai sterilisasi pria.

Dokter melalui pembedahan akan menutup vas deferens, yakni tabung yang menjadi jalur datangnya sperma dari testis. Cara ini dapat mencegah pelepasan sperma, namun tidak memengaruhi ejakulasi. "Vasektomi bekerja dengan memutus pasokan sperma ke air mani secara permanen," ujar Wosnitzer.

Sepert diketahui, semen merupakan cairan putih yang keluar dari penis saat pria ejakulasi. Sperma merupakan salah satu komponen air mani yang mengandung sel reproduksi pria. Tanpa sperma, sel telur tidak dapat dibuahi.

Kelebihan vasektomi adalah permanen, lebih murah daripada ligasi tuba, hampir 100 persen efektif.

Sedangkan kekurangan yakni memerlukan pembedahan, tidak langsung efektif, dan mungkin tidak dapat dikembalikan seperti semula.

3. Suntik testosteron

Suntik testosteron dapat berfungsi sebagai kontrasepsi pria, dengan mengurangi hormon luteinizing (LH) dan hormon perangsang folikel (FSH) dari kelenjar pituitari otak. Cara ini mengurangi produksi sperma di testis.

Karena produksi sperma berkurang, sperma memiliki kesempatan yang lebih kecil untuk mencapai dan membuahi sel telur. Jika sperma tidak mencapai sel telur,  peluang untuk hamil berkurang.

Kelebihan suntik hormon adalah dapat meningkatkan kadar testosteron pada individu yang mengalami defisiensi hormon. Sedangkan kekurangannya dapat mengalami perubahan hasrat seksual, munculnya jerawat, pertumbuhan rambut berlebihan.

4. Senggama terputus

Metode senggama terputus (coitus interuptus) terjadi ketika pria melakukan ejakulasi di luar vagina untuk mencegah kehamilan. Tujuan dari metode ini untuk mencegah sperma memasuki vagina.

Dilansir Mayoclinic, metode senggama terputus untuk pengendalian kelahiran memerlukan pengendalian diri. Meski begitu, metode ini bukanlah bentuk kontrasepsi yang efektif. 

Kelebihan metode senggama terputus ini bisa sangat efektif dalam mencegah kehamilan jika dilakukan secara tepat. Selain itu pasangan suami istri (pasutri) tidak memerlukan alat kontrasepsi, dan tidak memengaruhi hormon.

Kekurangannya adalah sperma bisa masuk ke vagina jika penarikannya tidak tepat waktu atau jika cairan pra-ejakulasi mengandung sperma. Selain itu, senggama terputus tidak memberikan perlindungan dari infeksi menular seksual.

5. Suntik KB pria

Suntik KB untuk pria belum dirilis resmi di Indonesia. Namun, suntik KB untuk pria telah dipatenkan dengan nama Reversible Inhibition of Sperm Under Guidance atau RISUG. Pakar berpendapat bahwa KB suntik untuk pria ini cukup efektif dalam mencegah kehamilan.

Setelah mendapat anestesi lokal, RISUG menggunakan gel polimer yang disuntikkan ke vas deferens (dua saluran yang membawa sperma dari testis ke penis). Gel bermuatan positif ini menempel pada dinding bagian dalam vas deferens.

Ketika sperma bermuatan negatif mengalir melalui vas deferens, gel tersebut merusak kepala dan ekornya, sehingga membuatnya tidak subur.

Suntik KB pria ini merupakan kontrasepsi pria non-hormonal jangka panjang sebagai alternatif vasektomi. Ini berarti, suntik KB pria memiliki kelebihan tidak memiliki kandungan hormon, dapat dihentikan,dan bekerja efektif mencapai 10 tahun pemakaian.

Sementara kekurangannya dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa efek samping RISUG yang paling sering dilaporkan adalah pembengkakan skrotum. Sekitar 83% laki-laki menjadi tidak subur dalam waktu satu bulan, dan sekitar 17 persen dalam waktu tiga sampai enam bulan.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda