Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Ibu Hamil Ingin Minum Kopi Susu, Amankah untuk Janin? Simak Penjelasan Pakar

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Kamis, 25 Jul 2024 22:10 WIB

Ibu hamil minum kopi susu
Ibu hamil minum kopi susu/ Foto: Getty Images/Antonio_Diaz
Daftar Isi

Saat hamil, mengidam makanan atau minuman bukan lagi hal baru. Kopi susu mungkin termasuk salah satunya. Seperti yang telah Bunda ketahui, kopi susu kini termasuk minuman yang paling digemari berbagai kalangan. Apakah Bunda penggemar kopi susu?

Kalau iya, mari kita bicara tentang kopi susu, apakah minuman ini termasuk minuman yang aman dikonsumsi ibu hamil? Ada kah efeknya pada janin?

Bagi Bunda yang ingin tahu jawabannya, dalam artikel ini, Bubun akan berbagi informasi mengenai konsumsi kopi susu saat hamil, tentang keamanan dan efeknya menurut pakar.

Bolehkah ibu hamil minum kopi susu?

Ya, Bunda tetap bisa menikmati secangkir kopi sesekali selama kehamilan. Namun, pastikan tidak mengonsumsi lebih dari 200 mg kafein dalam sehari. Artinya, ibu hamil dapat membuat hingga dua cangkir kopi instan atau satu cangkir kopi saring di rumah.

Bagaimana dengan kopi yang dibeli di luar? Menurut dietitian Sarah Schenker, kopi yang dibuat dari kopi bubuk atau dibeli dari kedai kopi bisa mengandung kafein yang jauh lebih tinggi. Kandungan kafeinnya juga berbeda-beda di setiap tempat. Kadar kafein dalam cappuccino dapat berkisar dari 70mg di coffeeshop A hingga 300mg di coffee shop lainnya. Jadi hati-hati, ya.

Berapa banyak kopi yang boleh diminum saat hamil? Jika Bunda membuat kopi di rumah, maka dapat meminum dua cangkir kopi instan atau satu cangkir kopi saring sebelum mencapai batas 200mg sehari. Demikian dikutip dari BabyCentre.

Efek kafein pada kehamilan

Menurut American Kehamilan Association (APA), terdapat efek samping konsumsi kafein pada ibu hamil dan janinnya. Berikut efek berikutnya.

Kafein adalah stimulan dan diuretik

Sebagai stimulan, kafein cenderung meningkatkan tekanan darah dan detak jantung seseorang. Kedua efek ini umumnya harus dihindari selama kehamilan. Kafein juga cenderung meningkatkan frekuensi buang air kecil sehingga menyebabkan penurunan kadar cairan tubuh dan mengakibatkan kemungkinan dehidrasi.

Kafein melintasi plasenta

Meskipun Bunda mungkin dapat dengan aman memproses asupan kafein sendiri, bayi tidak memiliki kemampuan yang sama karena metabolismenya masih dalam tahap pematangan. Bahkan kafein dalam jumlah kecil pun dapat menyebabkan perubahan pola tidur atau pola pergerakan normal bayi di tahap akhir kehamilan.

Ingat, karena kafein adalah stimulan, kafein dapat membuat Bunda dan bayi bisa begadang.

Risiko mengonsumsi terlalu banyak kafein selama kehamilan

Mengonsumsi terlalu banyak kafein selama kehamilan dapat meningkatkan risiko komplikasi, termasuk keguguran, lahir mati, berat badan lahir rendah, dan/atau melahirkan bayi yang kecil untuk usia kehamilannya.

Beberapa wanita merasa mereka menjadi lebih sensitif terhadap kafein selama kehamilan, dan melaporkan bahwa bahkan dalam jumlah kecil saja sudah membuat mereka merasa gelisah dan cemas.

Jangan lupa, waspada gula kopi susu

Minuman manis, termasuk kopi susu, juga harus dihindari jika ibu hamil menderita diabetes gestasional atau mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes gestasional. Itu karena diabetes gestasional dapat menyebabkan komplikasi bagi ibu hamil dan janinnya.

Janin dapat tumbuh terlalu besar, sehingga meningkatkan risiko kesulitan melahirkan. Ditambah lagi, bayi yang lebih besar mungkin kesulitan mengatur gula darahnya setelah lahir.

Diabetes gestasional juga meningkatkan risiko tekanan darah tinggi selama kehamilan dan menempatkan ibu hamil pada risiko terkena diabetes tipe 2 setelah melahirkan.

Dilansir Healthline, ada juga penelitian yang menunjukkan bahwa terlalu banyak gula, dapat berdampak pada kehamilan dan perkembangan bayi, bahkan setelah lahir:

  • Sebuah studi tahun 2012 menemukan bahwa minum lebih dari satu minuman yang dimaniskan dengan gula atau pemanis buatan sehari dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur.
  • Penelitian pada tahun 2018 menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi banyak gula, terutama dari minuman bersoda yang dimaniskan dengan gula, memiliki bayi yang tumbuh dengan kemampuan pemecahan masalah nonverbal dan memori verbal yang lebih buruk.
  • Hasil penelitian tahun 2017 menunjukkan bahwa minuman manis yang dikonsumsi saat hamil dapat memengaruhi peluang anak terkena asma pada usia 8 tahun.
  • Dan penelitian lain menunjukkan bahwa meminum minuman manis pada trimester kedua dapat mempengaruhi lemak tubuh anak di pertengahan masa kanak-kanak.

Minuman alternatif pengganti kafein untuk ibu hamil

Jika Bunda terbiasa minum beberapa cangkir kopi atau teh setiap hari, Bunda mungkin mengalami gejala penarikan diri saat berhenti. Hal ini dapat berupa sakit kepala, lekas marah, kelelahan, dan perasaan ‘gelisah’. Perlu diingat, gejala ini bersifat sementara, berlangsung hingga sekitar satu minggu, dan akan hilang.

Dikutip dari Pregnancy Baby Birth, Bunda bisa mengganti teh dan kopi dengan:

  • air biasa dengan potongan lemon atau jeruk nipis, tetapi perlu diingat bahwa asam dapat mempengaruhi enamel gigi dan menyebabkan kerusakan, jadi bilas mulut dengan air biasa setelah minum cairan asam
  • teh herbal, pastikan teh tersebut bebas kafein dan aman untuk ibu hamil
  • jus buah biasa atau jus buah yang diencerkan dengan air agar tidak terlalu manis
  • segelas susu

Demikian informasi mengenai keamanan kopi susu untuk ibu hamil, meskipun tidak berbahaya secara langsung pada janin sebaiknya batasi konsumsi kafein per harinya. Semoga informasinya membantu.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda