HaiBunda

KEHAMILAN

Gawat Janin: Penyebab, Tanda Gejala, Penanganan untuk Mencegah Komplikasi

Nanie Wardhani   |   HaiBunda

Rabu, 31 Jul 2024 20:40 WIB
Kondisi gawat janin/ Foto: Getty Images/PonyWang

Memahami kondisi kesehatan ibu dan janin selama kehamilan menjadi hal yang penting. Salah satu kondisi yang sering menjadi perhatian adalah gawat janin.

Gawat janin adalah kondisi di mana janin dalam kandungan mengalami stres atau kesulitan yang dapat membahayakan kesehatannya. Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai gawat janin, mulai dari penyebab, tanda gejala, hingga penanganannya.

Apa itu gawat janin?

Gawat janin adalah keadaan di mana janin mengalami stres yang dapat mengancam kesehatannya. Keadaan ini sering kali diidentifikasi melalui pemeriksaan denyut jantung janin (DJJ gawat janin). Menurut Cleveland Clinic, gawat janin dapat terjadi pada berbagai tahap kehamilan dan sering kali memerlukan tindakan medis segera untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.


Gawat janin juga sering dikenal dengan istilah medis yang lebih teknis seperti "gawat janin ICD 10," yang merujuk pada kode internasional untuk kondisi ini. Kondisi ini memerlukan perhatian khusus dan penanganan medis yang tepat waktu untuk menghindari risiko yang lebih serius bagi kesehatan janin.

Penyebab gawat janin

Gawat janin dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik dari kondisi ibu maupun janin itu sendiri. Beberapa penyebab umum termasuk:

  • Gangguan aliran darah akan memengaruhi fungsi plasenta yang tidak dapat bekerja dengan baik, sehingga mengurangi suplai oksigen dan nutrisi ke janin.
  • Infeksi pada ibu yang serius dapat mempengaruhi kesehatan janin.
  • Masalah pada tali pusat: Tali pusat yang terbelit atau terkompresi bisa menyebabkan gawat janin.

Menurut MSD Manuals, beberapa penyebab gawat janin ini sangat memerlukan perhatian khusus dan penanganan medis yang tepat waktu. Selain itu, adanya kondisi medis tertentu pada ibu seperti preeklampsia atau diabetes juga dapat meningkatkan risiko terjadinya gawat janin.

Faktor risiko gawat janin

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya gawat janin antara lain:

  • Ibu dengan kondisi medis tertentu seperti diabetes atau hipertensi
  • Kehamilan kembar yang dapat meningkatkan tekanan pada rahim
  • Riwayat komplikasi kehamilan sebelumnya, ini juga berpengaruh pada risiko gawat janin pada kehamilan berikutnya.

Selain faktor-faktor di atas, usia ibu yang berusia terlalu muda atau terlalu tua juga dapat memengaruhi risiko gawat janin. Ibu yang merokok atau mengonsumsi alkohol selama kehamilan juga berisiko lebih tinggi mengalami kondisi ini.

Tanda-tanda gejala gawat janin

Tanda-tanda gawat janin bisa bervariasi, namun beberapa gejala yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Penurunan gerakan janin. Jika Bunda merasakan gerakan Si Kecil berkurang secara signifikan, ini bisa menjadi tanda gawat janin
  • DJJ abnormal. Detak jantung janin yang terlalu cepat atau terlalu lambat bisa menjadi indikasi masalah

Gejala lainnya yang mungkin terjadi termasuk perubahan mendadak dalam pola gerakan janin atau adanya cairan ketuban yang berwarna tidak normal. Penting bagi Bunda untuk selalu waspada terhadap perubahan ini dan segera berkonsultasi dengan dokter jika merasakannya.

Ciri-ciri janin sehat

Untuk memastikan kesehatan janin, beberapa ciri yang bisa diperhatikan adalah:

  • Janin yang aktif menunjukkan bahwa ia mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup
  •  Detak jantung janin yang berada dalam rentang normal menandakan kondisi yang baik

Selain itu, perkembangan janin yang sesuai dengan usia kehamilan dan tidak adanya tanda-tanda infeksi atau komplikasi lain juga menunjukkan bahwa janin dalam kondisi sehat.

Diagnosis gawat janin

Diagnosis gawat janin biasanya dilakukan melalui pemeriksaan medis seperti:

  • Pemantauan DJJ, menggunakan alat untuk mendeteksi detak jantung janin
  • USG untuk memeriksa kondisi plasenta dan tali pusat
  • Tes darah ibu untuk mengecek adanya infeksi atau kondisi medis lainnya.

Pemeriksaan lain yang mungkin dilakukan termasuk tes non-stres (NST) dan profil biofisik untuk mengevaluasi kondisi janin secara lebih menyeluruh. Dengan diagnosis yang tepat, langkah penanganan bisa segera diambil untuk menghindari komplikasi lebih lanjut.

Penanganan gawat janin untuk mencegah komplikasi

Penanganan gawat janin harus dilakukan secepat mungkin untuk mencegah komplikasi. Beberapa langkah penanganan meliputi:

  • Pemberian oksigen untuk meningkatkan suplai oksigen ke janin.
  • C-section (operasi caesar) jika kondisi sangat kritis, tindakan ini bisa menjadi pilihan untuk menyelamatkan janin.

Selain itu, pemberian cairan intravena dan obat-obatan tertentu mungkin diperlukan untuk menstabilkan kondisi ibu dan janin. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan langkah penanganan yang paling tepat.

Komplikasi gawat janin

Gawat janin yang tidak ditangani dengan cepat bisa menyebabkan berbagai komplikasi, seperti:

  • Cerebral palsy, kerusakan otak yang dapat mempengaruhi kemampuan gerak dan koordinasi
  • Stillbirth (keguguran), kondisi di mana janin meninggal sebelum dilahirkan.

Komplikasi lainnya termasuk masalah perkembangan jangka panjang dan kebutuhan perawatan medis intensif setelah kelahiran. Oleh karena itu, penanganan segera sangat penting untuk mengurangi risiko ini.

Pencegahan gawat janin

Beberapa langkah yang bisa Bunda lakukan untuk mencegah gawat janin antara lain:

  • Rutin memeriksakan kehamilan. Dengan pemeriksaan rutin, dokter bisa memantau kesehatan Bunda dan janin.
  • Menjaga kesehatan ibu dengan menerapkan pola makan sehat dan olahraga ringan untuk membantu mencegah kondisi yang berisiko.
  • Menghindari stress berlebihan karena dapat mempengaruhi kondisi kesehatan janin.

Selain itu, menghindari paparan zat-zat berbahaya seperti asap rokok dan alkohol juga penting untuk mencegah terjadinya gawat janin.

Waktu yang tepat memeriksakan diri ke dokter

Jika Bunda merasakan adanya tanda-tanda gawat janin atau merasa ada yang tidak beres dengan kehamilan, segera periksakan diri ke dokter. Deteksi dini dan penanganan cepat bisa mencegah komplikasi yang lebih serius.

Dengan informasi di atas, diharapkan Bunda dapat lebih memahami mengenai gawat janin dan langkah-langkah yang bisa diambil untuk memastikan kesehatan Si Kecil. Jangan ragu untuk selalu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Tanda Ibu Hamil Kurang Istirahat, Salah Satunya Alami Gangguan Pernapasan

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Deretan Anak Artis Lulusan Hukum Universitas Ternama, Siti Adira Kania Putri Ikke Nurjanah Raih IPK 3.78

Mom's Life Amira Salsabila

Turunkan BB dengan Jalan Kaki, ini Jarak Ideal per Harinya Bun!

Mom's Life Ajeng Pratiwi & Fauzan Julian Kurnia

Perempuan Lansia Lebih Rentan Terinfeksi HPV Pemicu Kanker Serviks, Ini Faktor Utamanya

Kehamilan Azhar Hanifah

9 Tempat dan Rumah Sunat di Depok Beserta Estimasi Biayanya dengan Pelayanan Terbaik

Parenting Azhar Hanifah

Fenomena Blind Box Makin Ramai, Pemerintah China Sampai Bikin Aturan Ketat

Parenting Azhar Hanifah

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Deretan Anak Artis Lulusan Hukum Universitas Ternama, Siti Adira Kania Putri Ikke Nurjanah Raih IPK 3.78

Perempuan Lansia Lebih Rentan Terinfeksi HPV Pemicu Kanker Serviks, Ini Faktor Utamanya

9 Tempat dan Rumah Sunat di Depok Beserta Estimasi Biayanya dengan Pelayanan Terbaik

Turunkan BB dengan Jalan Kaki, ini Jarak Ideal per Harinya Bun!

Bukan Putri Diana, Ternyata ini Anggota Keluarga Kerajaan Inggris Paling Pintar

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK