Ragam Masalah Kesuburan Perempuan, Penyebab, dan Tandanya

Gangguan kesuburan atau infertilitas dapat dialami laki-laki dan perempuan. Infertilitas adalah ketidakmampuan pasangan untuk mendapatkan anak setelah satu tahun menikah atau berhubungan intim cukup rutin (2-3 kali per minggu) tanpa menggunakan alat kontrasepsi.

Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), diperkirakan 35 persen infertilitas atau gangguan kesuburan disebabkan oleh laki-laki, sedangkan sekitar 35 persen datang dari pihak perempuan, 10 persen kombinasi keduanya, dan sisanya berasal dari hal-hal yang tidak bisa dijelaskan atau unexplained infertility (pasangan suami istri dinyatakan baik-baik saja, tetapi belum juga diberikan keturunan).

Infertilitas dibagi menjadi dua, yakni:

1. Infertilitas primer: pasangan menikah yang belum memiliki anak sama sekali.
2. Infertilitas sekunder: pasangan menikah yang sudah memiliki anak, tetapi saat mencoba untuk memiliki anak kedua belum berhasil setelah lebih dari setahun mencoba.

Masalah kesuburan pada perempuan

Kesuburan pada perempuan dapat dipengaruhi oleh usia. Seiring bertambahnya usia, kemampuan seorang perempuan untuk dapat hamil anak menurun, Bunda.

Pada saat anak perempuan dilahirkan, ia memiliki sekitar 1,5-2 juta folikel. Kemudian saat masuk ke masa menstruasi, jumlah folikel akan turun menjadi 300-500 ribu, dan setelah usia 37 tahun, jumlahnya menurun secara signifikan, Bunda. Usia 37 tahun menjadi waktu yang kritis bagi perempuan untuk mendapatkan momongan.

Penyebab masalah kesuburan pada perempuan

Ada beberapa penyebab kesuburan pada perempuan. Berikut penyebabnya berdasarkan kategori:

1. Gangguan pada saluran tuba atau oklusi tuba.

Saluran tuba merupakan tempat pertemuan antara sel sperma dan sel telur. Tersumbatnya saluran tuba (oklusi tuba) merupakan masalah kesuburan, di mana sekitar 35 persen kasus menyebabkan perempuan sulit hamil.

Jika sumbatan di saluran tuba hanya terjadi pada satu sisi, maka masih memungkinkan perempuan untuk hamil secara natural. Namun, jika keduanya tersumbat, maka kehamilan secara alami tidak memungkinkan untuk terjadi.

Infeksi klamidia menjadi penyebab paling sering dari oklusi tuba. Penyebab lainnya juga dapat disebabkan oleh endometriosis pada tuba.

2. Gangguan ovulasi atau pematangan sel telur

Gangguan ovulasi ini banyak terjadi pada kasus Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS), di mana sel telur sangat banyak tetapi bentuknya kecil-kecil, sehingga sulit terjadi ovulasi atau disebut dengan gangguan pematangan telur. Pada kasus lain, gangguan ovulasi yang disebabkan karena cadangan sel telur yang berkurang juga dapat menyebabkan gangguan kesuburan

3. Endometriosis/kista cokelat

Salah satu yang dapat mengganggu kesuburan adalah endometriosis atau disebut kista cokelat. Kondisi ini merupakan pertumbuhan jaringan yang menyerupai dinding rahim di luar rahim.

4. Gangguan pada rahim

Beberapa gangguan pada rahim di antaranya polip dan mioma. Kedua kondisi ini juga dapat menyebabkan masalah kesuburan pada wanita.

Penyakit autoimun dapat sebabkan masalah kesuburan pada perempuan?

Gejala penyakit autoimun terkadang tidak khas dan pemeriksaannya juga tidak sederhana. Namun, penyakit autoimun memang dapat menjadi penyebab gangguan kesuburan, Bunda.

Salah satu kondisi gangguan kesuburan yang kerap dialami oleh pasien autoimun adalah keguguran berulang. Misalnya, embrio sudah berhasil menempel di rahim, tetapi kehamilan tidak dapat berlanjut. Pada pasien yang mengalami keguguran berulang lebih dari tiga kali, dokter biasanya akan merekomendasikan pemeriksaan autoimun.

Faktor risiko masalah kesuburan pada wanita

Berikut beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan pelung perempuan mengalami masalah kesuburan:

• Pola makan yang buruk
• Berat badan berlebih, obesitas, atau berat badan terlalu rendah
• Kebiasaan merokok atau minum alkohol
• Olahraga terlalu berlebihan atau tidak olahraga sama sekali
• Stres terlalu berat
• Kurang istirahat/kurang tidur
• Usia perempuan

Tanda-tanda masalah kesuburan perempuan

Tanda-tanda adanya masalah kesuburan akan tergantung pada masalah atau kondisi yang dialami perempuan. Berikut tanda-tandanya:

Tanda endometriosis

• Nyeri haid (dismenore) yang terjadi secara siklik atau berulang di setiap bulan sebelum dan saat haid
• Nyeri saat berhubungan intim
• Nyeri saat buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAK)

Tanda PCOS

Siklus haid yang tidak teratur, misalnya kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari (21-35 hari masih dianggap normal). Siklus haid tidak teratur dapat mengganggu kesuburan karena sulit menentukan masa ovulasi.

Tanda adanya gangguan di rahim (polip/miom)

• Haid lebih panjang, misalnya terjadi selama 14 hari selama beberapa bulan (normalnya sekitar 7 hari)
• Perdarahan di luar siklus haid

Ilustrasi Dokter dan Pasien/ Foto: Getty Images/iStockphoto/peakSTOCK

Pemeriksaan untuk mengetahui masalah kesuburan perempuan

Pemeriksaan awal untuk mendiagnosis masalah kesuburan adalah menanyakan gejala. Dokter akan melakukan wawancara detail ke pasien tentang gejala yang mengarah ke penyebab infertilitas.

Setelah wawancara, dokter akan melakukan pemeriksaan umum atau ginekologis. Kemudian, dilakukan pemeriksaan USG transvaginal. Dari pemeriksaan ini, dokter akan melihat kondisi rahim dan ovarium. Dokter juga bisa mengetahui ada atau tidaknya endometriosis, PCOS, polip, dan mioma.

Sementara untuk melihat kondisi saluran tuba, dokter dapat melakukan pemeriksaan histerosalpingografi (HSG). Pemeriksaan ini dilakukan pada hari ke-9 haid, di mana cairan kontras akan disemprotkan ke vagina, kemudian ke serviks, ke dalam rahim, dan ke dalam saluran tuba. Selanjutnya, dokter akan melihat hasilnya melalui foto rontgen.

Pilihan program hamil bagi perempuan dengan masalah kesuburan

Berikut ini beberapa pilihan program hamil bagi perempuan yang memiliki masalah kesuburan:

1. Konsepsi alami

Konsepsi alami dapat menjadi pilihan program hamil, tetapi tetap dengan konsultasi ke dokter. Biasanya, dokter akan memberikan obat untuk memperbesar sel telur atau menginduksi ovulasi. Melalui pengobatan, waktu ovulasi dapat ditentukan dan waktu untuk berhubungan seksual dapat diatur untuk meningkatkan peluang hamil.

2. Inseminasi intrauterin (IUI)

Inseminasi intrauterin (IUI) merupakan perawatan kesuburan di mana pembuahan tetap terjadi di dalam tubuh perempuan. Sperma akan dimasukkan ke dalam rahim di masa ovulasi menggunakan soft kateter. Sebelumnya, dilakukan terlebih dulu proses pencucian sperma untuk memilih sperma yang baik kecepatan dan bentuknya.

3. Bayi tabung

Bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) adalah prosedur tercanggih untuk meningkatkan peluang hamil. Dalam proses bayi tabung, sel telur dan sperma dipertemukan (proses pembuahan) di luar tubuh perempuan hingga menjadi embrio. Embrio yang terpilih akan dikembalikan ke dalam rahim agar dapat berkembang menjadi janin.

Makanan untuk kesuburan perempuan

Makanan yang sehat adalah kunci untuk meningkatkan peluang hamil dan mencegah masalah kesuburan. Sebelum program hamil, Bunda disarankan untuk mengonsumsi makanan sehat mengandung antioksidan, yang dapat menangkal radikal bebas.

Berikut beberapa pilihan makanan kaya antioksidan dan makanan sehat lain yang disarankan untuk menunjang kesuburan perempuan:

1. Sayuran berdaun hijau
2. Buah-buahan sejenis berry, buah naga, dan buah kiwi
3. Kacang-kacangan
4. Ikan bebas merkuri
5. Ayam jantan atau ayam kampung

Sejauh ini, tidak ada makanan tertentu yang dapat menyebabkan gangguan kesuburan. Namun, Bunda perlu memerhatikan asupan makanan tidak sehat, seperti junk food dan makanan olahan. Makanan semacam ini secara tak langsung dapat memengaruhi kesehatan, Bunda.

Sementara bagi Bunda yang didiagnosis PCOS, makanan tinggi gluten perlu dibatasi. Sebagai gantinya, Bunda dapat mengonsumsi makanan mengandung serat.

Tips program hamil untuk perempuan

1. Menjalani pola hidup sehat dengan menjaga berat badan, olahraga teratur (3-4 kali per minggu dengan durasi 1 jam), diet seimbang, tidak merokok, dan minum alkohol, serta menghindari stres.
2. Jika memang sudah merasakan keluhan seperti gangguan haid, segera konsultasikan ke dokter. Pemeriksaan USG dapat dilakukan untuk mengetahui penyebabnya.
3. Pasangan suami istri juga perlu konsultasi ke dokter jika sudah setahun tak kunjung hamil meski sudah berhubungan intim rutin tanpa alat kontrasepsi

Khusus bagi perempuan yang berusia lebih dari 37 tahun belum menikah atau sudah menikah tetapi tak kunjung hamil, disarankan untuk memeriksakan organ reproduksi ke dokter. Dokter dapat melakukan pemeriksaan untuk melihat cadangan sel telur melalui pemeriksaan darah dengan menilai anti mullerian hormone (AMH). Nilai normal AMH adalah 2,5 sampai 4,5.

Demikian penjelasan mengenai macam-macam gangguan kesuburan. Mulai dari gangguan pada saluran tuba atau oklusi tuba hingga rahim. Segera lakukan pemeriksaan ke dokter kandungan, jika setahun setelah menikah dan rutin berhubungan intim tetapi tak kunjung hamil.

Tak perlu khawatir, Bunda, karena gangguan kesuburan tidak selalu datang dari perempuan. Sekitar 35 persen penyebab kesuburan bisa dari faktor suami. Ajak pasangan juga untuk segera memeriksakan kesehatan ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!