HaiBunda

KEHAMILAN

6 Kandungan Nutrisi yang Bisa Bantu Tingkatkan Kecerdasan Janin di Kandungan

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Sabtu, 27 Jul 2024 21:50 WIB
Nutrisi untuk kecerdasan janin/ Foto: Getty Images/vadimguzhva

Otak bayi adalah salah satu organ pertama yang terbentuk, dengan perkembangan dimulai pada minggu ketiga kehamilan. Otak akan tumbuh dengan kecepatan yang mengejutkan. Otak terus tumbuh selama masa bayi saat fungsi motorik seperti keseimbangan dan koordinasi berkembang.

Mengutip laman Parents, sekitar 250.000 sel saraf per menit dalam beberapa bulan mendatang, menghabiskan lebih dari setengah energi yang tersedia selama kehamilan. Dengan mengingat hal itu, tidak mengherankan bahwa apa yang ibu hamil makan dan minum dapat berdampak signifikan pada perkembangan otak bayi.

Dalam artikel ini, akan dibahas lengkap kandungan nutrisi apa saja yang bisa bantu tingkatkan kecerdasan janin di dalam kandungan. Berikut kandungan nutrisinya!


Nutrisi utama untuk perkembangan otak bayi

Meskipun semua nutrisi penting untuk pertumbuhan dan fungsi otak, nutrisi tertentu memainkan peran lebih besar dalam perkembangan otak awal daripada yang lain. Komite Nutrisi Akademi Pediatri Amerika merekomendasikan nutrisi tertentu untuk perkembangan otak yang sehat:

1. Kolin

Kolin sangat penting untuk perkembangan otak yang normal dan dapat meningkatkan fungsi kognitif. Dilansir Science Daily, studi Universitas Cornell Ketika ibu hamil mengonsumsi kolin dalam jumlah yang cukup selama kehamilan, anak yang di kandungnya akan memperoleh manfaat kognitif yang bertahan lama.

Kolin dapat ditemukan dalam kuning telur, daging merah tanpa lemak, ikan, unggas, kacang-kacangan, kacang-kacangan, dan sayuran silangan (brokoli, kol, kembang kol, dll).

2. Folat

Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang mendapatkan cukup folat cenderung memiliki kognisi yang lebih baik daripada anak-anak yang tidak mendapatkan cukup folat.

Folat secara alami didapatkan dari sayuran berdaun hijau, seperti bayam, kangkung, kangkung, sawi hijau. Di samping makanan, Bunda juga perlu mengonsumsi suplemen asam folat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi selama kehamilan dan mencegah cacat tabung saraf pada janin.

3. Yodium

Dikutip dari Food for The Brain, penting untuk produksi hormon tiroid dalam tubuh ibu hamil, dan juga perkembangan normal otak janin. Kekurangan yodium menyebabkan keadaan hipotiroidisme, yang mengakibatkan berat otak dan kandungan DNA yang lebih rendah, berkurangnya percabangan dendritik neuronal dan sinaptogenesis serta hipomielinasi.

Kekurangan yodium ringan pada ibu dapat berdampak buruk pada perkembangan kognitif janin. Penelitian menunjukkan anak-anak yang ibunya memiliki asupan yodium rendah (dari makanan) selama kehamilan lebih mungkin mengalami gejala gangguan perkembangan otak pada usia tiga tahun, misalnya keterlambatan bahasa, masalah perilaku, dan berkurangnya keterampilan motorik halus.

Yodium bisa didapatkan dari rumput laut (nori, kelp, kombu, wakame); ikan, kerang, produk susu (susu, yoghurt, keju), telur, hati, ayam.

4. Zat besi

Zat besi berperan penting dalam perkembangan hipokampus yakni bagian otak yang bertanggung jawab untuk pembelajaran dan memori. Zat besi sangat penting bagi anak kecil karena mereka lebih mungkin mengalami anemia (kadar zat besi rendah), yang dapat menyebabkan kesulitan belajar dan gangguan hiperaktivitas defisit perhatian (ADHD).

Apa yang perlu dimakan? Daging sapi tanpa lemak memenuhi syarat sebagai makanan otak karena merupakan sumber zat besi yang sangat baik.

5. asam lemak omega-3

Mengutip Reuters, penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil yang mengonsumsi cukup lemak omega-3 di akhir kehamilan dapat meningkatkan kekuatan otak bayi. Para peneliti memantau perkembangan 109 bayi Inuit. Bayi yang darah tali pusatnya mengandung asam docosahexaenoic dan asam omega-3 lebih tinggi saat lahir, memiliki hasil yang lebih baik dalam uji perkembangan otak dan mata bayi pada usia enam dan 11 bulan.

DHA adalah salah satu asam lemak omega-3 utama yang ditemukan dalam ikan berminyak seperti salmon, sarden, dan tuna. Karena peran penting lemak dalam perkembangan otak, para ahli telah merekomendasikan agar ibu hamil mendapatkan rata-rata 300 miligram DHA setiap hari.

Temuan baru tersebut, yang dilaporkan dalam Journal of Pediatrics, menyoroti pentingnya DHA dalam pola makan ibu selama trimester ketiga, saat perkembangan otak janin meningkat. Omega-3 bisa didapatkan dari ikan berminyak (seperti makarel, sarden, salmon, dan tuna) atau suplemen alga vegan (berbasis tanaman)

6. Protein

Tubuh membutuhkan lebih banyak protein saat ini untuk membangun sel dan membuat hormon bagi bayi yang sedang tumbuh. Jadi, tingkatkan asupan protein sepuluh gram lebih banyak setiap hari. Asupan protein bisa didapat dari yogurt, telur rebus, ayam, dan daging. Ibu hamil juga bisa konsumsi kacang kedelai, kacang merah, dan lentil, serta brokoli, kubis, dan bayam.

Vitamin A, D, B6, dan B12

Vitamin A membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit menular seperti campak dan diare. Selain itu, penting untuk perkembangan retina (penglihatan dan mencegah kebutaan), namun, jika terlalu banyak dapat mengakibatkan malformasi. Sumber vitamin A antara lain, wortel, labu, ubi jalar; sayuran berdaun hijau tua, selada.

Vitamin B6 merupakan kofaktor utama reaksi biologis. Penelitian juga membuktikan, kekurangan vitamin B6 yang terjadi selama kehamilan dan/atau periode pascanatal awal akan mengganggu perkembangan normal setidaknya empat wilayah otak: neokorteks, kaudatus/putamen, serebelum, dan medula oblongata. Vitamin B6 bisa didapat dari daging sapi, unggas, ikan, bayam, alpukat, pisang, biji bunga matahari, ubi jalar.

Selain itu, kekurangan vitamin D saat hamil dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan perkembangan saraf, perkembangan kognitif dan motorik yang buruk, dan skizofrenia. Sebagian besar vitamin D diproduksi oleh kulit melalui paparan sinar matahari, tetapi dapat ditemukan pada ikan berlemak (tuna dan salmon), makanan yang difortifikasi (susu, jus jeruk, susu kedelai, keju), kuning telur, dan minyak hati ikan kod.

Lalu, terakhir, ada bukti yang sangat mendukung hubungan antara kadar vitamin B12 ibu yang rendah dan peningkatan risiko cacat tabung saraf, yang bekerja secara independen dan sinergis dengan folat, mencegah malformasi pada tabung saraf. Vitamin B12 bisa didapat dari daging, unggas, babi, ham, ikan (salmon), telur, dan susu.

Demikian informasi mengenai nutrisi yang bisa membantu membentuk kecerdasan anak sejak dari dalam kandungan. Semoga bisa menjadi referensi ibu hamil dalam menentukan asupan harian yang bagus untuk mendukung perkembangan janin.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Bahaya Kekurangan Nutrisi selama Kehamilan bagi Janin & Ibu Hamil

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Lamaran Brisia Jodie & Jonathan Alden, Kompak Pakai Kebaya dan Beskap Warna Hijau

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Cerita Perempuan 30 Th Alami Kanker Serviks Stadium Akhir, Ini Gejala yang Dialami

Kehamilan Amrikh Palupi

Ini Alasan Kenapa Bunda Tak Boleh Paksa Si Kecil Memeluk Saudaranya

Parenting Ajeng Pratiwi & Randu Gede

Berobat Pakai Asuransi Bayar 10% Ditunda, Ini Penjelasan OJK

Mom's Life Amira Salsabila

Arti Nama Axel dan 30 Rangkaiannya untuk Anak Laki-laki, Modern & Damai Maknanya

Nama Bayi Annisya Asri Diarta

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

60 Ucapan Khitanan Anak Lengkap dari Singkat, Islami hingga Bahasa Inggris Penuh Doa & Rasa Syukur

Daun Bawang Ternyata Bisa Membantu Penyembuhan 8 Penyakit Ini, Termasuk Penurun Gula Darah

5 Potret Lamaran Brisia Jodie & Jonathan Alden, Kompak Pakai Kebaya dan Beskap Warna Hijau

Cerita Perempuan 30 Th Alami Kanker Serviks Stadium Akhir, Ini Gejala yang Dialami

Berobat Pakai Asuransi Bayar 10% Ditunda, Ini Penjelasan OJK

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK