Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

rekomendasi-produk

10 Rekomendasi Obat Demam untuk Ibu Hamil yang Aman

Melly Febrida   |   HaiBunda

Senin, 01 Apr 2024 17:05 WIB

ilustrasi hamil minum obat
10 Rekomendasi Obat Demam untuk Ibu Hamil yang Aman/Foto: Getty Images/Satoshi-K
Daftar Isi
Jakarta -

Demam saat hamil itu serba salah ya Bunda. Mau minum obat yang biasanya dikonsumsi sebelum hamil takutnya tidak aman. Untuk itu, ibu hamil perlu berkonsultasi dulu ke dokter sehingga diresepkan obat yang aman. Ada beberapa rekomendasi obat demam untuk ibu hamil yang dianggap aman.

Cheryl Axelrod, M.D., seorang Ob-gyn bersertifikat mengatakan demam sebenarnya merupakan respons normal terhadap infeksi. Dan ibu hamil bisa juga tertular penyakit yang menyebabkan demam. 

"Suhu lebih dari 38 derajat Celcius dianggap demam," kata Axelrod dilansir Baby Center. Demam paling tidak mengkhawatirkan jika suhunya rendah, di bawah 38,3 derajat Celcius dan hanya berlangsung sebentar.

Penyebab demam pada ibu hamil

Demam saat hamil bisa disebabkan hal yang sama ketika Bunda saat tidak hamil dilansir dari What to Expect:

1. Common cold atau flu

Ibu hamil lebih mungkin terinfeksi virus yang umum seperti pilek karena common cold atau selesma. Jennifer Leighdon Wu, Dokter Spesialis Kebidanan/Ginekolog bersertifikat mengatakan, ini karena sistem kekebalan ibu hamil mengalami perubahan untuk melindungi janinnya.

Yang dianggap asing oleh tubuh ibu hamil agar ditolak. Akibatnya, ibu hamil lebih sering pilek dan ini bukan kabar baik untuk Bunda yang memiliki sinus.

2. Influenza

Common cold dan influenza disebabkan virus yang berbeda ya Bunda. Common cold dapat disebabkan oleh sejumlah virus sedangkan influenza disebabkan virus influenza. Karena itu ibu hamil sangat penting untuk vaksinasi influenza. 

Perubahan sistem kekebalan tubuh selama kehamilan dapat meningkatkan Bunda lebih berisiko terkena influenza. Jika Bunda demam ringan mungkin disebabkan virus ringan seperti common cold. Namun demam tinggi bisa merupakan gejala influenza. Selain demam, ibu hamil yang terinfeksi influenza mungkin mengalami gejala lain seperti nyeri tubuh dan menggigil.

3. Infeksi bakteri

Infeksi bakter juga dapat menyebabkan demam. Misalnya saja infeksi saluran kemih (ISK), infeksi ginjal, atau radang tenggorokan. Ini mungkin memerlukan antibiotik.

4. Listeriosis

Kemungkinan ibu hamil tertular listeriosis sangat rendah, tapi ibu hamil lebih berisiko tertular. Karenanya, ibu hamil sebaiknya menghindari makan daging mentah, ikan, dan keju yang tidak dipasteurisasi untuk menghindari paparan bakteri listeria selama kehamilan, yang juga dapat menyebabkan demam tinggi.

Ibu hamil sepuluh kali lebih mungkin tertular listeriosis dibandingkan populasi umum.

5. COVID-19

Virus COVID-19 masih ada di sekitar kita dan bisa menularkan ibu hamil. Demam bisa menjadi gejala COVID-19, penyakit yang disebabkan virus corona baru. Jika Bunda merasa terpapar COVID-19, segera hubungi dokter untuk melakukan pemeriksaan karena ibu hamil berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi penyakit ini.

Bahaya demam saat hamil 

Demam saat hamil bisa berbahaya pada bayi, tapi biasanya tidak. Sebanyak 20 persen perempuan hamil di AS mengalami demam setidaknya satu kali selama kehamilannya, dan sebagian besar memiliki bayi yang sehat. 

Namun beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara demam saat hamil dan:

  1. Cacat tabung saraf (NTD)
  2. Keguguran
  3. Kelainan jantung bawaan
  4. Cacat dinding perut
  5. Celah mulut

"Beberapa peneliti berpendapat bahwa risiko menjadi lebih tinggi bila demam tidak diobati. Yang lain menyimpulkan bahwa mengonsumsi asam folat dengan dosis harian yang direkomendasikan (400 mcg) sebelum dan selama kehamilan mengurangi risiko NTD akibat demam selama kehamilan," jelas Axelrod.

Tapi, tidak semua penelitian mendukungnya. Sebuah penelitian di Denmark terhadap lebih dari 77.000 ibu hamil dan anak-anak yang lahir antara tahun 1996 dan 2002 menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara demam ibu hamil dan risiko cacat lahir.

Bagaimana jika demam terjadi di awal kehamilan? Axelrod bilang demam di awal kehamilan bisa lebih berbahaya ketimbang pada kehamilan selanjutnya. Ini karena struktur janin masih dalam tahap pembentukan. 

"Demam pada awal kehamilan meningkatkan risiko bayi Anda mengalami cacat tabung saraf (NTD) seperti spina bifida, anencephaly, dan encephalocele," ujarnya. 

Hal tersebut karena tabung saraf, yang membentuk sumsum tulang belakang bayi, berkembang pada enam minggu pertama kehamilan. Setelah tabung saraf ditutup, pada awal minggu keenam, bayi tidak lagi rentan terhadap NTD yang disebabkan demam.

Karenanya, perempuan yang demam sebelum atau selama awal kehamilan memiliki kemungkinan lebih besar melahirkan bayi dengan NTD dibandingkan perempuan yang tidak mengalami demam.  "Dan perempuan yang mengalami demam dan tidak mengonsumsi 400 mcg asam folat setiap hari memiliki risiko tertinggi melahirkan bayi dengan NTD," kata Axelrod.

Namun Axelrod meyakinkan meski ibu hamil demam, risiko terkena NTD ini rendah. Terutama jika ibu hamil  mengonsumsi vitamin prenatal setiap hari yang mengandung setidaknya 400 mcg asam folat. 

"Skrining rutin NTD dilakukan pada trimester kedua dengan tes darah dan USG," katanya.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan jurnal Pediatrics, khususnya berhubungan dengan demam pada trimester pertama, dengan berbagai cacat lahir menyebutkan bahwa para ahli mengingatkan perlu mempertimbangkan faktor seperti sumber demam, tingkat keparahan, frekuensi, dan pengobatan apa pun saat mengevaluasi risiko apa pun.

10 Rekomendasi obat demam untuk Ibu hamil yang aman

Obat terbaik untuk menurunkan demam saat hamil adalah asetaminofen. Obat ini selain membuat ibu hamil juga akan menurunkan suhu tubuh. Ini dapat mengurangi risiko pada bayi. Sebaiknya konsumsi asetaminofen untuk menurunkan demam sesegera mungkin.

Namun, sebelum mengonsumsi obat apa pun saat hamil, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter tentang obat-obatan yang aman selama kehamilan. Jangan mengonsumsi lebih dari dosis yang dianjurkan dan jumlah total harian yang tertera pada label. 

Mengonsumsi asetaminofen terlalu banyak dapat berdampak buruk ke liver Bunda maupun bayi. 

Berikut beberapa merek paracetamol yang aman dikonsumsi ibu hamil yang demam.

1. Panadol

Panadol mengandung Paracetamon yang dapat meredakan sakit kepala, sakit gigi, sakit pada otot, nyeri yang mengganggu, serta menurunkan demam. Ada berbagai varian Panadol namun yang mengandung paracetamol yang berwarna. Bunda dapat memperolehnya dengan harga mulai dari Rp15.000 per strip isi 10 tablet.

2. Sanmol

Obat yang mengandung paracetamol ini termasuk yang  direkomendasikan untuk Ibu hamil dan menyusui. Sanmol dapat membantu menurunkan demam serta rasa nyeri baik itu nyeri punggung, sakit kepala, sakit gigi, atau nyeri karena haid. Bunda dapat membelinya dengan harga mulai dari Rp3.000 isi 4 tablet. 

3. Dumin 

Dumin juga obat penurun demam yang aman untuk ibu hamil dan menyusui. Dalam 1 tablet Dumin mengandung 500 mg paracetamol. Obat ini dijual mulai dari Rp10.000 per blister isi 10 tablet.

4. Biogesic

Biogesic aman untuk Ibu hamil dan menyusui. Dalam satu tablet mengandung 500 mg paracetamol. Harganya mulai dari Rp2.300 per strip isi 4 tablet.

5. Rodemol

Rodemol mengandung 500 mg paracetamol per tabletnya. Obat ini aman untuk Ibu hamil dan menyusui.Obat ini dapat membantu menurunkan demam dan nyeri di tubuh. Harganya mulai dari Rp10.000 per strip isi 10 tablet.

6. Farmadol

Farmadol mengandung 500 mg paracetamol di tiap tabletnya. Obat ini dapat membantu menurunkan demam, meredakan sakit kepala, serta mengatasi nyeri otot hingga sendi. Obat ini tergolong aman digunakan Ibu hamil dan menyusui. Bunda dapat membelinya dengan harganya mulai dari Rp5.600 per strip isi 10 tablet.

7. Pyrexin

Pyrexin mengandung 500 mg paracetamol per tabletnya. Obat ini dapat membantu menurunkan demam, mengatasi sakit kepala dan gigi, serta meredakan nyeri dari ringan hingga sedang. Pyrexin aman untuk Ibu hamil dan menyusui. Harga jual obat ini mulai dari Rp4.200 per strip isi 10 tablet. 

8. Hufagesic

Pada obat ini terkandung 500 mg paracetamol per tabletnya. Hufagesic bisa menurunkan demam, serta meredakan nyeri, seperti nyeri kepala dan gigi. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet dan sirup. Harganya mulai dari Rp4.000 per strip isi 10 tablet.

9. Sumagesic

Kandungan paracetamol dalam per tabletnya 600 mg. Obat ini untuk meredakan nyeri dan demam, serta bisa untuk mengatasi reumatik serta osteoarthritis. Ibu hamil dan menyusui dapat mengonsumsi Sumagesic dengan dosis tertentu sesuai saran dokter. Bunda dapat membelinya dengan harganya mulai dari Rp3.000 per strip isi 4 tablet

10. Itamol

Itamol aman digunakan untuk Ibu hamil dan menyusui. Dalam tiap tabletnya mengandung 500 mg paracetamol. Obat ini dapat membantu menurunkan demam, serta nyeri (nyeri otot, sakit kepala dan sakit gigi). Obat ini dijual dengan harga mulai dari Rp4.500 isi 10 tablet.

Cara menurunkan demam secara alami yang aman untuk Ibu hamil

Selain minum obat, ada cara lain mengobati demam saat hamil agar dapat membantu menurunkan demam:

  1. Berbaringlah dan kompres dengan waslap dingin dan lembap di dahi.
  2. Mandi air hangat. Hindari menggunakan air dingin karena dapat menyebabkan Bunda menggigil dan menyebabkan lonjakan suhu. Air hangat bisa digunakan karena demam akan turun saat air menguap dari kulit.
  3. Minumlah banyak cairan agar tetap terhidrasi dan membantu mendinginkan tubuh dari dalam ke luar.
  4. Nyalakan kipas angin. Jangan sampai terkena langsung tiupan angin ke tubuh Bunda, karena bisa membuat kedinginan. Sebaliknya, atur ke pengaturan rendah dan biarkan udara bersirkulasi di sekitar Bunda.
  5. Kenakan satu lapis pakaian tipis. Jika kedinginan, bungkus diri dengan selimut tipis sampai Bunda cukup hangat untuk melepaskannya.
  6. Tetaplah di dalam ruangan dan di tempat yang sejuk.

Jenis makanan yang tidak boleh dimakan ibu hamil saat demam

Ibu hamil yang sedang demam sebaiknya menghindari makanan berlemak dan pedas karena sulit dicerna. Selain itu ada makanan lain yang tidak boleh dimakan saat demam seperti dilansir The Health Site:

  1. Makanan cepat saji dan minuman bersoda: Meskipun makanan cepat saji mengandung kolesterol tinggi, minuman dapat memicu batuk dan pilek.
  2. Produk susu: Produk susu dapat meningkatkan suhu tubuh. Jadi hindari meminumnya saat demam.
  3. Makanan kaya serat: Selama demam, hindari makan makanan seperti biji-bijian gandum dan sereal. Karena makanan membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna, sistem pencernaan Anda akan lelah dalam memecah molekul makanan.

Demikian Bunda, rekomendasi obat demam untuk ibu hamil yang aman. Semoga informasinya membantu ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda