Obat ciprofloxacin merupakan jenis antibiotik yang bisa mengobati infeksi bakteri. Obat ini dijual di apotek dan penggunaannya harus dengan resep dokter, Bunda.

Lantas, bolehkah ibu hamil minum ciprofloxacin? Apakah ada efek sampingnya ya?

Apa itu ciprofloxacin?

Ciprofloxacin adalah jenis antibiotik fluoroquinolone. Obat ini digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi bakteri. Dikutip dari laman NHS, ciprofloxacin tersedia dalam bentuk tablet, cairan yang diminum, dan obat tetes untuk telinga dan mata.

Ciprofloxacin juga dapat diberikan melalui suntikan yang biasanya dilakukan di rumah sakit. Obat ini hanya dapat diberikan dengan resep dokter, Bunda.

Manfaat Ciprofloxacin

Manfaat utama ciprofloxacin adalah mengobati infeksi bakteri. Dilansir laman Web MD, berikut jenis infeksi yang dapat diobati dengan ciprofloxacin:

• Infeksi saluran kemih (ISK)
• Infeksi prostat
• Infeksi paru-paru, misalnya bronkitis dan pneumonia
• Infeksi sinus
• Infeksi telinga
• Infeksi mata dan konjungtivitis
• Infeksi kulit
• Infeksi tulang dan sendi
• Infeksi perut
• Diare menular
• Demam tifoid
• Infeksi gonore tertentu
• Infeksi antraks tertentu
• Infeksi yang tidak dapat diobati dengan antibiotik lain

Ciprofloxacin juga dapat digunakan untuk mencegah seseorang terkena meningitis bila diketahui ada kontak dengan pengidapnya.

"Ciprofloxacin mungkin tidak cocok untuk beberapa infeksi atau tergantung pada kuman yang menyebabkan infeksi. Bakteri di beberapa lokasi infeksi juga mungkin telah mengembangkan resistensi terhadap ciprofloxacin, sehingga penggunaan obat ini menjadi kurang efektif," kata anggota American College of Clinical Pharmacy, Joshua Conrad, PharmD.

"Ciprofloxacin juga dapat digunakan untuk kondisi lain yang ditentukan oleh penyedia layanan kesehatan atau dokter," sambungnya.

Efek Samping Ciprofloxacin

Sama seperti kebanyakan obat, konsumsi ciprofloxacin juga dapat menimbulkan efek samping, Bunda. Berikut beberapa efek sampingnya yang paling umum:

• Mual dan muntah
• Diare
• Perubahan hasil tes fungsi hati
• Ruam kulit
• Infeksi jamur
• Hidung dan tenggorokan bengkak
• Sakit kepala
• Sering merasa ingin buang air kecil (BAK)
• Bintik putih pada permukaan mata
• Kemerahan atau rasa tidak nyaman di mata
• Rasa tidak enak di mulut

Beberapa orang yang mengonsumsi ciprofloxacin bisa mengalami efek serius, seperti:

• Kerusakan saraf yang disebut neuropati perifer dengan gejala nyeri, mati rasa atau kesemutan di lengan, tangan, tungkai, dan kaki.
• Menimbulkan efek mental, seperti menyebabkan gelisah, halusinasi, paranoia, dan keinginan untuk menyakiti diri sendiri.
• Kejang yang ditandai dengan kejang, gemetar, dan kekakuan di lengan dan kaki.
• Reaksi alergi yang parah dengan tanda jantung berdebar, demam, muncul masalah pernapasan, mual dan muntah, serta ruam kulit.
• Kerusakan hati yang ditandai dengan mual dan muntah, sakit perut, demam, dan utine berwarna gelap.
• Aneurisma dan diseksi aorta dengan gejala sakit perut dan nyeri punggung.
• Sensitivitas terhadap sinar Matahari.

Bolehkah ibu hamil minum ciprofloxacin?

Penggunaan ciprofloxacin selama kehamilan sebaiknya dikonsultasikan ke dokter ya, Bunda. Menurut ulasan di Drugs, obat ini tidak boleh digunakan selama kehamilan kecuali manfaatnya lebih besar daripada risikonya terhadap ibu dan janin.

"Tidak diketahui apa dan bagaimana ciprofloxacin dapat memengaruhi kehamilan atau membahayakan janin yang belum lahir," ujar Conrad.

Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengetahui efek samping obat ini pada kehamilan. Misalnya, studi yang diterbitkan di BJOG: An International Journal of Obstetrics & Gynaecology tahun 2022 tidak menunjukkan hubungan antara keguguran dan paparan ciprofloxacin di 22 minggu pertama kehamilan, termasuk malformasi mayor dan paparannya selama trimester pertama.

Ciprofloxacin masuk dalam kategori B3 Badan Pengawas Obat dari Australia atau Therapeutic Goods Administration (TGA). Menurut TGA, obat ini hanya dikonsumsi sebagian kecil ibu hamil dan perempuan usia subur, tanpa diamati efek berbahaya langsung dan tidak langsungnya. Sejauh ini, penelitian pada hewan menunjukkan adanya bukti peningkatan kejadian kerusakan janin.

Sementara menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan dari Amerika Serikat atau Food and Drug Administration (FDA), obat ciprofloxacin masuk dalam kategori C. Penelitian pada hewan menunjukkan efek buruk pada janin, namun belum ada studi yang memadai dan terkontrol pada manusia.

Adakah kondisi ibu hamil yang dilarang minum ciprofloxacin?

Sejauh ini, tidak diketahui secara pasti kondisi ibu hamil yang dianjurkan atau dilarang minum ciprofloxacin. Penggunaan ciprofloxacin saat hamil perlu dikonsultasikan ke dokter untuk memastikan manfaatnya, Bunda.

Secara umum, ciprofloxacin tidak dapat diberikan pada seseorang yang memiliki alargi terhadap jenis obat ini. Penggunaan obat juga tidak boleh sembarangan dicampur dengan obat lain. Obat ini dapat menimbulkan efek samping bila berinteraksi dengan jenis obat atau suplemen tertentu.

Selain alergi, Bunda dengan myasthenia gravis yang mengalami kelemahan otot dan kerusakan saraf (neuropati perifer) juga merupakan kontraindikasi ciprofloxacin.

Dosis dan aturan pakai

Dosis dan aturan penggunaan ciprofloxacin selama kehamilan akan ditentukan oleh dokter masing-masing. Secara umum, dosis ciprofloxacin untuk dewasa adalah 100 sampai 1000 miligram (mg) per hari, tergantung dari penyebab sakitnya.

Demikian penjelasan terkait ciprofloxacin dan keamanan konsumsi pada ibu hamil. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!